Lampung Tengah, (Dinamik.id) — Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah, menggelar Konferensi Anak Cabang (konferancab) ke-X untuk memilih ketua baru massa Bakti 2025 – 2028. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu, 20 Juli 2025 di aula kampung Bangun Rejo.
Konfercab ini dihadiri sejumlah tokoh penting, antar lain ketua PC GP ANSOR Lampung Tengah Solihin M.Pd, Kasatkorcab Daud Rois Abdilah M.Pd, ketua PC Pagar Nusa Lampung Tengah Joko Purwanto Spd, Ketua PC JRA Lampung Tengah Budi Prastio, Ketua PC Pemuda Muhammadiah Lampung Tengah Edi Sukamto S.Pd, Ketua Pemuda Katolik, Ketua Tanfidziah MWC NU Bangun Rejo H. Sutrisman Spd. Ketua PAC Muslimat NU Bangun Rejo Umi Abidah, Kepala Kampung Bangun Rejo Lukas Supangat dan Anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah.
Pada proses pemilihan, hanya terdapat satu calon ketua, yakni Miftahul Munir Fauzi,ST. Ia terpilih secara musyawarah mufakat oleh pengurus ranting se-kecamatan Bangun Rejo.
Ia menggantikan ketua sebelumnya, Gus Insan Zinan yang telah menyelesaikan masa baktinya dari 2022 hingga 2025.
Dalam sambutannya, Miftahul Munir Fauzi, ST atau yang akrab disapa Gus Munir mengucapkan terima kasih kepada peserta, tamu undangan dan seluruh yang hadir.
“Terimakasih atas kepercayaan kepada saya, semoga kedepannya GP Ansor PAC bangun rejo semakin maju lagi,” ujarnya.
Adapun visi misi ketua terpilih masa bakti 2025 – 2028
Visi
Terwujudnya GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang berkemajuan, mandiri, dan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Maju.
Misi
1. Internalisasi Nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja): Menanamkan nilai-nilai Aswaja dalam setiap gerak dan langkah kader Ansor.
2. Penguatan Sistem Kaderisasi: Membangun dan mengembangkan sistem kaderisasi yang berkualitas untuk mencetak kader yang cerdas dalam beriman serta ketaqwaan
3. Pemberdayaan Potensi Kader: Mengembangkan program-program untuk memberdayakan potensi kader di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan kepemimpinan. Ini juga mencakup pengembangan disiplin organisasi dan kaderisasi berbasis profesi.
4. Kemandirian Organisasi: Mewujudkan kemandirian organisasi, baik dalam aspek finansial maupun dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat menjalankan roda organisasi tanpa intervensi pihak luar.
5. Menjadi Sentrum Informasi dan Peluang Usaha: Berperan sebagai pusat informasi dan fasilitator peluang usaha antar kader dengan berbagai stakeholder.
6. Mempercepat Kemandirian Ekonomi Kader dan Organisasi: Mendorong dan mendukung kemandirian ekonomi bagi kader dan organisasi secara keseluruhan.
7. Memperkuat Peran dalam Menjaga Keutuhan NKRI dan Merawat Kebhinekaan: Berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta merawat keberagaman dan toleransi di Indonesia.
8. Meningkatkan Kontribusi dalam Pembangunan Nasional: Berperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan, dan bermartabat. (Amd)