TULANG BAWANG BARAT, (Dinamik.id) — Dalam upaya membangun karakter dan melindungi generasi muda dari berbagai ancaman sosial, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tulang Bawang Barat menggelar program “Forkopimda Masuk Sekolah” di SMK Muhammadiyah Tumijajar, Kelurahan Dayamurni, Kecamatan Tumijajar, Senin (28/4/2025).
Program ini bertujuan untuk melakukan pembinaan dan pencegahan kekerasan terhadap anak, kenakalan remaja, serta penguatan karakter pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA se-Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap generasi muda sebagai aset berharga bangsa.
Dalam amanatnya, Kasdim 0412/LU Mayor Cpm Aris Setia Hadi mewakili Forkopimda, menyampaikan apresiasi kepada kepala sekolah, dewan guru, serta seluruh tenaga pendidik yang dengan penuh kesabaran dan dedikasi terus membimbing siswa-siswi generasi penerus bangsa yang kelak akan memegang tongkat estafet kepemimpinan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Anak-anak yang ada di hadapan kita saat ini adalah masa depan bangsa. Kesejahteraan dan perlindungan mereka adalah tanggung jawab kita semua. Kita harus bersatu melindungi mereka dari kekerasan, penyalahgunaan narkoba, pelecehan seksual, dan dampak negatif media sosial,” tegas Mayor Aris Setia Hadi.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kekerasan terhadap anak, baik fisik, verbal, maupun emosional, merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, bahkan menyebabkan trauma jangka panjang.
Kasdim juga membahas soal perundungan atau bullying, yang dinilainya sebagai tindakan tidak manusiawi dan harus diberantas dari lingkungan sekolah.
“Perundungan bukan hanya melukai korban, tetapi juga merusak keharmonisan sekolah. Semua siswa berhak merasa aman dan dihargai. Mari kita saling melindungi dan berani melaporkan jika melihat tindakan perundungan,” imbaunya.
Ancaman narkoba turut menjadi sorotan dalam amanat tersebut. Mayor Aris mengingatkan siswa-siswi untuk tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba yang dapat menghancurkan masa depan. Ia mengajak generasi muda untuk memperkuat diri dengan ilmu dan iman, tidak terpengaruh gaya hidup negatif, serta tidak mudah tergoda untuk mencoba hal-hal berbahaya.
Selain itu, penggunaan media sosial juga menjadi perhatian serius. Kasdim mengajak para pelajar untuk menggunakan media sosial secara bijak, memperhatikan etika berkomunikasi, dan menjadikan platform tersebut sebagai sarana belajar dan berinteraksi secara positif.
Kepada para tenaga pendidik, Mayor Aris berpesan agar terus mengintensifkan pendidikan karakter, meningkatkan pemahaman tentang bahaya kekerasan, narkoba, serta etika bermedia sosial, guna menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman, dan mendukung tumbuh kembang anak.
“Melalui kerja sama dan sinergi yang kuat antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan seluruh elemen masyarakat, saya yakin kita mampu menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan positif bagi generasi masa depan kita,” tutupnya.(rsd)