GEDONG TATAAN (dinamik.id)–Adzan asyar berkumandang mengisi udara Dusun Bangunsari, Desa Tamansari, Kecamatan Gedong Tataan, Selasa (13/6/23).
Partini (54) bergegas menuju Sumur Umum yang berada 15 meter sisi kanan rumahnya. Di depan salah satu dari enam keran yang ada di ruang terbuka berlantai keramik motif batu, ia berdoa sebentar, lalu mulai bersuci secara tertib.
“Ya, alhamdulillah. Sejak ada sumur umum bantuan dari PTPN VII ini, saya tidak lagi kesulitan air bersih. Sekarang mau mandi, nyuci, masak, dan air minum dari sini semua. Kalau dulu, boro-boro mau nyuci pakai air bersih, untuk minum saja harus mengambil dari tetangga jauh,” kata ibu dengan lima anak itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cerita Partini tentang sulitnya air bersih bukan tanpa saksi. Tri Novianti (32), anak mantunya menguatkan keterangan ibu mertuanya. Ibu muda yang sedang mengandung anak ketiga itu menunjukkan tilas-tilas kisah tentang sulitnya air bersih di tempat tinggalnya.
“Sebenarnya bukan sulit air, sih. Kalau air banyak, tapi di selokan atau parit depan itu. Airnya dari Kali Bernung, tetapi ya pasti sudah kotor, lah. Karena orang banyak buang sampah dan paralon pembuangan air mandi dan cuci ke situ semua. Nah, air itu yang dulu kami pakai untuk mandi dan cuci,” terang Tri.
Aliran air di parit yang berada di seberang jalan memang masih mengalir, tetapi tidak jernih. Tri mengatakan, untuk membuat air selokan itu sedikit lebih layak, suaminya membuat sumur sedalam dua meter di depan rumahnya. Setiap kali air di selokan mengalir besar, suaminya memasang pompa air bertenaga listrik untuk menyedot air selokan ditampung di sumur itu. Lalu, setelah sehari mengendap, air di sumur disedot lagi ke bak-bak di kamar mandinya.
“Kalau nggak percaya, itu sumurnya masih ada di depan rumah. Sekarang kami pakai untuk buang sampah karena sudah ada sumur bor bantuan dari PTP (PTPN VII),” kata ibu muda yang anak pertamanya sudah lulus SMP ini.
Kehadiran sumur bor beserta bangunan pelengkapnya, termasuk jaringan listriknya, tak jauh dari rumahnya mengakhiri masa krisis air keluarganya. Partini mengatakan, banyak keluarga yang terbantu dengan bantuan dari perusahaan BUMN yang mempunyai unit kerja tak jauh dari desa itu.
Bahkan, sumur yang diresmikan pada Maret 2021 itu menjadi jawaban dari imbauan Kepala Desa Tamansari Febian Jaya, berhenti menggunakan air selokan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau nggak salah, sumur ini diresmikan sama Pak Manajer (Manajer PTPN VII) dan Pak Kades dua tahun lalu. Sejak itulah kami nggak lagi mandi dan nyuci di parit. Saya terima kasih kepada Pak Kades yang telah berusaha menyampaikan keluhan kami ke PTPN VII,” kata Partini.
Tentang bantuan fasilitas umum seperti sumur bor dengan perlengkapannya, perbaikan jalan rusak, perlengkapan sarana ibadah, Manajer PTPN VII Unit Way Berulu Rusman Ali mengaku telah cukup banyak direalisasikan.
Sebagai perusahaan negara yang lokasinya berada di tengah-tengah masyarakat, kata dia, PTPN VII terus berperan serta untuk menjadi bagian dari solusi masyarakat.
“Kalau sumur bor dan perlengkapannya, termasuk bangunan kamar mandi dan fasilitas cuci, water torn lengkap dengan menaranya, juga listriknya kami sudah banyak. Di Tamansari saja ada tiga. Intinya, setiap masalah yang muncul di masyarakat, seperti yang terjadi di Taman Sari itu, kami berupaya hadir,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTPN VII Bambang Hartawan mengatakan, selain mencetak profit, PTPN VII mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat lingkungannya. Menurut dia, berbagai bantuan dan berbagai aksi sosial berupa program TJSL terus dan akan terus diprogramkan sesuai arahan dan amanah pemegang saham.
Dalam catatannya, bantuan berupa fasilitas seperti sumur umum cukup banyakterealisasi yang tersebar di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan, sebagai bentuk program peduli lingkungan dalam hal ini penyediaan kebutuhan air bersih untuk masyarakat.
Tentang kepedulian kepada lingkungan ini, PTPN VII mendapat pengakuan luas. Pada Mei 2023 lalu, PTPN VII salah satu perusahaan yang menerima penghargaan dalam ajang CSR Awards yang diselenggarakan oleh “The Iconomics Media”, di Jakarta. Penghargaan bernama “5th Indonesia CSR Brand Equity Award 2023 In Multi Plantations Sector Industry Category” ini diserahkan CEO The Iconomics Media Bram S. Putro.
Penghargaan diberikan sebagai apresiasi kepada PTPN VII pada dua aspek utama, yakni CSR-Activity Awareness dan CSR Image. Berdasarkan hasil penilaian, PTPN VII berhasil membangun citra kegiatan CSR yang kuat, tidak hanya memberikan kebermanfaatan sosial hingga lingkungan, tapi juga memberikan dampak positif pada citra perusahaan.
“Prinsipnya sangat jelas, bahwa kami PTPN VII sebagai perusahaan yang asetnya terbuka di tengah masyarakat wajib menjalin hubungan baik dengan tetangga. Maka, kami tak segan untuk membantu, terutama jika dalam kondisi darurat seperti ada bencana alam dan sejenisnya. Kami ingin terus berjalan berdampingan dan harmonis dengan masyarakat. Sebab, pagar dan penjaga keamanan terbaik adalah tetangga,” kata dia. (*)