Bandarlampung, (Dinamik.id) – Anggota DPRD Kota Bandarlampung dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Hi. Edison Hadjar, SE, menegaskan bahwa kemuliaan sejati tidak datang dari jabatan, kedudukan, atau harta, melainkan tumbuh dari dalam diri sendiri.
Hal itu disampaikan Edison Hadjar saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) di Kelurahan Enggal, Sabtu (11/10/2025).
Menurutnya, setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pribadi yang mulia apabila berbuat baik, menjaga akhlak, dan menanamkan nilai-nilai kejujuran serta tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemuliaan itu tidak bisa dibeli dan tidak datang begitu saja. Ia tumbuh dari niat baik, perilaku jujur, dan ketulusan hati dalam menjalani kehidupan. Semua bermula dari diri kita sendiri,” ujarnya.
Edison Hadjar menambahkan, di tengah tantangan zaman dan derasnya pengaruh media sosial, masyarakat diharapkan tetap menjaga nilai moral dan tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif yang dapat menurunkan martabat diri. “Kemajuan teknologi boleh kita ikuti, tapi jangan sampai menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan. Tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati dan menghargai sesama,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Edison berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya membangun kemuliaan dari dalam diri demi terciptanya kehidupan yang beretika, harmonis, dan berkeadilan sesuai nilai-nilai Pancasila.
Dalam agenda PIP-WK tersebut, Edison menghadirkan dua narasumber, yakni Marfen Effendi dan Gustian Azis, SE, keduanya dari politisi PAN. Marfen Effendi menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman dalam bersikap dan bertindak di tengah masyarakat. “Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dimulai dari hal sederhana, seperti saling menghargai, gotong royong, dan menjaga kerukunan antar warga. Dengan begitu, semangat kebangsaan akan terus hidup di tengah masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Gustian Azis memaparkan makna dan penerapan lima sila Pancasila secara rinci, menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi juga pedoman hidup yang harus dihayati oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Setiap sila memiliki makna yang saling berkaitan dan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari nilai Ketuhanan yang menuntun umat untuk beriman dan bertakwa, hingga nilai Keadilan Sosial yang mengajarkan pentingnya pemerataan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (Pin)












