Analisis Ekonomi Politik dan Psikologi Sosial ‘Ngopi’ Bareng UA dan RMD

Sabtu, 6 Juli 2024 - 13:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Dr. Edarwan, SE, MSi
Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Lampung

SILATURAHMI dua tokoh yang digadang-gadang sebagai bakal calon gubernur Lampung di acara ngopi bareng ternyata penuh makna. Berbagai persepsi muncul di alam bawah sada masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai.

Penulis mencoba menganalisa dari perspektif ekonomi politik dan psikologi sosial. Apa dan bagaimana harapan masyarakat Lampung sesungguhnya?

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perspektif Ekonomi Politik

1. Kekuatan Koalisi dan Mobilisasi Sumber Daya:

Pertemuan Umar Ahmad (UA) dan Rahmat Mirzani Djausal (RMD) menunjukkan potensi koalisi yang kuat, memperkuat basis dukungan politik mereka.

Ini penting untuk penggalangan dana kampanye dan mobilisasi sumber daya. Dalam konteks ekonomi politik, koalisi ini dapat meningkatkan stabilitas politik lokal, yang menarik bagi investor.

Kepemimpinan yang stabil dan terorganisir membuat investor lebih percaya diri untuk menanamkan modal di daerah tersebut.

Baca Juga :  Pendidikan di Persimpangan, Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

2. Pengaruh terhadap Kebijakan Ekonomi:

Diskusi informal ini sering menjadi dasar penyusunan agenda kebijakan ekonomi di masa depan. Bakal calon yang memahami kebutuhan ekonomi lokal dan berkomitmen pada masyarakat akan lebih mampu mengembangkan kebijakan yang pro-rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

3. Respon Investor dan Potensi Investasi:

Silaturahmi antara bakal calon gubernur menunjukkan keseriusan dan komitmen mereka terhadap pembangunan daerah, yang dapat menarik minat investor. Sebab, investor mencari kepastian dan stabilitas.

Pertemuan ini memberikan sinyal positif bahwa ada komitmen untuk menjaga kestabilan politik dan ekonomi di Lampung. Kebijakan yang mendukung investasi, seperti insentif pajak, kemudahan perizinan, dan pembangunan infrastruktur, dapat mendorong lebih banyak investasi masuk ke daerah tersebut.

Perspektif Psikologi Sosial

1. Keterlibatan dan Harapan Masyarakat:

Silaturahmi ini dapat meningkatkan keterlibatan dan harapan masyarakat terhadap proses politik.

Secara Psikologi sosial menunjukkan bahwa pertemuan terbuka dan interaksi langsung dengan calon pemimpin dapat meningkatkan rasa memiliki dan kepercayaan masyarakat terhadap calon pemimpin.

Baca Juga :  Student Loan: Solusi Adil bagi Kelompok Rentan dalam Dunia Pendidikan yang Timpang

Hal ini penting untuk memperkuat partisipasi politik dan kepercayaan pada sistem demokrasi lokal.

2. Pembentukan Identitas Sosial dan Kultural:

Dampak pertemuan ini memperkuat identitas sosial dan kultural masyarakat Lampung. Dalam perspektif psikologi sosial, interaksi antara calon pemimpin dan masyarakat dapat membentuk identitas kolektif yang lebih kuat, menonjolkan nilai-nilai budaya dan kebersamaan.

Ini memperkuat kohesi sosial dan mengurangi konflik horizontal di masyarakat. Dampak Pertemuan ini bisa mengurangi polarisasi di masyarakat dengan menunjukkan bahwa calon pemimpin bersedia berkomunikasi dan bekerja sama.

Selain itu, komunikasi yang terbuka dan kolaboratif dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan kerjasama antar kelompok yang berbeda.

Ngopi bareng berberampak dimana masyarakat merasa lebih terwakili dan diperhatikan oleh calon pemimpin. Dengan begitu dapat meningkatkan kepercayaan diri masyarakat dalam menyuarakan aspirasi mereka, menciptakan dinamika politik yang lebih sehat dan inklusif.

Baca Juga :  Deklarasi P2P 2024, Komitmen Awasi Pemilu

Pertemuan ini bisa mengurangi polarisasi di masyarakat dengan menunjukkan bahwa calon pemimpin bersedia berkomunikasi dan bekerja sama. Komunikasi yang terbuka dan kolaboratif dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan kerjasama antar kelompok yang berbeda.

Kesimpulan

Ngopi dan sarapan bareng antara Umar Ahmad dan Rahmat Mirzani tidak hanya berdampak politik, tetapi juga mempengaruhi dinamika sosial dan ekonomi di Lampung.

Kombinasi kebijakan ekonomi proaktif dan pendekatan sosial inklusif dapat menciptakan lingkungan politik yang stabil dan kondusif bagi pembangunan berkelanjutan. Integrasi nilai-nilai budaya lokal dan modern leadership akan memberikan manfaat yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat Lampung.

OK, kita tunggu tokoh Lampung yang lain untuk ‘ngopi’ bareng dan ngobrol santai demi Lampung dan kesejahteraan masyarakatnya.

Editor : Eka Setiawan

Berita Terkait

Budiyono: Sang Intelektual Organik!
Hari Tani Nasional 2025 – Lampung sebagai Lokomotif Hilirisasi Pangan untuk Indonesia Emas
Zero Accident BGN Masih Omon-Omon?
Demokrasi Indonesia di Ujung Tanduk: Saatnya Reformasi Total
Student Loan: Solusi Adil bagi Kelompok Rentan dalam Dunia Pendidikan yang Timpang
Buruh Migran: Pejuang Devisa yang Terlupakan
‘Kita Manusia’ Menyoal Rasa di Era AI
Koperasi ala Budi Arie: Siapa Kerja, Siapa Dapat Nama?

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:45 WIB

Budiyono: Sang Intelektual Organik!

Rabu, 24 September 2025 - 13:11 WIB

Hari Tani Nasional 2025 – Lampung sebagai Lokomotif Hilirisasi Pangan untuk Indonesia Emas

Minggu, 21 September 2025 - 10:04 WIB

Zero Accident BGN Masih Omon-Omon?

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 19:30 WIB

Demokrasi Indonesia di Ujung Tanduk: Saatnya Reformasi Total

Kamis, 7 Agustus 2025 - 13:33 WIB

Student Loan: Solusi Adil bagi Kelompok Rentan dalam Dunia Pendidikan yang Timpang

Berita Terbaru

Hukum

PWI dan Kejari Tanggamus Bersinergi Edukasi Masyarakat

Jumat, 14 Nov 2025 - 19:10 WIB

DPRD Provinsi

Suara Warga dan Irama Gamelan, Jejak Reses Elly Wahyuni di Way Ratai

Jumat, 14 Nov 2025 - 10:41 WIB