Judol dan Pinjol Menjangkit BUMN, Nasuha Hadir Memberi Solusi

Senin, 1 Juli 2024 - 10:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung (dinamik.id)-Belakangan ini kian memprihatinkan kondisi ke seluruh penjuru di negeri kita akibat maraknya judi online (judol) menyusul kasus pinjaman online (pinjol).

Dalam keterangan kepada pers pada Selasa (18/6/2024), Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyampaikan, total mencapai triliunan rupiah uang terkait judi online beredar dan mengalir ke 20 negara.

Sedangkan pinjaman online, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhannya lebih massif. Total pembiayaan dari pinjol atau peer-to-peer (P2P) lending mencapai 61,1 triliun pada Februari 2024. Naik 21,96 pers dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Judol dan Pinjol ini dua hal yang saling terkait dan tidak terpisahkan. Karena kecanduan judi online, seringkali pelakunya lari ke pinjol kilat demi mendapatkan dana untuk berjudi. Alhasil, utang judi dan pinjol menumpuk, menjerat dan melilit, sehingga sulit keluar dari jeratan.

Baca Juga :  Kemenag Lampung Tak Segan Sanksi Pecat ASN Main Judi Online

Banyak korban hingga berujung pada kasus bunuh diri atau melakukan pembunuhan, perbuatan kriminal, pencurian, perceraian tak terhindarkan, gangguan temperamental, serta banyak lagi kisah muram dan buram akibat judol dan pinjol.

Yang menyedihkan, pelaku judol dan pinjol ini tak mengenal kelas tertentu. Dari perorangan hingga lembaga BUMN tak terkecuali karyawan kantor Pos. Kalah berjudi, uang kas kantor ratusan juta dibawa kabur, bahkan lebih dari setengah miliar dana pensiun para veteran dan janda dikorupsi untuk judi.

Mencegah bertambahnya korban, Management PT Pos Indonesia berkaloborasi dengan Komunitas Nasuha berupa temu CIF, Corporate Inspiring Forum, secara zoom pada Jumat (28/6/2024). Ustadz Farhan Mauludi, LC, M.Ag dari NASUHA mengajak masyarakat untuk memahami dan mewaspadai bahaya dan risiko tinggi dari pinjaman kilat online.

Baca Juga :  Membangun Sinergitas, Kejari Mesuji dan Pemkab Mesuji Gelar Kegiatan Penerangan Hukum

“Judi online dan pinjaman online berdampak buruk yang luas ke sendi-sendi kehidupan. Bisa menjegal karir, merusak bahkan menghancurkan rumah tangga, hingga mengakhiri hidup. Solusi untuk keluar dari jeratan judol dan pinjol ini adalah penguatan fundamental akidah. Ini dasar untuk kembali ke fitrah diri manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, yakni dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi lararangan-Nya,” demikian Ustadz Farhan pada zoom meeting yang dimoderatori oleh Vice President Human Capital Services, Nandi Hidayat.

Lebih lanjut diulas tentang empat pilar untuk bangkit dan hidup bahagia sesuai tagline Komunitas NASUHA ‘Lunas Utang, Hidup Bahagia’. Yang utama, memperbaiki ibadah, lalu bersungguh-sungguh membangun dan memperbaiki bisnis atau ikhtiarnya, mengharmoniskan hubungan dalam keluarga, dan menjalin relasi yang baik dengan lingkungan sosial di sekitarnya.

Baca Juga :  Benny Rhamdani Harus Tanggung Jawab, KNPI Minta Ungkap Inisial 'T' Pengendali Judol

Sekretariat Komunitas NASUHA di Jalan Rawamangun Muka Selatan No 11, Jakarta Timur itu kini telah melayani masyarakat se-Tanah Air. Berbagai kegiatan positif untuk penguatan empat pilar tersebut dengan prinsip LILLAH (karena dan untuk Allah), FILLAH (berjuang dengan berdakwah di jalan Allah), BILLAH (menang karena mendapatkan NASrullah, pertolongan Allah).

NASUHA pun siap berkolaborasi dengan kementerian dan BUMN lain untuk ikut terlibat memberikan edukasi pencegahan judi online dan pinjaman online. (Naz)

Berita Terkait

Komisi II DPR-RI membersamai diskusi Lampung Democracy Studies
LDS Diskusi Dampak Putusan MK No. 135/PUU-XXII/2024
Paus Sastra Lampung Juara II Sayembara Puisi Esai Antarbangsa di Sabah Malaysia
PMII Rayon FKIP Unila Gelar Pelantikan dan Workshop KTI, Targetkan 30 Prestasi dalam Satu Tahun
DPD KNPI Lampung Segera Gelar Musda ke XIV
KSO Sucofindo Gelar Diskusi Terbatas Bahas Polemik Harga Singkong dan Impor Tapioka
PAC GP Ansor Natar Gelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar Perdana
Lampung Mengenang Reformasi : Merawat Ingatan, Menyalakan Perlawanan

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 11:59 WIB

Komisi II DPR-RI membersamai diskusi Lampung Democracy Studies

Senin, 30 Juni 2025 - 17:44 WIB

LDS Diskusi Dampak Putusan MK No. 135/PUU-XXII/2024

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:52 WIB

Paus Sastra Lampung Juara II Sayembara Puisi Esai Antarbangsa di Sabah Malaysia

Minggu, 22 Juni 2025 - 23:52 WIB

PMII Rayon FKIP Unila Gelar Pelantikan dan Workshop KTI, Targetkan 30 Prestasi dalam Satu Tahun

Sabtu, 14 Juni 2025 - 01:25 WIB

DPD KNPI Lampung Segera Gelar Musda ke XIV

Berita Terbaru

Berita

SGC Diduga Caplok Lahan, DPR RI Gelar RDPU di Lampung

Rabu, 2 Jul 2025 - 15:39 WIB