Inspeksi PKS Sungai Niru, Tuhu Bangun: Kami Berupaya Selamatkan Pabrik Ini

Jumat, 14 Maret 2025 - 02:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MUARA ENIM (dinamik.id)–Kerja sama operasional (KSO) Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Sungai Niru milik PTPN I Regional 7 dengan PT Sri Rejeki Putra Mandiri mengalami stagnasi.

Pabrik yang berada di Desa Jumenang, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan itu berhenti beroperasi sejak Agustus 2023 sehingga sekitar 60 karyawan tidak beraktivitas tanpa kejelasan.

Diduga, penghentian operasional pabrik berkapasitas terpasang 30 ton per jam itu karena pihak mitra, yakni PT Sri Rejeki Putra Mandiri melakukan wan prestasi.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Merespons masalah yang tak kunjung mendapat solusi, Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun meninjau kondisi pabrik, Kamis (13/3/25).

Dalam kunjungan ini, dia didampingi SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian. Untuk memastikan kondisi dan menemukan solusi, Tuhu Bangun membawa seluruh Kepala Bagian di Kantor Regional.

Manajer Pabrik Sungai Niru Malik Royan dan semua karyawan menyambut kehadiran tim dari Regional 7.

“Terus terang saya gemas melihat kondisi ini. Pabrik ditinggalkan begitu saja oleh mitra KSO. Karyawan juga dibiarkan begitu saja sehingga hampir tidak ada aktivitas selain bebersih. Bahkan, ada beberapa kewajiban normatif milik para pekerja yang tidak ditunaikan.”

“Oleh karena itu, saya datang kesini untuk memastikan pabrik ini masih bisa kita selamatkan. Saya berharap seluruh karyawan bersabar. Kami berupaya keras untuk menuntaskan sehingga ada jalan keluar,” kata Tuhu Bangun di depan para karyawan yang berkumpul.

Tuhu Bangun menceritakan, pabrik yang dibangun PTPN VII (sekarang PTPN I Regional 7) pada 1996 itu merupakan mandatori Pemerintah untuk mengakomodasi proyek Perkebunan Inti Rakyat (PIR) berupa kebun kalapa sawit di daerah Muara Enim.

Baca Juga :  Menjalin Harmoni, PTPN VII Bagikan 100 Hewan Kurban

Pada awal berdiri dan berproduksi, simbiosis mutualisme antara petani PIR dengan PTPN sangat saling menguntungkan. Dengan skema pembiayaan dan pembayaran yang disepakati, seluruh hasil panen TBS dari petani dibeli PTPN dan diolah di pabrik ini.

Namun, prospek bisnis komoditas kelapa sawit di daerah ini yang cukup baik mengundang banyak investor mendirikan pabrik pengolahan kelapa sawit, meskipun tidak memiliki kebun. Seiring waktu, banyak plasma atau peserta kemitraan secara ilegal menjual TBS ke luar. Hal ini juga memicu persaingan harga yang kurang kondusif.

“Terakhir, saat itu kinerja PTPN VII (sekarang PTPN I Regional 7) sedang kurang baik, maka pabrik ini kita KSO-kan. Tetapi, rupanya mitra KSO kami ini juga kesulitan bersaing. Sayangnya, mereka tinggalkan gelanggang begitu saja.”

“Ada banyak kewajiban yang tertuang dalam perjanjian yang disahkan di depan notaris tidak dipenuhi. Akibatnya, ya begini. Kami sangat kecewa dan harus melakukan beberapa langkah terukur untuk mengatasi,”terang Tuhu Bangun.

Ditanya tentang upaya apa yang akan ditempuh, Tuhu Bangun menyatakan sedang merumuskan bersama tim. Yang pasti, kata dia, keputusan harus segera diambil untuk menyelamatkan aset dan tenaga kerja yang masih menggantungkan harapan kepada perusahaan.

“Kami datang ke sini untuk memastikan data dan fakta. Dari data, dokumentasi, dan fakta ini kemudian segera dirumuskan langkah terukur yang harus segera dilakukan. Ini harus dikaji secara komprehensif dan simultan karena ada aspek legal formal yang harus dipertimbangkan dengan matang. Yang jelas, unsur wan prestasi dari mitra kami itu sudah terpenuhi,” kata dia.

Adanya dinamika bisnis yang terjadi saat itu, PT Sri Rejeki Putra Mandiri mengundurkan diri dari mitra KSO. Pasca mundurnya mitra, manajemen Regional 7 membuka peluang bagi mitra baru. Sebab, potensi bahan baku TBS dari mitra petani plasma sekitar PKS masih cukup besar dan merawat hubungan baik dengan PTPN I Regional 7.

Baca Juga :  Kisah Mitra Binaan PTPN VII Raup Pundi-Pundi Rupiah dari Plisket dan Magot

Di sisi internal, saat meninjau beberapa stasiun olah pabrik itu, Tuhu Bangun mengaku kecewa. Ia menyayangkan manajemen Pabrik Sungai Niru tidak intensif dan terkesan tidak peduli dengan kondisi pabrik yang terlihat tidak dirawat.

Beberapa aspek teknis tentang pemeliharaan pabrik, kata dia, sangat krusial untuk dilakukan secara rigid. Karat alias korosi dari peranti logam yang tidak dimanfaatkan atau dioperasikan jauh lebih cepat dibandingkan jika dijalankan.

“Barang logam, meskipun terbuat dari baja paling bagus pun, jika dibiarkan dan tidak mendapat perawatan dan tidak dioperasikan pasti akan lebih cepat rusak. Coba perhatikan semua stasiun-stasiun olah yang ada ini. Dia dimakan korosi dan berkarat sehingga bocor di mana-mana. Saya instruksikan, mulai besok semua karyawan bekerja merawat pabrik ini. Kami Board of Regional Management terus mencarikan mitra baru yang lebih baik,” kata dia.

Ia juga meminta lingkungan pabrik untuk dijaga kebersihan dan keindahannya. Ia mengibaratkan, saat ini pabrik ini sedang mencari pasangan. Untuk menarik pihak yang akan meminang untuk bermitra, kata dia, tidak mungkin tampil seadanya, bahkan berkarat, bocor, kotor di mana-mana, dan tidak bisa dioperasikan.

“Ibarat anak gadis, kalau mau menarik cinta dari seorang jejaka yang akan meminang, ya harus bersolek. Ini juga harus begitu. Dalam waktu dekat, akan ada mitra yang akan berkunjung meninjau pabrik ini. Jadi saya beri akhir bulan ini kondisi pabrik dan lingkungan harus lebih rapih dan bersih,” tegasnya.

Baca Juga :  Peringati HAN, IKBI Regional 7 Peduli Kesehatan dan Pendidikan Anak di Kebun Sungai Lengi

Sementara itu, SEVP Operation Wiyoso meminta tenaga kerja yang saat ini tidak bekerja karena pabrik berhenti olah, untuk bersama-sama merawat pabrik secara keseluruhan. Pada kondisi seperti ini, kata dia, belum diperlukan stratifikasi jabatan, golongan, maupun spesialisasi keahlian.

“Semua dan bersama-sama harus bahu-membahu memperbaiki ini. Gotong royong saja di semua lini yang harus dibereskan. Kepada Pak Manajer, tolong dibikin jadwal dan tata kerja sesuai kebutuhan saat ini. Kalau yang urgen saat ini adalah pembersihan mesin, ya semua kerahkan. Spesialisasi hanya berlaku ketika operasional pabrik sudah normal,” kata Wiyoso.

Dukungan lain disampaikan SEVP Business Support Bambang Agustian. Ia mengatakan, semua karyawan harus menjadi bagian dari penyelamatan aset ini. Sebab, kata SEVP yang akrab disapa Bagus ini, masa depan pekerja berada di tangan pekerja itu sendiri.

“Setiap karyawan harus bertanggung jawab atas masalah ini. Kondisi ini bisa mendapat solusi jika Bapak-Ibu mau dan ikhlas untuk melakukan perbaikan. Jika tidak, kami juga tidak bisa berbuat banyak,” kata dia.

Merespons arahan BRM, Manajer PKS Sungai Niru Malik Royan mengakui kesalahannya. Di hadapan semua karyawan yang hadir, dia berjanji dan mengerahkan seluruh karyawan dalam mewujudkan keinginan bersama.

“Saya atas nama manajemen PKS Sungai Niru mengakui kesalahan dan minta maaf kepada manajemen. Kami juga menyampaikan terima kasih atas beberapa upaya dan solusi dari BRM untuk pabrik ini. Di hadapan bapak-bapak semua, saya berjanji untuk menjalankan apa yang menjadi arahan dari BRM,” kata dia dengan nada menyesal. (Pin)

Penulis : Pina

Berita Terkait

ASPEKNAS Lampung Gelar Halal Bihalal, Pererat Silaturahmi dan Konsolidasi Organisasi
Tinggal 2 Hari Lagi! Yen Elektronik Fair 2025 Siap Guncang Mal Kartini dengan Diskon Spektakuler!
Program Berbagi Bahagia Bersama BRI Group, RO Bandar Lampung Salurkan 1.680 Paket Sembako ke Warga Sekitar
Ramadan 1446 H, BRI Regional Office Bandar Lampung Santuni 200 Yatim Piatu
Safari Ramadhan: PGE Ulubelu Santuni Anak Yatim dan Dhuafa
Ramadhan 1446H, BRI Regional Office Bandar Lampung Berbagi Sembako ke Panti Asuhan dan Panti Werdha
PGE Ulubelu Ajak Pers Bersinergi Sukseskan Kemandirian Ketahanan Energi Nasional
Tinjau Unit Kerja Bengkulu, Tuhu Bangun Target 1.700 Kg Karet Kering/Hektar

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 22:41 WIB

ASPEKNAS Lampung Gelar Halal Bihalal, Pererat Silaturahmi dan Konsolidasi Organisasi

Rabu, 26 Maret 2025 - 11:13 WIB

Tinggal 2 Hari Lagi! Yen Elektronik Fair 2025 Siap Guncang Mal Kartini dengan Diskon Spektakuler!

Kamis, 20 Maret 2025 - 18:12 WIB

Program Berbagi Bahagia Bersama BRI Group, RO Bandar Lampung Salurkan 1.680 Paket Sembako ke Warga Sekitar

Rabu, 19 Maret 2025 - 17:58 WIB

Ramadan 1446 H, BRI Regional Office Bandar Lampung Santuni 200 Yatim Piatu

Senin, 17 Maret 2025 - 15:05 WIB

Safari Ramadhan: PGE Ulubelu Santuni Anak Yatim dan Dhuafa

Berita Terbaru

Tulangbawang Barat

Bupati Tubaba Apresiasi Fabio Azka Irawan, Pemain Timnas U-17 Asal Margajaya

Senin, 21 Apr 2025 - 19:34 WIB