Lampung Selatan (dinamik.id) – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengikuti Do’a Bersama Lintas Agama bertempat di Menara Siger, Selasa 02 Januari 2024.
Do’a Bersama Lintas Agama ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Ke-78 Tahun 2024 yang mengusung tema ‘Indonesia Hebat bersama Umat’ yang terinsipirasi dari sebuah kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan kerukunan umat menyongsong era Indonesia Emas Tahun 2045.
Penyelenggaraan kegiatan Do’a Bersama di Menara Siger ini sekaligus merupakan bagian dari upaya promosi salah satu destinasi wisata di provinsi Lampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kesempatan tersebut Gubernur Lampung menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan Do’a Bersama yang diikuti tokoh agama dan Penganut Agama Islam, Hindu, Kristen, Katholik dan Buddha, serta masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya sangat mengapresiasi kegiatan Doa bersama lintas agama ini. Saya harapkan doa kita menyambut tahun 2024, kita tinggalkan tahun 2023 dengan penuh kenangan keberhasilan dengan penuh kekompakan,” ujarnya.
Gubernur mengajak kepada tokoh lintas agama dan semua yang hadir untuk berdoa bersama memohon keselamatan dan kedamaian di provinsi Lampung.
“Saya ingin jajaran pemerintah, tokoh lintas agama, para pimpinan pondok pesantren, para penyuluh agama dari berbagai agama dan juga masyarakat umum lainnya agar kita betul-betul dapat berdoa bersama, senantiasa diberikan keselamatan, kebahagiaan lebih penting dan kedamaian diantara kita,” tambahnya.
Gubernur juga mengingatkan potensi disharmoni akibat perbedaan pendapat serta perbedaan pilihan menjelang Pemilu Tahun 2024.
“Hal ini tidak akan terjadi jika masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang mumpuni bahwa perbedaan pendapat dalam sebuah negara yang menganut sistem Demokrasi adalah hal yang biasa dan wajar. Menang, kalah ini tetap saudara. Yang menang saudara, yang kalah saudara kita, yang kalah tetap menjadi tanggungjawab yang menang, dan yang menang harus kita dukung demi kepentingan kita semua,” ujarnya.
Gubernur menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam upaya menciptakan suasana damai selama proses Pemilu 2024.
“Para tokoh agama, baik Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, mari kita menyiarkan di wilayah-wilayah masing-masing, agar kita kedepankan damai didalam menentukan pilihan masa depan pemimpin kita yang akan membangun Indonesia, membangun Lampung, membangun kabupaten dan membangun legislatif,” ujarnya.
Gubernur juga menegaskan bahwa Doa bersama lintas agama ini adalah manifestasi nyata dari semangat persatuan dalam keberagaman.
“Kita bersama-sama, tanpa memandang perbedaan agama, bersatu dalam doa agar proses Pemilu berlangsung dengan damai, aman, dan bermartabat. Kita berdoa agar masyarakat Lampung tetap bersatu,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga perdamaian menjelang pemilu Tahun 2024.
“Mari kita bersama-sama merenung dan berdoa, kita memohon kepada Tuhan untuk kebaikan dan keberkahan kita semua. Khususnya jelang Pemilu tahun 2024 agar kita dapat diberi kelancaran, keadilan, kedamaian untuk membangun Lampung lebih baik lagi,” ucapnya.
Diakhir, Gubernur mengharapkan kepada semua pihak untuk dapat berperan serta aktif dalam menciptakan Pemilu yang sejuk, nyaman, aman dan damai.
“Saya harapkan pada masa yang akan datang, mulai dari hari ini sampai Februari Maret 2024 harus kita bikin sejuk, nyaman, aman, jangan terlalu banyak mendengar isu-isu politik yang tidak menguntungkan. Mari kita jaga, mari kita punya prinsip Indonesia satu, kita bersaudara untuk Indonesia,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo menyampaikan bahwa peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Ke-78 Tahun 2024 ini diperingati dalam suasana tahun politik menjelang pemilu, sehingga pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa perbedaan pilihan merupakan sesuatu yang biasa dalam negara demokrasi tetapi tidak boleh merusak kebersamaan umat.
Menjelang Pemilu, Puji Raharjo berharap pemuka agama dapat menjadi perekat dan pemersatu umat.
“Pemuka agama diharapkan menjadi perekat umat dan menciptakan harmonisasi melalui penyampaian nilai-nilai kedamaian dan kerukunan yang ada dijajaran agama, sehingga bisa berpengaruh positif kepada masyarakat dan mendatangkan kesejukan,” ujarnya.
Adapun kegiatan Doa bersama ini dipimpin oleh masing-masing Pemuka Agama dan diikuti oleh para pemeluk agama masing-masing yang diawali dari Penganut Agama Islam, Hindu, Kristen, Katholik dan Buddha. (Top)