Bandar Lampung, (dinamik.id) – Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Bandar Lampung Bachry Al Choiry Harahap, memberikan tanggapan tegas terhadap kabar mengenai pemangkasan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait upaya efisiensi anggaran negara.
Menurut Bachry, pemangkasan beasiswa KIP Kuliah ini akan berdampak langsung kepada mahasiswa kurang mampu yang bergantung pada bantuan tersebut untuk melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi.
“Issu pemangkasan ini sangat meresahkan bagi ribuan mahasiswa, termasuk di STKIP PGRI Bandar Lampung, yang selama ini mengandalkan KIP Kuliah untuk dapat melanjutkan studi mereka. Potongan anggaran ini justru akan memperburuk kesenjangan pendidikan, yang mana kita tahu bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, Sebenarnya ini kepentingan siapa?” ungkap Bachry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai perwakilan Mahasiswa, Bachry menegaskan bahwa kebijakan pemangkasan anggaran tersebut dapat menyebabkan terancamnya kelanjutan studi bagi banyak mahasiswa. Ia juga meminta agar pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan tersebut dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi mahasiswa yang masih membutuhkan dukungan.
“Pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa, dan beasiswa seperti KIP Kuliah adalah salah satu bentuk kontribusi pemerintah untuk memberikan akses pendidikan yang setara. Kami berharap pemerintah dapat mencari solusi yang lebih baik tanpa mengorbankan masa depan generasi muda Indonesia,” tambahnya.
Bachry juga mengimbau agar pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun institusi pendidikan, terus bekerja sama untuk memastikan agar tidak ada mahasiswa yang terhambat pendidikan hanya karena masalah biaya. (Rls)