Bandar Lampung, (Dinamik.id) – (Unila): Kementerian Pertanian RI bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Sains, dan Teknologi menggelar Forum Diskusi Nasional dengan tema “Kolaborasi Mahasiswa dan Pemerintah dalam Mewujudkan Swasembada Pangan Nasional” pada 24 Februari 2025.
Acara yang dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berdialog langsung dengan pemerintah mengenai kebijakan pertanian terkini, tantangan di sektor pertanian, serta solusi inovatif yang dapat diterapkan di lapangan.
Dalam pemaparannya, Menteri Pertanian menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mencapai swasembada pangan melalui kebijakan yang tegas dan transparan. Ia menekankan pentingnya inovasi dan riset di bidang pertanian guna meningkatkan produktivitas serta mengurangi ketergantungan pada impor.
“Mahasiswa memiliki peran strategis dalam pengembangan sektor pertanian. Kolaborasi dengan akademisi dan petani harus diperkuat agar kita mampu menciptakan sistem pertanian yang mandiri dan berkelanjutan,” ujar Andi Amran Sulaiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain membahas kebijakan pertanian, forum ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa dari berbagai universitas untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mereka mengutarakan tantangan yang dihadapi sektor pertanian saat ini, seperti keterbatasan teknologi, perubahan iklim, dan ketimpangan akses pasar bagi petani kecil.
Dalam forum ini, juga ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Sains, dan Teknologi. Kesepakatan ini menegaskan komitmen bersama dalam pengembangan riset pertanian berbasis inovasi dan hilirisasi hasil penelitian, sehingga hasil riset mahasiswa dan akademisi dapat diimplementasikan di sektor pertanian nasional.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian dari berbagai universitas turut hadir dan aktif dalam diskusi ini. Mereka berperan dalam mendorong kesadaran mahasiswa tentang pentingnya ketahanan pangan serta melakukan penelitian yang menghasilkan inovasi pertanian berkelanjutan.
Beberapa inisiatif mahasiswa yang diperkenalkan dalam forum ini antara lain:
– Pertanian vertikal sebagai solusi bagi lahan terbatas.
– Precision agriculture, yaitu penggunaan teknologi dalam meningkatkan efisiensi produksi.
– Pemanfaatan limbah pertanian untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
– Pengembangan varietas tanaman unggul yang tahan terhadap perubahan iklim.
Selain itu, mahasiswa juga mengusulkan program penyuluhan kepada petani untuk meningkatkan pemahaman tentang metode pertanian modern dan ramah lingkungan.
Dalam diskusi ini, para mahasiswa menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, petani, dan pemerintah. Mahasiswa dapat berkontribusi melalui riset dan inovasi, petani sebagai pelaku utama di lapangan memberikan wawasan praktis, sedangkan pemerintah memfasilitasi dengan kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan.
Kementerian Pertanian menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, baik dari segi luas lahan maupun keberagaman hasil pertanian. Namun, tantangan seperti perubahan iklim dan ketergantungan pada impor masih menjadi hambatan. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong peningkatan produktivitas melalui penyuluhan kepada petani, penerapan teknologi tepat guna, dan pengembangan varietas unggul.
Sebagai perwakilan mahasiswa dari Universitas Lampung (Unila), Haris Salben Sinaga, salah satu peserta forum menyampaikan pandangannya bahwa isu swasembada pangan sangat krusial dalam menjaga kedaulatan pangan dan kestabilan ekonomi nasional.
“Kami berharap forum ini menghasilkan solusi konkret yang dapat diterapkan di lapangan, serta memperkuat sinergi antara mahasiswa, petani, dan pemerintah. Mahasiswa siap berkontribusi melalui penelitian, edukasi, dan advokasi kebijakan pertanian yang berpihak pada petani dan ketahanan pangan nasional,” ujar Haris.
Forum diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama yang lebih erat antara akademisi, praktisi pertanian, dan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. (Pin)