Bandar Lampung-Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, H Puji Raharjo menegaskan Harlah NU ke 102 ini mengangkat tema Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat.
“Itu artinya kita meneguhkan diri untuk membangun keluarga maslahat yang ada di Nahdlatul Ulama,” ungkap Puji Raharjo pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama dan Isra’ Mi’raj di Kantor PWNU Lampung, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Senin (27/1/2025) malam. Kegiatan ini juga dirangkai dengan acara rutinan yang digelar oleh PWNU Lampung yaitu Lailatul ijtima’.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua PBNU Prof Moh Mukri, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung, beberapa bupati terpilih di Provinsi Lampung, serta para pengurus lembaga dan badan otonom NU.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Puji mengatakan kegiatan Harlah ke-102 NU ini berbarengan Isra’ Mi’raj, sehingga merupakan malam yang membawa keberkahan, karena di dalamnya ada istighotsah dan mauidzah hasanah.
Menurutnya kalau keluarga NU itu menjadi keluarga maslahat, maka keluarga Indonesia pun maslahat. Hal itu sebagaimana hasil survei yang menunjukkan bahwa jamaah NU mencapat sekitar 60 persen di Nusantara ini.
“Atas dasar itu maka NU telah membuat Satgas Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Satgas ini yang kemudian membuat dan menjalankan program yang berkaitan dengan kemaslahatan keluarga,” ungkapnya dikutip dari laman NU Online.
Sementara giat Harlah yang diisi dengan Lailatul ijtima itu, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, KH Shodiqul Amin mengatakan dalam muqaddimah qanun asasi disebutkan ada beberapa tugas Rasulullah yang harus dijalankan untuk memberi pelajaran umat manusia.
“Sebagai umat Rasulullah saw, manusia diperintahkan untuk menjalankan tugas sebagaimana tugas yang diemban Rasul.
Hal itu termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 45-46 yang berbunyi yâ ayyuhan-nabiyyu innâ arsalnâka syâhidaw wa mubasysyiraw wa nadzîrâ. wa dâ‘iyan ilallâhi bi’idznihî wa sirâjam munîrâ,” ujarnya.
KH Shodiqul Amin mengatakan, tugas-tugas tersebut yaitu pertama, menjadi saksi umat manusia. Kedua, memberi rasa gembira kepada orang mukmin untuk beribadah kepada Allah swt.
Kemudian ketiga, mau mengajak ke jalan Allah swt, yang harus dilakukan melalui jam’iyah Nahdlatul Ulama. Keempat, menjadi pelita yang menerangi, yaitu menjadi lampu penerang bagi semua umat manusia di atas bumi, dan semua manusia merasa tentram atas kehadiran ulama-ulama yang ada di NU.
Dan itu merupakan tugas kita bersama untuk mengemban amanah dari Allah swt. “Saya juga mengajak pengurus syuriyah dan tanfidziyah untuk menjalankan tugas yang sudah dibebankan kepada kita dari PBNU.
Setidaknya ada tiga tugas pengurus yaitu dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan,” ungkapnya. Ia menambahkan, Lailatul ijtima’ merupakan kegiatan yang sangat penting karena mendoakan seluruh umat Islam pada umumnya, dan NU secara khusus. Dengan istiqomahnya menjalankan lailatul ijtima’ ini maka akan memiliki banyak karomah. (Amd)