Lampung Selatan, (dinamik.id) — Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2025 dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VII Bengkulu – Lampung menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mendukung pelestarian seni dan tradisi daerah.
Salah satu penerima manfaat program ini adalah Amir Syarifuddin, dengan kegiatan utama berupa pementasan “Sendratari Tuping Khua Belas Pudak”, yang berasal dari tradisi masyarakat Keratuan Darah Putih Lampung Selatan.
Amir menjelaskan, konsep pementasan sendratari ini memadukan seni tari tradisi, tari kontemporer, dan seni teater. Dengan kisah yang diangkat dari sejarah perjuangan Radin Inten II.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Naskah dan penyutradaraan digarap oleh Mifah Ilhamsyah Putra, sementara koreografer ditata oleh Inerma Verania. Sebanyak 35 penari dan 5 aktor turut terlibat dalam pementasan ini.
Selain itu, penguatan nilai-nilai sejarah diperkuat melalui kehadiran narasumber Aden Yogha Pramana, S.H., yang merupakan bagian dari Keluarga Keratuan Darah Putih, tempat asal Pahlawan Nasional Radin Inten II.
Amir menambahkan, karya ini merupakan bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Lampung sekaligus media edukatif untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan.
“Pementasan ini lahir dari rasa bangga dan hormat terhadap budaya Lampung yang luhur. Melalui karya ini, kami ingin menanamkan kembali semangat tanggung jawab, kesetiaan, dan pengabdian kepada bangsa sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam karakter tokoh Tuping Khua Belas,” ujar Amir, Jumat (31/10/2025).
Lebih lanjut, Amir menekankan bahwa pemilihan panggung kesenian Dermaga Boom Kalianda sebagai lokasi pementasan dikarenakan nilai historis dan letaknya yang strategis, serta diharapkan mampu membangkitkan kembali geliat UMKM lokal di sekitarnya melalui kegiatan seni dan pemanfaatan ruang publik yang produktif.
Amir menyampaikan terima kasih kepada BPW Wilayah VII atas kepercayaan dan dukungan dan kepercayaan yang diberikan.
“Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan mendukung terselenggaranya kegiatan ini, termasuk Prodi Pariwisata Institut Teknologi Sumatera, Sanggar Ngandan Rasan, Sanggar Gerilya, para narasumber, serta seluruh talenta muda seni Lampung Selatan yang terlibat aktif hingga akhir pementasan,” pungkasnya. (Amd)


 
					






 
						 
						 
						 
						 
						

