Bandar Lampung, (Dinamik.id) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung yang digelar di Hotel Mercure Bandar Lampung. Mengangkat tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan Nasional,”
Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara pers dan pemerintah dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
Dalam sambutannya sebagai keynote speaker, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, menyampaikan apresiasinya terhadap PWI sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi yang jernih dan membangun kepada masyarakat.
“Pers adalah sahabat pemerintah. Melalui informasi yang akurat dan bertanggung jawab, pers membantu pemerintah membangun kepercayaan publik terhadap berbagai program pembangunan, termasuk ketahanan pangan,” ujar Zulhas.
Ia menekankan bahwa ketahanan pangan menjadi prioritas nasional yang tengah digencarkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Pemerintah pusat, kata Zulhas, telah berhasil meningkatkan produksi pertanian secara signifikan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri.
Meski demikian, Zulhas mengakui masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, salah satunya adalah distribusi pupuk tepat waktu kepada petani.
“Produksi meningkat, tapi kita harus pastikan petani mendapat pupuk sebelum masa tanam. Itu krusial. Tanpa kemudahan administratif dan dukungan distribusi, petani bisa kehilangan semangat,” tegasnya.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Perum Bulog, saat ini stok beras nasional mencapai 3,9 juta ton. Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu yang mengharuskan Indonesia mengimpor 3,8 juta ton beras.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, tahun ini kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Insyaallah tahun depan kita tidak perlu impor lagi,” katanya optimis.
Zulhas juga mengungkapkan program besar dalam pengembangan pangan berbasis protein. Pemerintah berencana membangun 20 hektar kawasan budidaya dan penangkapan ikan, disertai dengan pengembangan kampung nelayan. Proyek ini akan didukung dengan alokasi anggaran sebesar Rp20 triliun untuk meningkatkan produksi protein seperti sapi dan ayam.
“Karbohidrat kita sudah baik dan berkelanjutan, sekarang fokus ke protein. Ini langkah besar menuju kemandirian pangan nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran pers dalam menyampaikan keseriusan pemerintah kepada masyarakat.
“Melalui pers, masyarakat bisa tahu apa yang sedang dilakukan pemerintah. Jadi peran teman-teman wartawan ini sangat penting,” tutup Zulhas.
Ketua PWI Provinsi Lampung, Wirahadikusumah, dalam sambutannya menegaskan bahwa sejak awal PWI memiliki komitmen kuat dalam mendukung pembangunan nasional. Ia menyampaikan bahwa PWI Lampung siap berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan.
“Program ketahanan pangan bukan hanya untuk swasembada. Ini untuk memastikan Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, andal, dan berdaya saing tinggi,” ujar Wira.
Ia menambahkan bahwa ketahanan pangan juga harus menjamin kualitas dan keberlanjutan pangan di dalam negeri. Oleh karena itu, PWI Lampung siap menjadi mitra pemerintah dalam menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami ingin mengambil bagian dalam mewujudkan ‘Asta Cita’ Presiden. Tujuannya tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga memastikan kualitas dan keberlanjutan pangan nasional,” tambahnya.
Acara diskusi dan peringatan HUT PWI Lampung ini mendapat dukungan dari berbagai perusahaan swasta dan BUMN, antara lain PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES), PT Bukit Asam, Bank Indonesia Perwakilan Lampung, Bank Mandiri, BRI, BNI, Bank Lampung, PTPN 4 dan PTPN 1 Regional 7, serta Perum Bulog Kanwil Lampung.
Diskusi ini menjadi wadah pertukaran gagasan antara insan pers, pemerintah, dan sektor swasta dalam mengawal ketahanan pangan nasional sebagai bagian dari agenda pembangunan bangsa.(rsd)