Bandar Lampung (dinamik.id) – Pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri mengharuskan pemerintah untuk mengeksplorasi sumber daya energi di berbagai tempat, salahsatunya di Provinsi Lampung.
Kolaborasi antara pemerintah, dalam hal ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumbagsel dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung tentunya harus terjalin dalam rangka mengedukasi masyarakat.
Demikian benang merah pada pertemuan antara SKK Migas Perwakilan Sumbagsel dengan PWI Lampung, Selasa, 22 Agustus 2022 malam.
Pertemuan diawali dengan makan malam bersama di Grand Anugrah Hotel Lampung yang berlanjut kunjungan jajaran SKK Migas Sumbagsel ke Balai Wartawan H Solfian Achmad, Kantor PWI Lampung.
SKK Migas adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama.
Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah menyebutkan, jika wartawan di Lampung jumlahnya cukup banyak, yang tergabung di PWI saja sudah seribu lebih.
“Kuantitas kami cukup banyak, karenanya kami ingin kuantitas ini diimbangi dengan kualitas. Itu sebabnya kami sangat berharap bisa sinergi dan berkolaborasi dengan SKK Migas,” kata Wira.
Dengan hadirnya SKK Migas, lanjut Wira, harapannya bisa mensupport dalam meningkatkan kualitas insan pers, sebagaimana telah dilakukan di Sumatera Selatan, Jambi, Medan, Pekanbaru dan daerah lain di Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
“Lampung ini juga bagian dari Sumbagsel, bahkan Lampung adalah gerbang Sumatra. Ke depan jika SKK Migas dan PWI Lampung bisa berkolaborasi dalam peningkatan kualitas wartawan, seperti Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) atau Uji Kompetensi Wartawan (UKW), tentu ini luar biasa,” tuturnya.
Dunia jurnalistik, jelas Wira, saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa dengan tumbuh kembangnya digitalisasi. Itu sebabnya, kata dia, insan pers harus cepat beradabtasi dengan percepatan-percepatan di media sosial. Karenanya, wartawan perlu diupgrade.
“Jika dulu medsos adalah musuh, sekarang, bagaimana kita menjadikan medsos sebagai devisi pemasaran bagi media konvensional,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Andi Arie Pangeran mengatakan, pihaknya akan segera menyusun formulasi untuk mengakomodir usulan dan masukan PWI Lampung.
“Akan segera kami susun formulasinya, nanti PHE OSES juga bisa ambil peran. Kami memang selalu berprinsip dimana SKK Migas berproduksi, tentu Multiplayer effectnya akan dirasakan oleh lingkungan sekitarnya,” kata Andi Arie saat berkunjung ke Balai Wartawan H Solfian Achmad, Selasa (23/08/2022) malam.
Menurut Andi Arie, prinsipnya pihaknya tentu sangat ingin banyak berkontribusi, terutama untuk ring satu. “Ring satu disini tentu jika dia wartawan, ya diorganisasinya seperti PWI,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar dan pembangunan di Lampung apabila rencana pengeboran kilang minyak di Lampung Tengah berjalan sesuai harapan.
Bentuk FJM Lampung
Guna memperkuat sinergitas antara PWI sebagai organisasi profesi dan SKK Migas akan segera membentuk Forum Jurnalis Migas (FJM).
FJM ini nantinya yang akan menjadi media informasi bagi masyarakat terkait kegiatan SKK Migas. Terlebih terkait persiapan ekplorasi yang dilakukan SKK Migas di Lampung.
“Ya, nanti FJM ini yang membantu kami dalam ekplorasi dan publikasi. Kami mohon disupport juga, mudah-mudahan ke depan kegiatan eksplorasi di Lampung berjalan lancar,” tandasnya. (EKA)