Bandar Lampung – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Cabang Bandar Lampung berhasil menyelenggarakan dialog bertema “Peran Krusial Perempuan dalam Demokrasi”, Hotel Kurnia Perdana, Kamis, 19 September 2024.
Acara ini bertujuan mendorong partisipasi aktif perempuan dalam menjaga dan memperkuat demokrasi menjelang Pemilu 2024, dengan tambahan sesi Sosialisasi Pengawasan Pilkada untuk memastikan pelaksanaan pemilu yang bersih dan adil.
Ketua Kopri Cabang Bandar Lampung, Pina, menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran politik perempuan dalam proses demokrasi. “Kami berharap acara ini menjadi motivasi bagi perempuan untuk aktif menjaga integritas Pilkada dan terlibat dalam proses politik, terutama dalam Pilkada 2024. Partisipasi perempuan adalah kunci untuk memastikan demokrasi berjalan dengan baik,” ujar Pina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara ini juga menghadirkan Wulansari Aliyatus Sholikhah, Ketua Umum Kopri PB PMII, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Wulansari menggarisbawahi betapa pentingnya partisipasi perempuan dalam pengawasan pemilu dan politik, terutama menjelang Pilkada 2024.
“Perempuan bukan hanya harus menjadi pengamat dari luar, tapi harus masuk ke dalam ranah pengambilan keputusan. Keterlibatan kita akan membantu mengamankan demokrasi dari praktik-praktik yang merugikan. Sebagai pengawas pemilu, kita memiliki peran sentral dalam memastikan prosesnya jujur, bersih, dan transparan,” kata Wulansari.
Ia juga menambahkan bahwa perempuan perlu terus membekali diri dengan pengetahuan dan kapasitas politik yang baik, sehingga dapat berperan lebih maksimal, baik sebagai pemilih, pengawas, maupun pelaksana pemilu. “Demokrasi yang sehat memerlukan keterlibatan perempuan di setiap lini, dan ini adalah kesempatan untuk memastikan suara kita didengar dan dipertimbangkan,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh kader PMII, aktivis perempuan, serta masyarakat umum yang antusias berdiskusi tentang peran perempuan dalam demokrasi. Diharapkan, dialog ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran perempuan dalam menjaga integritas demokrasi, terutama pada Pemilu 2024 mendatang. (**)