Bandarlampung —-(dinamik.id) Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Lampung mendukung pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Bumi Ruwa Jurai pada 2021.
Hal itu ditegaskan Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim melalui pernyataan sikapnya, Kamis, 23 September 2021.
Secara perinci, Hidir menjelaskan bila Kepala Dinas Pariwisata Lampung Edarwan pada acara sosialisasi dan simulasi panduan CHSE penyelenggaraan kegiatan MICE di Hotel Novotel Lampung, Rabu (22/9) mengatakan bila pariwisata Lampung bersiap bangkit menyambut lonjakan wisatawan tanpa menimbulkan klaster baru covid-19.
Penerapan standar protokol cleanliness, healthy, safety, environmental (CHSE) menjadi keniscayaan. “Kunjungan wisatawan akan segera melonjak. Pelaku wisata harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) agar percepatan kebangkitan pariwisata Lampung semakin cepat,” kata Edarwan yang juga Ketua Serikat Nelayan NU Lampung itu.
Mengacu pada hasil pertemuan itu, Hidir menegaskan Lampung akan lebih siap menjadi tuan rumah Muktamar tanpa klaster baru dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Muktamar dalam konteks ini tentu merupakan bagian dari MICE dari perspektif dunia pariwisata. Saya juga sudah berkoordinasi dan mengkonfirmasi hal itu dengan kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung,” ujar Hidir.
Selain itu, Muktamar NU ini pula dapat berkaca dari pelaksanaan PON di Papua 2021 ini. Dimana even olahraga akbar dapat tetap terselenggara dengan menerapkan prokes ketat agar gelaran dapat terlaksana sukses, tapi tidak menjadi klaster baru.
Ia mengakui Covid-19 tidak bisa diprediksi dan tidak pasti. Namun demikian, lanjutnya, jangan sampai agenda-agenda yang sudah direncakan menjadi tidak pasti juga.
“Melihat tren covid yang diprediksi akan mengalami gelombang ketiga, tentu kita bisa lebih tangguh menghadapinya dengan belajar lebih cermat dari gelombang 1 dan gelombang 2. Kalaupun akan terjadi gelombang ke 3, kita sangat meyakini di bulan Desember di saat muktamar diselenggarakan, gelombang yang terjadi bukan gelombang pasang tapi gelombang surut.”
Ia menjelaskan untuk menjalankan prokes peserta Muktamar bisa dengan mendistribusi titik konsentrasi kegiatan di beberapa pondok pesantren seperti melaksanakan sidang-sidang komisi bisa disebar di empat titik ponpes yang berdekatan dengan pusat pelaksanaan muktamar.
Sedangkan untuk sidang pleno bisa dihadiri secara luring dengan peserta penuh dan daring untuk peserta peninjau lainnya. “Tentunya semua peserta harus sudah memiliki sertifikat vaksin dosis 1 dan dosis 2 dan hasil test antigen negatif. Tertib memakai masker dan mengunakan hand sanitizer,” jelas mantan anggota DPRD Lampung dua periode itu.
Sedangkan tempat acara, kata Hidir, seharusnya dilaksanakan di ruangan terbuka dengan menyiapkan beberapa titik tempat cuci tangan. “Mudah-mudahan agenda Muktamar lancar, selamat, sukses dan barokah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hidir menjelaskan untuk tempat Central Muktamar mengusulkan tetap di Pondok Pesantren Darussa’adah yang di Asuh KH Muhsin Abdillah yang juga Rois Syuriah PW NU Lampung. Sementara untuk sidang-sidang komisi setelah dikonfirmasi pihaknya, keempat pondok pesantren terdekat dekat pusat Muktamar menyatakan siap menjadi tempat untuk mensukseskan Muktamar.
Keempatnya yaitu PP Nurul Qodiri Lempuyang, Bandar Way Pengubuan Asuhan KH Imam Suhadi yang juga Ketua PCNU Lamteng. PP Wali Songo Wates Asuhan Gus Ulum 3. Darus Safaah, Kota Gajah KH Ngaliman Marzuki dan Darusallamah KH Nur Daim Bandar Agung.
“Kami akan menyampaikan kesiapan dan usulan tempat muktamar ini ke PP GP Ansor agar diperjuangkan di arena Munas dan Konbes yang akan diselengarakan 25-26 September ini,” tegas Hidir.