Rumah Kebudayaan KoBer akan Pentaskan Monolog “Lear” di Taman Budaya Lampung

Rabu, 20 November 2024 - 16:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, (Dinamik.id) — Monolog Lear adalah sebuah kisah tentang Kegilaan dan Kesendirian tokoh Raja Lear saat terbuang dari istana, diadaptasi dari lakon King Lear karya William Shakespeare. Pementasan monolog Lear akan dilaksanakan pada hari Kamis 12 Desember 2024, di Gedung Teater Tertutup (GTT) Taman Budaya Provinsi Lampung.

Pementasan ini adalah hasil dari kelas Bongkar Muat program Lab Teater Ciputat (LTC) yang berkolaborasi dengan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Pusat Prestasi Nasional (Puspernas) Kemdikbud Ristek RI. Program yang melibatkan seniman dan komunitas lokal untuk menyajikan pertunjukan teater yang mendalam dan membangun jejaring komunitas teater di Indonesia, layak ditunggu public teater Indonesia.

Baca Juga :  Almira Nabila Fauzi Sebut WSL Krui Pro 2025 Angkat Potensi Wisata dan Ekonomi Lokal Lampung

LTC sendiri meluncurkan 3 program utama yaitu: Bongkar Muat, Napak Tilas, dan Jalin Karya. Seniman terpilih di masing-masing kategori tersebut adalah seniman yang telah melalui proses kurasi yang bertahap dan mendapat berbagai pelatihan. Bahkan dalam prosesnya didampingi seniman professional.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Iskandar GB, dari Komunitas Berkat Yakin Lampung, merupakan salah satu peserta kelas LTC, menjelaskan bahwa pementasan ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyajikan karya seni yang berkualitas, relevan, dan menggugah masyarakat. Laboratorium ini mendorong aktor teater sekaligus menjadi kreator bagi pertunjukannya.

Gb mengatakan bahwa, metode ini sebagai upaya untuk memutus kebergantungan actor atau seniman pada satu sosok sutradara atau patron di komunitas dan kelompoknya.

Baca Juga :  Festival Bahasa Lampung Sukses Digelar: Lamun mak gham sapo lagei, Lamun mak Tano, kapan lagei

“Banalitas praktik demokrasi di Indonesia. Politik dan demokrasi di Lampung dan Indonesia sekarang adalah manifestasi absennya pikiran dalam terminologi Hannah Arendt. Penguasa melakukan segala cara demi mempertahankan kekuasaannya, hingga politik dinasti yang sebelumnya dianggap tabu, kini menjadi hal yang biasa di negeri yang mengklaim diri sebagai negara demokrasi,” ujar Gb.

Ia juga menekankan bahwa tema dalam King Lear masih sangat up to date dengan kondisi kekuasaan dan pemerintahan sekarang, baik di level desa hingga kepala negara.

“Saya merasa bahwa kisah dan tematik Tragedi King Lear, masih sangat relevan hingga saat ini. Ini adalah cerminan dari ketegangan yang ada antara penguasa dan rakyat, serta pertanyaan tentang otoritas, kekuasaan, dan keadilan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Rumah Adat Sungai Sidang Mesuji Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya

Sementara, Pimpinan Produksi, Erma Dwi Puspitasari menjelaskan pihak penyelenggara mengundang masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan ini sebagai bagian dari diskursus yang lebih luas mengenai demokrasi, kekuasaan, dan nilai-nilai kemanusiaan di dunia modern.

Erma berharap pementasan monolog ini akan menghadirkan pengalaman yang mendalam bagi penonton, dengan menonjolkan konflik-konflik manusiawi yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Informasi registrasi pentonton terbatas https://bit.ly/RegisLearM
Narahubung :
Erma 085658851486

Berita Terkait

Almira Nabila Fauzi Sebut WSL Krui Pro 2025 Angkat Potensi Wisata dan Ekonomi Lokal Lampung
Kober Pentaskan Monolog ‘Liar Lear’, Kritik Tajam Terhadap Politik dan Demokrasi Saat ini
Rumah Adat Sungai Sidang Mesuji Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
Berkat Ecoprint dan Dukungan BRI, UMKM Kahut Siger Bori Sukses Tembus Kancah Nasional
Rahmat Mirzani Djausal dan Istri Terima Gelar Adat Tertinggi dari Perwatin Megou Pak Lampung
Pekan Kebudayaan Daerah Lampung 2024, Upaya Melestarikan Warisan Budaya
PCNU Bandar Lampung Dukung Pembangunan Teluk Betung Town sebagai Simbol Keberagaman dan Perdamaian
Festival Bahasa Lampung Sukses Digelar: Lamun mak gham sapo lagei, Lamun mak Tano, kapan lagei

Berita Terkait

Selasa, 10 Juni 2025 - 22:38 WIB

Almira Nabila Fauzi Sebut WSL Krui Pro 2025 Angkat Potensi Wisata dan Ekonomi Lokal Lampung

Jumat, 13 Desember 2024 - 19:34 WIB

Kober Pentaskan Monolog ‘Liar Lear’, Kritik Tajam Terhadap Politik dan Demokrasi Saat ini

Jumat, 13 Desember 2024 - 13:08 WIB

Rumah Adat Sungai Sidang Mesuji Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya

Senin, 9 Desember 2024 - 13:13 WIB

Berkat Ecoprint dan Dukungan BRI, UMKM Kahut Siger Bori Sukses Tembus Kancah Nasional

Rabu, 20 November 2024 - 16:52 WIB

Rumah Kebudayaan KoBer akan Pentaskan Monolog “Lear” di Taman Budaya Lampung

Berita Terbaru

Provinsi

Fraksi PKS Kritisi Dua Raperda Strategis Pemprov Lampung

Selasa, 1 Jul 2025 - 19:09 WIB