Warga Singgung Koruptor, Budiman AS: Pengamalan Pancasila Redam Prilaku Korup

Minggu, 21 September 2025 - 04:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, (dinamik.id)-Fakta menunjukan bahwa masih banyak pemimpin yang melakukan tindak pidana korupsi. Lantas apakah oknum pemimpin itu tidak memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara?

Demikian pertanyaan mengemuka dari salahsatu peserta Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan Wawasan Kebangsaan yang digelar Anggota DPRD Lampung Fraksi Demokrat, Budiman AS di Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Sabtu (20/9/2025).

Kegiatan yang dimoderatori Levi Tuzaidi itu juga menghadirkan narasumber akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL) Anggalana.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Apakah pemimpin kita saat ini sudah mengimplementasikan Pancasila? Kenapa masih banyak yang korupsi?” tanya warga.

Pertanyaan warga itu sontak menghidupkan dan menghangatkan suasana sosialisasi PIP yang menjadi agenda rutin anggota legislatif di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai ini.

Baca Juga :  Petani Keluhkan Harga Jual Singkong, DPRD Lampung Akan Lakukan Peninjauan

Budiman AS langsung cekatan merespon pertanyaan kritis warga itu. Ketua DPC Partai Demokrat Bandar Lampung itu menjelaskan bahwa perilaku korupsi tidak bisa digeneralisasi sebagai cerminan sistem.

“Itu perilaku oknum. Bukan berarti Pancasila gagal. Justru ini menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih kritis, agar nilai-nilai itu ditegakkan,” jawab Budiman AS.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Pancasila sebagai dasar Negara dan juga panduan hidup bangsa harus selalu di sosialisasikan mulai dari lapisan elit pejabat hingga ke masyarakat di akar rumput. Dengan begitu, harapannya dapat selalu diamalkan dalam keseharian.

Budiman juga menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan, terutama menghadapi tantangan politik, sosial, hingga penetrasi budaya global yang dapat memengaruhi generasi muda.

“Pancasila harus kita hidupkan, bukan hanya dihafal. Persatuan adalah kunci agar bangsa ini tetap kokoh. Kalau kita hanya menjadikannya simbol, tanpa mengamalkan nilai-nilainya, maka kita akan kehilangan jati diri,” tegas mantan ketua DPRD Bandar Lampung itu.

Baca Juga :  Ali Imron Ingatkan Pentingnya Pancasila Dalam Keseharian

Sementara, Akademisi Anggalana memaparkan konsep living ideology atau menghidupkan ideologi.

Anggalana menekankan bahwa nilai Pancasila tidak boleh berhenti di ruang kelas atau seminar. Melainkan diwujudkan dalam tindakan nyata: saling menghargai, menjaga toleransi, dan menggunakan media sosial secara bijak.

“Bijak dalam bermedsos adalah bagian dari pengamalan Pancasila. Jangan sampai kita terjebak hoaks, ujaran kebencian, atau polarisasi. Kalau kita bisa menjadikan medsos sebagai ruang membangun persatuan, itu artinya kita sudah menghidupkan Pancasila,” jelas Anggalana.

Menutup diskusi, Moderator Levi Tuzaidi, memberikan pernyataan penutup yang menggugah kesadaran bersama. Ia menekankan bahwa fenomena pemimpin yang masih terjerat korupsi seharusnya juga menjadi cermin bagi masyarakat. Rakyat harus melek politik dan jangan lagi memilih karena iming-iming uang oleh caleg atau calon kepala daerah.

Baca Juga :  Fraksi PDIP DPRD : Tiga Periode Presiden Langgar UUD 45

“Apakah ini murni salah mereka saja? Atau juga salah kita? Mari kita jujur, pada pemilu lalu apakah kita memilih berdasarkan visi dan misi? Atau hanya karena iming-iming dan popularitas? Kalau jawabannya bukan visi dan rekam jejak, maka ini juga kesalahan kita semua,” tegas Levi, yang langsung disambut tepuk tangan peserta.

Sosialisasi ini tidak hanya menjadi forum pengetahuan, tetapi juga refleksi kritis. Pesan yang muncul jelas: Pancasila tidak boleh berhenti sebagai jargon, melainkan harus menjadi pedoman hidup, baik bagi rakyat maupun pemimpin. Hanya dengan itu, cita-cita bangsa untuk melahirkan masyarakat adil, makmur, dan bermartabat dapat terwujud. (AMD/EKA)

Berita Terkait

Ketua DPRD Lampung Minta Legislator Awasi Dapur Makan Bergizi Gratis
Komisi IV DPRD Lampung Minta Perusahaan Ikut Urus Jalan, Bukan Sekedar CSR
Munir : Tahan Kenaikan Cukai Rokok 2026 untuk Perkuat Industri dan Petani
Elly Wahyuni: Kasus Keracunan jadi Alarm Keras untuk Perbaikan Program MBG
Solar Langka di Lampung, Politisi PKB Fatikhatul Khoiriyah: Mengganggu Roda Ekonomi!
Politisi Demokrat, Deni Ribowo Minta Penyelidikan Forensik Kasus Keracunan Massal MBG
BGN Bahas Pendirian Sentra Gizi, DPRD Lampung Tekankan Pengawasan MBG
Elly Wahyuni Tegaskan Pancasila Benteng Hadapi Tantangan Globalisasi dan Arus Digital

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:42 WIB

Ketua DPRD Lampung Minta Legislator Awasi Dapur Makan Bergizi Gratis

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:40 WIB

Komisi IV DPRD Lampung Minta Perusahaan Ikut Urus Jalan, Bukan Sekedar CSR

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:37 WIB

Munir : Tahan Kenaikan Cukai Rokok 2026 untuk Perkuat Industri dan Petani

Selasa, 30 September 2025 - 15:24 WIB

Elly Wahyuni: Kasus Keracunan jadi Alarm Keras untuk Perbaikan Program MBG

Senin, 29 September 2025 - 15:20 WIB

Solar Langka di Lampung, Politisi PKB Fatikhatul Khoiriyah: Mengganggu Roda Ekonomi!

Berita Terbaru