Region Head PTPN I Reg 7 Perbaiki Detail Teknis Penggalian Produksi

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PESAWARAN (dinamik.id)– Menjadi kampiun pada kinerja 2024, PTPN I Regional 7 ditantang pemegang saham untuk menaikkan produksi secara signifikan.

Untuk menjawab tantangan itu, manajemen menggerakkan seluruh potensi sehingga room improvement yang ada bisa digali secara maksimal. Salah satunya dengan memperbaiki detail teknis di lapangan.

Instruksi untuk memperhatikan detail teknis itu disampaikan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun saat memberi pengarahan di Kebun Way Lima, Pesawaran, Rabu (19/2/25).

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tuhu mengatakan, RKAP 2025 yang telah ditetapkan dan tantangan dari pemegang saham membutuhkan operasional serius dari seluruh lapisan. Sebab, kata dia, dari sisi luas kebun dan jumlah tanaman tidak ada penambahan.

“RKAP yang disusun bersama sudah mengacu kepada angka-angka realistis berdasarkan potensi yang ada. Bahkan kita di-challenge oleh BOD (Board of Direction) dengan angka yang lebih tinggi dari RKAP. Tantangan mereka juga bukan dari asumsi belaka, tetapi memang potensi kita masih memungkinkan. Itulah mengapa kita harus cermat, detail, dan rigid dalam semua aspek,” kata Tuhu Bangun.

Perhatian Tuhu Bangun kepada detail disampaikan usai menginspeksi proses sadap, pungut, dan angkut karet di Afdeling III Kebun Way Berulu dan Afdeling II Kebun Way Lima.

Bersama SEVP Operasional Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian, Kabag. Sekretariat dan Hukum Agus Faroni Kabag. SDM Ronal Sudrajat, dan beberapa pejabat lain, mereka blusukan ke kebun menggunakan sepeda motor trail.

Baca Juga :  Harga BBM Terbaru Jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex

Kepada Manajer Way Lima Luki, para Asisten, dan para mandor, Tuhu Bangun berdiskusi dan menggali informasi teknis penggalian produksi.

Pencarian opsi dilanjutkan dengan diskusi informal di Kantor Sentral Kebun Way Lima. Dari beberapa data dan informasi di lapangan, baik Tuhu Bangun maupun Wiyoso mendorong semua tahapan eksploitasi dan treatment pada teknis penggalian produksi diperketat.
Tuhu juga mewanti-wanti agar tidak ada pohon yang tidak tersadap, tidak ada getah yang tidak terpungut atau hilang dan tidak ada bahan baku produksi yang kehilangan manfaat.

“Kita sudah lihat dan dengar bersama tadi di lapangan kondisi kondisinya seperti apa dan hasilnya seperti apa. Nah, dari data itu kita bisa ambil kesimpulan bahwa potensi kita masih banyak. Jika semua teknis penggalian dilakukan secara detail, saya yakin challenge pemegang saham bisa kita wujudkan. Tahun 2025 kita bisa produksi 71 ribu ton (karet olahan),” kata dia.

Beberapa aspek teknis yang harus ditangani dan diawasi secara detail diungkap Wiyoso. Antara lain, waktu pungut karet yang terlalu awal sehingga getah masih menetes dan tidak terpungut. Dalam perhitungan bersama dalam rapat, potensi kehilangan dari proses pungut terlalu dini di Kebun Way Lima diperkiran lebih dari 1,5 ton perhari.

Baca Juga :  Komut PTPN VII: Kuatkan Integritas Personel

“Saya minta waktu pungut getah dimundurkan 1,5 jam dari yang sekarang berlaku. Kalau memang harus ada tambahan biaya premi, kita tambah dengan perhitungan cost dan benefitnya. Saya yakin masih untung kita,” tegas Tuhu Bangun.

Diskusi meluas kepada masalah lain yang masih lanjutan dari proses pungut terlalu awal. Yakni pencurian produksi yang masih terjadi di kebun. Diidentifikasi dari lapangan, pencurian terjadi tidak pada getah karet yang disadap oleh pekerja pada jadwal normal, melainkan pada getah yang masih menetas dan tersisa atau tertampung di mangkuk setelah dipungut pekerja.

Angka produksi yang dicuri tersebut, dalam hitungan bersama, lebih banyak atau euivalen dengan tersebab pungut terlalu awal.

“Ada istilah, kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Dalam hal ini, karet kita dicuri orang karena ada kesempatan. Getah kita masih ada di mangkok, di kebun. Jadi, orang tertarik untuk mencuri,” kata dia.

Tentang penggunaan bahan baku berupa pupuk, obat-obatan, maupun bahan lainnya juga menjadi sorotan diskusi. Dari data pengaplikasian cairan stimulan pemacu getah, Wiyoso mensinyalir ada bias atas hasil yang disebabkan kurang tepat. Dengan dosis yang sama pada varitas letas yang sama, terdapat perbedaan hasil, Wiyoso menduga ada cara aplikasi yang kurang tepat atau bahkan keliru.

Baca Juga :  Penanganan Dampak Inflasi, Pemkab Mesuji Beri Bantuan Beras Cadangan Pangan

“Untuk mendapatkan yang besar harus tetap memperhatikan hal-hal kecil. Jangan menganggap sesuatu yang terlihat ringan itu sebagai remeh-temeh dan tidak penting. Aplikasi stimulansia tolong diperhatikan betul. SOP nya kan sudah jelas. Jangan sembarangan meskipun sudah terbiasa. Kita harus detail. Gagal di stimulansia sama saja kita buang uang dan buang kesempatan. Tolong, ya,” kata dia.

Satu topik lagi yang menjadi perhatian manajemen adalah pencapaian kadar karet kering dalam getah (DRC, dry rubber concrete).

Wiyoso mengingatkan agar pengawasan produksi sejak dari mangkok yang dikumpulkan pekerja sampai disetor ke stasiun lateks (STL) aman dari perlakuan negatif dan kontaminan.

“Soal DRC juga harus dipastikan. Jangan ada lagi lateks DRC nya di bawah standar. Bapak-Ibu pasti sudah tahu bagaimana cara mengatasinya,” kata dia.

Meskipun disampaikan di Kebun Way Lima, Tuhu Bangun menyatakan instruksi ini berlaku untuk semua Unit Kerja di PTPN I Regional 7. Sebab, hal-hal tersebut sering dianggap biasa sehingga abai dari perhatian. (PIN)

Penulis : Pina

Berita Terkait

PTPN I Berhasil Raih Penghargaan Indonesia Best Employee Engagement 2025
Jalankan Asta Cita, PTPN I Bekerja Sama dengan Kemendukbangga Mencegah Stunting
Liburan Tetap Tenang, BRI RO Bandar Lampung Optimalkan Layanan Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Menanam Harapan: Anak Muda Lampung Bangun Pertanian Organik dari Desa
Teh Hitam dan Teh Hijau Produksi PTPN I Regional 7 Sukses Raih Penghargaan Nasional
Apindo Lampung Bahas Optimalisasi Peran Pelabuhan Panjang dalam Ekspor Impor
Semarak Bazar UMKM Fatayat NU Warnai Peringatan Harlah ke-75
PTPN I Regional 7 Resmikan Kedaton Harmoni Alam

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 18:37 WIB

PTPN I Berhasil Raih Penghargaan Indonesia Best Employee Engagement 2025

Senin, 7 Juli 2025 - 18:33 WIB

Jalankan Asta Cita, PTPN I Bekerja Sama dengan Kemendukbangga Mencegah Stunting

Jumat, 27 Juni 2025 - 11:23 WIB

Liburan Tetap Tenang, BRI RO Bandar Lampung Optimalkan Layanan Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:30 WIB

Menanam Harapan: Anak Muda Lampung Bangun Pertanian Organik dari Desa

Jumat, 23 Mei 2025 - 10:22 WIB

Teh Hitam dan Teh Hijau Produksi PTPN I Regional 7 Sukses Raih Penghargaan Nasional

Berita Terbaru

Olahraga

Rangkap Jabatan di Tubuh KONI Lampung Menuai Kritik

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:31 WIB