Pemprov Lampung Perketat Pengawasan Beras Usai Terungkapnya Kasus Oplosan

Senin, 21 Juli 2025 - 14:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, (dinamik.id) — Pemerintah Provinsi Lampung memperketat pengawasan terhadap mutu beras yang beredar di Lampung, menyusul terungkapnya kasus pengoplosan beras subsidi menjadi beras premium oleh sejumlah produsen.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk mengawasi secara langsung peredaran dan kualitas beras di pasaran.

“Tentang adanya kasus beras komersil yang dioplos dengan beras biasa, tentu kami telah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk melakukan pengawasan,” ujar Bani.

Menurutnya, pengawasan dilakukan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang bertugas menguji mutu, kualitas, dan kandungan material beras dari berbagai sampel di lapangan.

“Pengawasan mutu serta keamanan pangan ini terus dilakukan oleh UPT PSAT. Mereka akan menguji mutu, kualitas, dan material dari berbagai sampel beras yang beredar di pasaran,” jelasnya.

Ia menambahkan, pengawasan intensif ini bertujuan menjaga kualitas dan keamanan beras yang dikonsumsi masyarakat, sesuai standar dan regulasi yang berlaku.

Jika hasil uji menunjukkan produk tersebut aman dan berkualitas, maka UPT PSAT akan menerbitkan sertifikat mutu.

Baca Juga :  Pemprov Lampung Gelar Upacara Peringatan HUT ke-60 Provinsi Lampung

“Bila produk beras sudah dinyatakan bermutu, berkualitas, dan aman, maka UPT PSAT akan mengeluarkan sertifikat mutu atas produk beras tersebut,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Polri membongkar praktik pengoplosan beras subsidi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan beras premium, yang kemudian dikemas ulang dan dipasarkan sebagai beras premium.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan, dari hasil pemeriksaan terhadap 212 merek beras, sekitar 86 persen di antaranya terbukti mencantumkan label palsu.

Baca Juga :  Wagub Chusnunia Tinjau Operasi Pasar Minyak Goreng, di Pasar Sidowaras, Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah

Amran menyebutkan selisih harga akibat klaim palsu tersebut berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Bila dikalikan dengan volume nasional, potensi kerugian bisa mencapai Rp99,35 triliun per tahun.

Dari hasil penelusuran, sejumlah sampel merek beras dari Lampung turut masuk dalam daftar beras yang diumumkan Kementerian Pertanian.

Beberapa merek beras yang saat ini tengah dalam daftar investigasi meliputi Sania, Sovia, Siip, Setra Pulen, Alfamidi Setra Ramos, Topi Koki, Raja Udang, Kakak Adik, dan Kepala Pandan Wangi. (Amd)

Berita Terkait

Sarasehan Pemuda Lintas Generasi, Pemuda Lampung Motor Perubahan dan Pembangunan Bangsa
Pemprov Dorong Percepatan Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan di Lampung
Kadispora Meiry Harika: Gubernur Lampung Jadikan Olahraga Program Strategis Tingkatkan Kualitas SDM dan Karakter
Gubernur Dukung Pelatihan Kader Nasional PMII Digelar di Lampung
5.469 PPPK Pemprov Lampung Tahap I Akan Dilantik Rabu Depan, Wajib Bawa Bibit Pohon
Gubernur Minta PMII Turut Terlibat Bangun Ekonomi Desa
Jelang Musda Golkar, Yuhadi Tegaskan Dukungan Untuk Aprozi Alam
Komisi I DPRD Lampung Tuding BPKAD Lalai Awasi Aset, Fasum dan Fasos Jadi Bangunan Pribadi

Berita Terkait

Kamis, 24 Juli 2025 - 14:11 WIB

Pemprov Dorong Percepatan Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan di Lampung

Rabu, 23 Juli 2025 - 15:57 WIB

Kadispora Meiry Harika: Gubernur Lampung Jadikan Olahraga Program Strategis Tingkatkan Kualitas SDM dan Karakter

Rabu, 23 Juli 2025 - 15:49 WIB

Gubernur Dukung Pelatihan Kader Nasional PMII Digelar di Lampung

Rabu, 23 Juli 2025 - 13:01 WIB

5.469 PPPK Pemprov Lampung Tahap I Akan Dilantik Rabu Depan, Wajib Bawa Bibit Pohon

Selasa, 22 Juli 2025 - 16:23 WIB

Gubernur Minta PMII Turut Terlibat Bangun Ekonomi Desa

Berita Terbaru

Opini

Buruh Migran: Pejuang Devisa yang Terlupakan

Kamis, 31 Jul 2025 - 15:27 WIB

Tulangbawang Barat

Polres Tubaba Gelar Pemeriksaan Kesehatan Berkala untuk Personel

Kamis, 31 Jul 2025 - 14:04 WIB