Bandar Lampung, (dinamik.id) — Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mendorong pihak swasta ikut berperan aktif dalam menyerap gabah hasil panen petani. Langkah ini diambil sebagai respon atas terbatasnya daya serap Bulog Kanwil Lampung.
“Saat ini kita memasuki musim panen raya, dan Bulog diberi target penyerapan sekitar 20 persen dari total produksi. Mereka aktif dalam penyerapan,” ucap Gubernur yang akrab disapa Mirza.
Ia mengatakan, panen padi yang sedang terjadi secara serentak di Provinsi Lampung membuat kebutuhan akan pembelian gabah meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan terbatasnya kuota penyerapan gabah oleh Bulog, maka pemerintah daerah meminta pihak swasta dapat berperan aktif dalam membeli gabah hasil panen petani dengan cepat.
“Pemerintah mendorong swasta-swasta untuk turut aktif membeli gabah hasil panen petani,” katanya.
Dia menjelaskan pihak swasta dalam melakukan penyerapan gabah panen petani harus membeli dengan harga Rp6.500 per kilogram atau sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
“Karena swasta tahu kapasitas serapan Bulog terbatas, jadi saat ada yang tidak terserap mereka sudah turun sebagian. Dan memang ada yang harganya tidak sesuai tapi Satgas Pangan sudah turun untuk memberikan penanganan, pengarahan dan edukasi agar tidak menyerap di bawah harga Rp6.500 per kilogram,” ucap dia.
Menurut dia, dengan kerja sama semua pihak dalam menyerap dan membeli gabah hasil panen petani, selain dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan petani juga berperan menjaga gabah basah agar dapat segera di produksi menjadi beras.
“Bulog selain menyerap panen untuk stok beras, juga memiliki tugas tambahan dalam membantu menyerap gabah yang diindikasi dibeli di bawah harga Rp6.500 per kilogram. Jadi mari kita bantu mereka untuk mengawasi ini,” tambahnya.
Mirza juga menyoroti persoalan terbatasnya kapasitas gudang penyimpanan dan alat pengering gabah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak agar petani tidak dirugikan.
Sebelumnya, Komisi II DPRD Provinsi Lampung mendorong Bulog Kanwil Lampung untuk segera meminta penambahan kuota serapan gabah ke Bulog Pusat. Hal itu menyusul rendahnya tingkat serapan gabah oleh Bulog di tengah masa panen raya. (Amd)