Bandar Lampung, (dinamik.id) — Ketua Komisi II DPRD Lampung, Ahmad Basuki, menyoroti anjloknya harga singkong yang dikeluhkan para petani di Lampung. Sebagai salah satu daerah penghasil singkong terbesar di Indonesia, situasi ini dinilai mengancam kesejahteraan petani dan keberlangsungan sektor pertanian di daerah tersebut.
“Kami sangat memahami kegelisahan petani. Harga singkong yang anjlok ini merupakan persoalan serius yang harus ditangani segera. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mencari solusi konkret dan efektif,” ujar Ahmad Basuki saat dimintai tanggapan
Dalam pernyataannya, Ketua Komisi II menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan tersebut
Ketua Komisi II menyebutkan, langkah awal yang akan diambil adalah mendorong kebijakan stabilisasi harga melalui penetapan harga dasar yang adil bagi petani. Selain itu, ia mengusulkan penguatan peran koperasi petani untuk meningkatkan posisi tawar di pasar.
“Kami juga akan mendorong pengembangan industri hilir berbasis singkong, seperti tepung tapioka, bioetanol, dan produk olahan lainnya. Hal ini penting untuk meningkatkan nilai tambah singkong dan mengurangi ketergantungan pada pasar bahan mentah,” tambahnya.
Ahmad Basuki juga menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur distribusi dan akses pasar. Menurutnya, kemitraan antara petani dan sektor swasta harus diperkuat agar hasil panen terserap dengan baik. Di samping itu, pemanfaatan teknologi dan inovasi perlu didorong untuk meningkatkan efisiensi produksi serta daya saing produk singkong Lampung di pasar nasional dan internasional.
Untuk solusi jangka pendek, pihaknya akan mendorong pemerintah daerah memfasilitasi dialog antara petani dan pengusaha singkong untuk menentukan harga yang lebih berkeadilan. Ia juga mengusulkan agar subsidi pupuk, yang selama ini difokuskan pada tanaman padi dan jagung, dapat dialokasikan bagi petani singkong guna meringankan beban mereka.
“Kami berharap pemerintah daerah segera bertindak agar masalah ini tidak berlarut-larut. Langkah cepat dan sinergi antara semua pihak diperlukan untuk melindungi kesejahteraan petani,” tegasnya
Pernyataan ini mendapat respons positif dari kelompok petani yang berharap solusi nyata segera diwujudkan. Lampung, sebagai daerah penghasil singkong terbesar di Indonesia, diharapkan tidak hanya mampu memproduksi hasil pertanian secara maksimal tetapi juga menjaga stabilitas harga yang mendukung kesejahteraan petani. (Amd)