Korupsi Tinggi, Yozi Rizal: Benahi Kinerja, Bukan Bubarkan KPK

Jumat, 25 Agustus 2023 - 21:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung (dinamik.id) – Angka tindak pidana korupsi di negeri ini masih begitu tinggi, maka yang diperlukan membenahi kinerja di KPK. Bukan dengan membubarkan lembaganya.

Demikian tanggapan politisi Partai Demokrat Lampung, Yozi Rizal, Jumat 25 Agustus 2023 sore.

Ketua Komisi I DPRD Lampung itu menanggapi pernyataan Ketua Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri yang mengaku pernah meminta Presiden Joko Widodo membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita sama tahu, bahwa angka tindak pidana korupsi di negeri ini masih sedemikian tinggi, saya kira membenahinya bukan dengan membubarkan lembaga tapi benahi kinerjanya,” kata Yozi Rizal.

Terkait membenahi, lanjut bendahara Demokrat Lampung Itu, bisa jadi menyangkut sistem dan utamanya adalah faktor orangnya.

Yozi tetap berprasangka baik terhadap keinginan Megawati yang pernah mengusulkan KPK dibubarkan saja. “Saya berhusnudzon saja, bahwa pendapat beliau itu bukan karena banyaknya kader partai beliau yang tersangkut perkara di lembaga anti rasuah tersebut.”

Baca Juga :  Lagi, Parade Budaya Kuda Lumping Ganjar-Mahfud Diserbu Warga Natar

Tapi, kata putra asal Way Kanan ini, mungkin karena dia kesal melihat kecenderungan penegakkan hukum bukan lagi untuk memelihara ketertiban dan menjamin kepastian hukum.

“Namun lebih dipergunakan untuk kepentingan meraih dan/ atau untuk mempertahankan kekuasaan, yang kadang dalam praktiknya tidak saja ditujukan kepada pihak lawan politik bahkan juga digunakan terhadap ‘kawan’ politik,” ungkap caleg dari Dapil Way Kanan-Lampung Utara pada 2024 nanti.

Ditanya apa salah KPK, jika harus dibubarkan, Yozi mengaku tidak melihat salah KPK secara lembaga, tapi lebih karena sistem dan personal yang menghuninya.

“Kekacauan yang terjadi di lembaga anti rasuah tersebut, jika kita cermati adalah bermula dari revisi UU nomor 30 tahun 2002 Undang undang tentang KPK.”

Baca Juga :  Ni Ketut Dewi Nadi Sosialisasikan Perda Ketahanan Keluarga

Revisi UU yang semula dengan alasan kinerja KPK kurang efektif, lanjut dia, lemah koordinasi antar lini penegak hukum sehingga sempat muncul istilah cicak-buaya yang menyeret Kabareskrim hingga Wakapolri yang calon jadi Kapolri, pelanggaran kode etik oleh pimpinan dan staf Komisi Pemberantasan Korupsi, serta adanya masalah dalam pelaksanaan tugas dan wewenang,

“Yakni, adanya pelaksanaan tugas dan kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi yang berbeda dengan ketentuan hukum acara pidana,” tukas Yozi Rizal.

Kelemahan koordinasi dengan sesama aparat penegak hukum, dia menambahkan, problem penyadapan, pengelolaan penyidik dan penyelidik yang kurang terkoordinasi, terjadi tumpang tindih kewenangan dengan berbagai instansi penegak hukum, serta kelemahan belum adanya lembaga pengawas yang mampu mengawasi pelaksanaan tugas dan wewenang KPK.

Sehingga, lanjut memungkinkan terdapat cela dan kurang akuntabel nya pelaksanaan tugas dan kewenangan pemberantasan tindak pidana korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Baca Juga :  DPRD Lampung Segera Gelar Hearing Terkait Penarikan Sewa Lahan di Kota Baru

“Tetapi dalam praktiknya terkesan perubahan aturan tersebut justru menjadi pijakan utk lakukan agenda tersembunyi guna menyingkirkan orang-orang yang dianggap tidak bisa kooperatif dengan kekuasaan dan/ atau lembaga penegak hukum tertentu, lebih jauh; kinerja KPK kini banyak dipertanyakan dan menuai kontroversi.”

Kalau KPK benar-benar dibubarkan, apakah sama saja telah terjadi degradasi kepercayaan, ia menegskan, bukan hanya pada KPK, namun juga terhadap lembaga penegak hukum lainnya.

“Itu lebih dikarenakan kecenderungan penegakkan hukum yang tebang pilih. Tajam terhadap lawan atau paling tidak yang tak sejalan, tapi tumpul terhadap yang sedang tidak ditargetkan,” katanya.

Yozi melanjutkan, untuk menyikapinya bukan dengan cara membubarkan lembaga, melainkan membenahi kinerjanya. (ADVETORIAL)

Berita Terkait

DPRD Tubaba Paripurna Raperda APBD 2026, Target Pendapatan Rp761,56 Miliar
DPRD Lampung Paripurnakan Sembilan Raperda Inisiatif Legislatif dan Eksekutif
Bawaslu Lampung Gelar Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Penguatan Kelembagaan
Wakil Ketua DPRD Lampung Desak Bentuk Tim Pengawas MBG
Komisi I DPRD Lampung Dukung Cukai Tak Naik, Desak APH Basmi Rokok Ilegal
Ketua DPRD Lampung Minta Legislator Awasi Dapur Makan Bergizi Gratis
Komisi IV DPRD Lampung Minta Perusahaan Ikut Urus Jalan, Bukan Sekedar CSR
Munir : Tahan Kenaikan Cukai Rokok 2026 untuk Perkuat Industri dan Petani

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:47 WIB

DPRD Lampung Paripurnakan Sembilan Raperda Inisiatif Legislatif dan Eksekutif

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Bawaslu Lampung Gelar Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Penguatan Kelembagaan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:44 WIB

Wakil Ketua DPRD Lampung Desak Bentuk Tim Pengawas MBG

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Komisi I DPRD Lampung Dukung Cukai Tak Naik, Desak APH Basmi Rokok Ilegal

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:42 WIB

Ketua DPRD Lampung Minta Legislator Awasi Dapur Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru

Tulangbawang Barat

Wabup Nadirsyah: Vokasi Kunci Cetak Generasi Unggul Tubaba

Rabu, 15 Okt 2025 - 17:14 WIB

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat kuliah umum (Stadium General) yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung Tahun 2025, di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, Bandar Lampung, Selasa (14/10/2025).

Pemerintahan

Menko AHY dan Gubernur Mirza Ajak Mahasiswa Wujudkan Indonesia Maju

Selasa, 14 Okt 2025 - 21:19 WIB

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Bupati Lamsel Egi meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan Selasa (14/10/2025).

Pemerintahan

Menko AHY, Wagub Jihan, dan Bupati Egi Cek Sekolah Rakyat di Lamsel

Selasa, 14 Okt 2025 - 21:01 WIB