Mahasiswa KKN Unila Olah Limbah Sawit Jadi Pestisida Alami

Senin, 3 Februari 2025 - 13:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Tengah, (Dinamik.id) – Gagal panen lahan sawit 1,5 hektar dengan indikasi terjangkit hama sawit selama beberapa tahun terakhir di desa Sumbersari menjadi penyebab terinisiasi Sosialisasi dan Pemanfaatan Limba Kelapa Sawit Sebagai Pestisida Alami Bersumber Nabati dan Mikroorganisme Lokal oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode 1 2025 Desa Sumbersari, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah, pada Sabtu, 25 Januari 2025.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN bekerja sama dengan perangkat desa serta dosen bidang ilmu kimia yaitu Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung sebagai narasumber, antara lain Syaiful Bahri, S.Si.,M.Si., Dr. Sonny Widiarto, M.Si., Rinawati, S.Si.,M.Si.,Ph.D., Dr. Yuli Ambarwati, S.Si.,M.Si., dan Devi Nur Anisa, S.Pd., M.Si. yang akan memaparkan materi dan mendemokan pembuatan pupuk pestisida.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja oleh kelompok KKN Desa Sumbersari, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah yang terdiri dari Prabu Sriwijaya Soedjadi, Andi Kurniawan, Sherina Rachmadani, Dela Sylviayani, Gustina Wulan Sari, Bulan Surya Ramadhani, dan M. Azizan Habibi dengan dosen pembimbing Ubaidai, MT

Sebagai bentuk dukungan dan dedikasi selama menjalankan KKN, menargetkan masyarakat setempat terutama pemilik kebun sawit yang acap kali menjadi korban hama O. rhinoceros dengan melakukan pengembangbiakan jamur metarizium anisopliae sebagai agen penginfeksi hama yang telah menjangkit tanaman sawit.

Pelaksanaan kegiatan diawali pembahasan mengenai PH udara yang kian hari mengalami fluktuasi karena curah hujan yang tinggi dan mempengaruhi bagaimana tumbuhan dapat bermetabolisme untuk menghasilkan buah, pada kesempatan kali ini terfokus pada tanaman sawit.

Pada permasalahan PH tersebut dapat diatasi dengan pembuatan pupuk organik, dengan bahan limbah sawit cair, daun sambiloto, buah bintaro, tembakau, serta daun pepaya. Telah dilakukan penelitian di Jurusan Kimia FMIPA Unila bahwasannya pembuatan pupuk dinilai efektif dengan hasil yang dapat dilihat setelah 8 bulan ke depan.

Baca Juga :  Dekan FEB Unila Diduga Bungkam Kasus Kekerasan dan Pelanggaran Etik Ormawa, Mahasiswa Gelar Aksi

Selanjutnya dilakukan pembuatan pestisida dalam mendukung peningkatan produksi setelah pemupukan dengan memanfaatkan puntung rokok sebagai bahan utama. Diperlukan puntung rokok yang telah dibakar, bagian yang telah terbakar diambil, kemudian dikumpulkan dan diseduh dengan menggunakan air panas dengan metode pengenceran dengan perbandingan 1 : 15.

Prabu Sriwijaya Soedjadi sebagai salah satu mahasiswa KKN Desa Semanak memaparkan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan hasil produksi tanaman sawit di Desa Sumbersari.

“Selain untuk tanaman sawit, pupuk dan pestisida yang telah dibuat juga dapat dimanfaatkan untuk komoditas tanaman yang ada di Desa Sumbersari seperti singkong, terong, cabai, ataupun pepaya,” jelasnya dalam wawancara.

Baca Juga :  Ma’had Aly Madarijul Ulum dan UIN RIL Teken MoU Bidang Tridarma Perguruan Tinggi

Sehubungan dengan pupuk organik yang telah dipelajari serta dibuat, mahasiswa berharap efek samping pada penggunaan pestisida maupun pemupukan secara kimiawi dapat berkurang.

“Secara garis besarnya kami menginginkan adanya penurunan efek samping penggunaan pupuk ataupun pestisida kimiawi terhadap lahan pertanian,” lanjutnya masyarakat.

Terdapat rencana tindak lanjut setelah diadakannya sosialisasi ini yaitu terdapat pemantauan terhadap lahan yang telah diberikan pestisida dan pupuk organik yang telah dihasilkan dalam sosialisasi ini. Pemantauan akan dilakukan dalam rentang waktu 8 bulan kedepan secara intens dengan berkomunikasi kepada Kepala Desa Sumbersari.

Kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan ilmu yang telah dipelajari bersama serta memunculkan kemandirian masyarakat untuk membuat pupuk dan pestisida organik sehingga dapat menurunkan efek samping kerusakan pada lahan. (Pin)

Berita Terkait

Tim Promosi Universitas Saburai Jajaki Kerja Sama dan Promosi PMB di Pengadilan Negeri Sukadana
PMII Rayon FKIP Unila Gelar Pelantikan dan Workshop KTI, Targetkan 30 Prestasi dalam Satu Tahun
Gaet Kalangan Militer, Universitas Saburai Tawarkan Program Sarjana dan Pascasarjana di Lanud M. Bunyamin
PMII Komisariat Universitas Lampung Audiensi dengan Wakil Dekan III Fakultas Pertanian
Hampir 500 Sekolah di Lampung Tak Punya Toilet, DPRD Desak Pemerintah Ambil Tindakan Nyata
Prodi MAP FKIP Unila Belajar Proses Pengambilan Kebijakan Pendidikan ke Komisi V DPRD Lampung
Dekan FEB Unila Diduga Bungkam Kasus Kekerasan dan Pelanggaran Etik Ormawa, Mahasiswa Gelar Aksi
Ikaperta UNILA dan Mas Tani Gelar Demplot Padi di Lampung Tengah

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:32 WIB

Tim Promosi Universitas Saburai Jajaki Kerja Sama dan Promosi PMB di Pengadilan Negeri Sukadana

Minggu, 22 Juni 2025 - 23:52 WIB

PMII Rayon FKIP Unila Gelar Pelantikan dan Workshop KTI, Targetkan 30 Prestasi dalam Satu Tahun

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:38 WIB

Gaet Kalangan Militer, Universitas Saburai Tawarkan Program Sarjana dan Pascasarjana di Lanud M. Bunyamin

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:51 WIB

PMII Komisariat Universitas Lampung Audiensi dengan Wakil Dekan III Fakultas Pertanian

Senin, 16 Juni 2025 - 19:49 WIB

Hampir 500 Sekolah di Lampung Tak Punya Toilet, DPRD Desak Pemerintah Ambil Tindakan Nyata

Berita Terbaru

Provinsi

Fraksi PKS Kritisi Dua Raperda Strategis Pemprov Lampung

Selasa, 1 Jul 2025 - 19:09 WIB