TULANGBAWANG BARAT (dinamik.id) – Dalam Data, pengelolaannya seringkali kita menghadapi berbagai tantangan dan kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan antara data yang ada dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.
Hal itu disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Tubaba, Bayana, saat membuka Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Sosbimtek) Pengelola Data Statistik Sektoral dan Aplikasi Satu Data Indonesia (SDI) yang di gelar Oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Tubaba, di Ruang Rapat Bupati Tubaba, (27/11/2023).
Pada kesempatan itu, Bayana juga menyampaikan, data Statistik Sektoral dan Data Geospasial merupakan sarana dasar untuk dapat mengidentifikasi masalah masalah yang ada, mengevaluasi kinerja sektor-sektor tertentu, serta merumuskan program dan kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun demikian lanjutnya, dalam mengelola data sering dihadapkan pada berbagai persoalan dan kendala, seperti adanya kesenjangan antara data yang ada dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.
Dirinya menambahkan, Dalam era globalisasi ini, lanjut dia, kebutuhan akan data terkini dan akurat semakin meningkat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan data statistik sektoral dan juga data geospasial di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Untuk itu Kata Bayana, acara sosialisasi dan bimbingan teknis ini perlu dilakukan, supaya pemahaman akan pengelolaan Satu Data Indonesia (SDI : Red) di Tubaba dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Menurutnya, Aplikasi SDI Tubaba ini merupakan Inovasi teknologi yang memungkinkan pengumpulan dan pengintegrasian data statistik sektoral dari berbagai sektor dalam satu platform yang terintegrasi.
“Mari kita tingkatkan kapasitas dan pengetahuan kita dalam meningkatkan pengelolaan Satu Data Indonesia tingkat Kabupaten Tulang Bawang Barat melalui Aplikasi SDI Tubaba.” ajak Bayana.
Sementara itu ditempat yang sama Kepala Seksi Data Geospasial UPTD Pusdatin Bangda Bappeda Provinsi Lampung, Riduan Pasra, SE. MBA memaparkan integritas Informasi Geospasial dan statistik sektoral untuk pembangunan.
“Disini menyebutkan, permasalahan penyediaan data tidak terlepas dari data yang belum berkualitas, belum memenuhi standar dan tidak memiliki metadata,”ungkapnya
Disamping itu, permasalahan penyediaan data juga terkait sistem database sektoral yang belum terpadu, belum seragamnya kode referensi atau data induk, data yang sulit diakses dan tidak terintegrasi serta keterbatasan Sumber Daya Manusia Pengelola Data.
Perpres 39/2019, tentang Satu Data Indonesia, lebih fokus kepada tiga jenis data, yakni data statistik, data Geospasial dan data keuangan daerah.
Karena ketiga data tersebut Dirinya menjelaskan, yang urgen untuk diseragamkan dan sebelum masuk di Satu Data Indonesia, sebelumnya sudah ada Perpres 9/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta yang kemudian diubah melalui Perpres 20/2021.
Sedangkan Kepala Dinas Kominfo Tubaba, Eri Budi Santoso, S. Sos, M.H pada momen tersebut juga menyampaikan, Pembangunan Berbasis Data. Pembangunan Statistik Dalam Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan Daerah.
Kegiatan tersebut dihadiri dan diikuti para Asisten dan Staf Ahli, Inspektur Inspektorat Kabupaten Tubaba, Kepala Dinas, Badan, Bagian dan Camat se Tubaba. (Rsd)