TULANGBAWANG BARAT (dinamik.id) – Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, gelar Sarasehan Temu Seni Performans Indonesia Bertutur tahun 2023.
Kegiatan tersebut, berlangsung di penyusuqan Nughik (Rumah Baduy) Kota Budaya Ulluan Nughik, Kabupaten setempat, pada Kamis (3/8/2023).
Pada kesempatan itu, Pembina Sekolah Seni Tubaba, Umar Ahmad, mengatakan kegiatan Sarasehan ini bertujuan untuk mendiskusikan atau memperkenalkan kebudayaan, potensi yang ada di Kabupaten Tubaba.
Selain itu lanjutnya, untuk mengangkat seni dan kebudayaan serta wawasan tentang Tubaba dihadapan para seniman dan budayawan dari seluruh Indonesia, Umar juga menceritakan cikal bakal berdirinya Kota Budaya Ulluan Nughik.
“Dahulu kakek saya bersahabat dengan banyak orang dia mengatakan tempat ini yang akan menjadi pusat keramaian. Namun saya tidak pernah membayangkan karena saya dulu masih remaja. Mana mungkin tempat keramaian yang ditunjuk banyak pohon karet pada waktu itu,” ujarnya.
Umar Ahmad menjelaskan, singkat cerita rumah Baduy inilah yang kami jadikan simbol untuk peletakan batu pertama dan menjadi awal mula membangun Tubaba. Dalam pembangunan rumah baduy banyak mendapatkan kritik kenapa harus rumah Baduy ini kan Lampung dan Tulang Bawang punya keagungan dan punya kebudayaan.
“Karena sering ditanya akhirnya kami menemukan jawabannya ternyata batu tidak memberikan fisik tetapi menjadi pengingat bagi warga bahwa di tanah ini banyak nilai yang tidak berada di daerah lain di situ nilai positif yang kita ambil,” terangnya.
Jadi proses perjalanan membangun Tubaba dengan menitik beratkan pada pembangunan Tubaba bernilai seni dan kebudayaan telah kami mulai sejak saya diberikan amanah membangun Tubaba.
“Membangun karakter Tubaba mulai dari orang-orang Tubaba hingga membangun infrastruktur Tubaba dengan ciri khas bangun Tubaba, agar Tubaba punya khas tersendiri” kata Umar Ahmad.
“Selamat ber Tubaba, semoga Tubaba terus berkembang dan maju, agar cita-cita menuju Tubaba Pulang ke Masa Depan dapat terwujud, saya juga mengajak seluasnya kepada seluruh seniman Indonesia untuk menemani Tubaba menuju Tubaba Pulang ke masa depan,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Sunardi Penulis dan Pemikir Seni dan Kebudayaan, mengungkapkan bahwa dirinya semakin yakin Tubaba bukan hanya sekedar tempat dan nama, setelah saya sampai di sini ternyata lebih dari itu, ada banyak nilai-nilai kebaikan yang dapat dilihat.
“Jadi sejauh yang saya tahu dan yang saya tangkap Tubaba banyak sekali kebaikan-kebaikan yang bisa kita ambil dari sini, maju terus Tubaba mudah-mudahan kedepannya semakin maju dan sukses,”
Sementara itu, Pj Bupati Tubaba, M. Firsada, mengungkapkan terus terang saya mengamati Tubaba selam 5 tahun terakhir promosi nya sangat baik, ternyata ini secara berantai mengalir ke seluruh daerah.
“Saya tidak tahu kedepannya mungkin saya akan kerepotan dikunjungi orang-orang dari luar daerah. Seni itu adalah keterampilan bahkan dalam hidup ini tidak ada apa-apanya tanpa seni, semuanya tawar dan hambar,” imbuhnya.
Dari pantauan media, hadir pada kegiatan tersebut, Ir. Umar Ahmad, S.P, Pembina Sekolah Seni Tubaba dan Dr. St. Sunardi Penulis dan Pemikir Seni dan Kebudayaan dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, PJ Bupati Tubaba, M. Firsada, Sekdakab Novriwan Jaya dan beberapa kepala OPD lainnya.