DPRD Metro Minta Pemkot Kurangi Seremoni, Bukan Potong TPP ASN

Kamis, 16 Juni 2022 - 14:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

METRO (dinamik.id) -– Desas-desus pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Metro sebanyak 50% menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Legislatif meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial untuk menyelesaikan kewajibannya dalam memenuhi hak TPP para ASN.

Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Komisi I DPRD Kota Metro, Amrullah. Menurutnya, TPP merupakan bentuk penghargaan kepada ASN sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan publik atas tugas yang diembannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“TPP ini kan merupakan bentuk penghargaan kepada ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayanan publik atas tugas-tugas yang diembannya. Kriteria TPP ASN itu berdasarkan beberapa indikator mulai dari beban kerja, prestasi kerja, kondisi kerja, tempat bertugas, kelangkaan profesi, dan lain sebagainya,” Kamis (16/6/2022).

Politisi Partai Demokrat itu bahkan mempertanyakan perihal anggaran yang disebut Pemkot mengalami defisit. Amrullah juga meminta agar Pemkot mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial.

“Soal TPP yang kita tanyakan kepada Pemkot, apa yang menjadi persoalan sehingga harus ada pemotongan. Hari ini sudah jelas anggaran di Metro tidak ada defisit. Kalau memang ada yang mengganggu anggaran dan menjadi penyebab defisit maka yang harus dikurangi adalah kegiatan seremonial bukan TPP pegawai,” tegasnya.

Baca Juga :  Edi Novial Ukir Sejarah, Dari Pedagang Beras dan Sopir Jadi Ketua DPRD 3 Periode

Menurutnya, pengurangan kegiatan seremonial perlu dilakukan lantaran banyak menghabiskan anggaran. Guna efisiensi anggaran, Pemkot diminta melakukan evaluasi rencana kegiatan seremoni.

“Yang menghabiskan anggaran banyak itu ya kegiatan seremoni, cobalah di evaluasi lagi kegiatan-kegiatan seremoni untuk efisiensi anggaran. Pilih mana kegiatan yang prioritas mana yang tidak, jangan semua mau dibuat seremonial karena itu tidak sedikit menelan anggaran,” tuturnya.

“Apalagi kemarin baru keluarkan kebijakan soal PBB yang naik gila-gilaan, THR honorer juga tidak dikeluarkan merata dan sesuai satu bulan gaji, dan hari ini TPP juga mau dipotong. Sebenarnya apa yang menjadi masalah kenapa harus tunjangan pegawai yang dikorbankan,” imbuhnya.

Amrullah mengharapkan Pemkot segera mencari jalan keluar agar TPP ASN dapat dibayarkan penuh 100%.

“Jadi kami mengharapkan eksekutif hari ini dapat mengevaluasi yang namanya kebijakan tanpa harus ada yang dikorbankan. Tolonglah jangan dzolim, apalagi ASN di Metro ini kan notabenenya adalah pembantunya dalam menjalankan roda pemerintahan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo menjelaskan, persoalan TPP hingga kini Pemkot masih mencari solusi.

Baca Juga :  Sah, Ketua DPRD dan Gubernur Lampung Teken Nota Kesepakatan Perubahan KUA-PASS TA 2023

“Soal TPP kami dari tim TAPD sedang berusaha untuk mencarikan jalan keluar terkait dengan TPP ini, sedang dibahas mudah-mudahan TPP memang baru untuk sekian bulan saja, kekurangannya sedang kita carikan,” ujarnya.

Dirinya juga sepakat dengan masukan legislatif yang menyarankan untuk mengurangi kegiatan bersifat seremonial.

“Lebih baik untuk mengurangi kegiatan-kegiatan asal bisa membayarkan TPP. Ini sedang kita upayakan semua. Untuk besarannya saya tidak hafal karena besarannya per dinas,” kata dia.

“Pertimbangannya jika keuangan membaik bisa dibayarkan 100 persen, 50 persen dan beberapa persen, karena itukan kebijakan daerah. Maka kita dengan dinas sepakat untuk sama-sama mengerem kegiatan-kegiatan, kita akan evaluasi kegiatan seremoni,” tambahnya.

Bangkit juga berjanji untuk mengupayakan pembayaran TPP penuh, meskipun begitu jika upaya tersebut terhambat pihaknya tetap akan mengupayakan minimal pencairan TPP 50%.

“Yang paling bagus memang dibayarkan 100 persen, tapi kita lihat dulu nanti bisa 50 atau bisa 75 persen tergantung kekuatan kondisi keuangan daerah. Kalau di Palembang sudah dua tahun ini 50% dibayarkannya, Kota Palembang,” jelasnya. (ADV/WAN/RED)

Berita Terkait

Siti Khoiriah : Peran Strategis Perempuan dalam Mewujudkan Pilkada Bersih dan Transparan
Bawaslu Bandar Lampung Ajak Perempuan Aktif Kawal Pilkada 2024
Jihan Nurlela: Sinergi Relawan dan Program Unggulan Jadi Kunci Kemajuan Tanggamus
Arinal Djunaidi: PDI-P Tidak Bisa Dibeli, Solid untuk Menangkan Ardjuno di Pilkada Lampung
Jelang Debat Pertama, Mirza – Jihan Konsultasi Dengan Akademisi dan Serap Masukan Masyarakat
KPU RI Umumkan 7 Komisioner KPU Lampung periode 2024-2029
Polres Mesuji Lakukan Pam Kampanye Dua Paslon Kada di Wilayah Tanjung Raya
Temui Tokoh Lamtim, Cagub Arinal Djunaidi Berencana Membangun Pelabuhan di Labuhan Maringgai
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 11:33 WIB

Siti Khoiriah : Peran Strategis Perempuan dalam Mewujudkan Pilkada Bersih dan Transparan

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 10:51 WIB

Bawaslu Bandar Lampung Ajak Perempuan Aktif Kawal Pilkada 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 09:14 WIB

Arinal Djunaidi: PDI-P Tidak Bisa Dibeli, Solid untuk Menangkan Ardjuno di Pilkada Lampung

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 09:10 WIB

Jelang Debat Pertama, Mirza – Jihan Konsultasi Dengan Akademisi dan Serap Masukan Masyarakat

Jumat, 11 Oktober 2024 - 19:27 WIB

KPU RI Umumkan 7 Komisioner KPU Lampung periode 2024-2029

Berita Terbaru

Pemerintahan

Pj Gubernur Lampung Samsudin Apresiasi Kejuaraan VMBC 2024

Sabtu, 12 Okt 2024 - 20:18 WIB

Pilkada 2024

Bawaslu Bandar Lampung Ajak Perempuan Aktif Kawal Pilkada 2024

Sabtu, 12 Okt 2024 - 10:51 WIB