Bandar Lampung (Dinamik.id) – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), Prof Nirva Diana baru-baru ini mendapat kehormatan diundang ke Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) untuk berbagi kepakarannya dalam bidang pengelolaan pendidikan dan inovasi budaya.
Dalam kunjungan tersebut, Prof. Nirva tidak hanya membawa wawasan akademik, tetapi juga memperkenalkan kain tradisional Lampung, kain tapis sebagai warisan budaya yang kaya dan inovatif.
Berbicara di hadapan para akademisi dan peneliti ATMA di Bilik Wacana ATMA pada Rabu (25/9), Prof. Nirva memaparkan sejarah, perkembangan, hingga inovasi terkini kain tapis, yang kini tak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga karya seni yang terus berevolusi. Kain tapis, tenunan kapas yang dihiasi benang emas atau perak, memiliki nilai filosofi yang mendalam dan merefleksikan identitas masyarakat Lampung.
Kehadiran Prof. Nirva di ATMA merupakan bagian dari kolaborasi akademik yang bertujuan mempererat hubungan antaruniversitas dalam bidang penelitian dan pengajaran warisan budaya Melayu. Kepala Pusat Penyelidikan Manuskrip Alam Melayu, Dr. Ros, menyambut baik kehadiran Prof. Nirva dan menyatakan kekagumannya terhadap kekayaan budaya Lampung, khususnya inovasi yang terus berkembang dalam produksi dan desain kain tapis.
Dalam presentasinya, Prof. Nirva tidak hanya berbicara tentang kain tapis sebagai produk budaya, tetapi juga menjelaskan bagaimana kain tersebut mencerminkan kehidupan masyarakat Lampung. Budaya Lampung, katanya, dipengaruhi oleh faktor ekologi, klimatologi, serta sumber daya alam, yang tercermin dalam prinsip hidup masyarakatnya seperti nemui nyimah (keramahan) dan nengah nyappur (keterbukaan).
Selain itu, ia juga memaparkan lima prinsip hidup masyarakat Lampung yang dikenal dengan istilah Pil-il Pesenggiri, di mana pesenggiri (harga diri) dan juluk adek(pengakuan sosial) menjadi inti dari identitas mereka.
Kegiatan ini juga menandai langkah penting dalam kerjasama internasional, ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoA) antara ATMA dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN RIL. Kesepakatan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi lebih erat antara kedua lembaga, khususnya dalam bidang pendidikan dan penelitian warisan budaya di masa depan.
Dengan partisipasi aktif dalam kegiatan ini, Prof. Nirva tidak hanya membawa nama UIN Raden Intan Lampung ke panggung internasional, tetapi juga mempromosikan kain tapis sebagai bagian penting dari inovasi budaya Indonesia di mata dunia. (Pin)