Bandar Lampung,(Dinamik.id) — Lab for Democracy Studies (LDS) menggelar Bootcamp Volunteer Batch I di Camp 91, Kedaung, Kemiling. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Founder LDS, Fatikhatul Khoiriyah, yang akrab disapa Mba Khoir.
Dalam sambutannya, Mba Khoir menegaskan bahwa inisiatif bootcamp ini lahir dari kegelisahan anak muda terhadap kondisi demokrasi yang kian kehilangan substansinya.(Sabtu,18/10/2025)
“Bootcamp ini tidak hadir dari ruang hampa, melainkan dari semangat sekelompok anak muda yang ingin menghadirkan demokrasi substansial di kalangan generasi Z. Jangan melihat dari jumlah pesertanya yang hanya sembilan orang. Dari segelintir peserta inilah kita berharap akan lahir kekuatan besar bagi demokrasi yang lebih baik,” ujar Mba Khoir.
Sementara itu, pimpinan proyek bootcamp, Haryadi Sudibyo, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan refleksi untuk meninjau kembali makna republik yang kini mulai terdegradasi.
“Dengan mengusung tema Visiting the Idea of Republicanism, kami ingin mengembalikan pemahaman bahwa res publica dalam konsep dasarnya menghendaki segala aktivitas dilakukan hanya demi kepentingan publik. Karena itu, kita sebagai warga negara perlu mengambil posisi dan kembali pada makna sejatinya,” jelas Haryadi.
Ia juga menambahkan bahwa pemilihan lokasi Camp 91 di Kedaung, Kemiling memiliki makna simbolik. Tempat yang dekat dengan alam itu diharapkan mampu menumbuhkan semangat kembali ke akar serta memperkuat kepekaan terhadap realitas sosial.
“LDS berharap para volunteer yang telah ditempa melalui program ini tidak hanya memiliki pemahaman teoritis, tetapi juga kepekaan sosial dan komitmen untuk mempraktikkan nilai-nilai demokrasi di komunitas masing-masing. Mereka diharapkan menjadi pelopor ruang publik yang lebih cerdas dan inklusif,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur LDS Dedy Indra Prayoga menilai bootcamp ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat kerja-kerja intelektual demi lahirnya masyarakat yang rasional.
> “Masyarakat yang rasional adalah syarat utama bagi terwujudnya negara demokratis yang berjalan sebagaimana mestinya,” tegas Dedy.
Bootcamp Volunteer LDS Batch I berfokus pada pelatihan berpikir kritis dan literasi politik mendalam. Kegiatan ini akan berlangsung selama beberapa hari dengan kurikulum yang mencakup analisis isu publik, mekanisme partisipasi warga negara, serta pentingnya menumbuhkan budaya debat yang sehat dan berbasis data.
Melalui kegiatan ini, para volunteer diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memperluas kesadaran politik di masyarakat — melawan disinformasi, memperkuat diskusi publik yang berkualitas, dan menjadi motor penggerak demokrasi substansial di level akar rumput. (Pin)