Bandar Lampung, (dinamik.id) – Dalam rangka meningkatkan kualitas pengasuhan dan layanan keluarga di Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar kegiatan Penguatan Konselor/Psikolog Puspaga Pinggungan Sebuai Tahun 2025 di Hotel Aston, Bandar Lampung, Senin (3/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para konselor dan psikolog yang tergabung dalam Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), agar mampu memberikan pendampingan dan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, khususnya dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pemenuhan hak anak.
Kabid Tumbuh Kembang Anak Dinas PPPA Provinsi Lampung Provinsi Lampung, Titik Suarani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan dalam memperkuat layanan konseling di tingkat daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penguatan kembali bagi para konselor dan psikolog di lingkungan Puspaga Pinggungan Sebuai. Nantinya, layanan ini akan menjangkau masyarakat luas di seluruh Kabupaten/kota,” ujar Titik, Senin (3/11/2025).
Ia menambahkan, Puspaga Pinggungan Sebuai merupakan pusat pembelajaran keluarga yang dapat diakses masyarakat secara gratis. Saat ini, pelayanan didukung oleh 26 konselor yang bekerja secara sukarela dan terjadwal.
“Konseling juga bisa dilakukan secara online pada kerja, senin hingga jumat,” jelasnya.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan ini, Guru Besar FKIP Unila Prof. Dr. Sowiyah, M.Pd, yang juga ketua Puspaga Gaharu Metro, membawakan materi bertajuk “Sosialisasi Pengembangan Layanan Puspaga Menuju Standardisasi Puspaga.”
Dalam paparannya, Prof. Sowiyah menekankan pentingnya penyelenggaraan layanan Puspaga yang terstandar sebagai upaya memperkuat ketahanan keluarga dan memastikan hak anak terpenuhi dalam lingkungan yang aman, sehat, dan berdaya.
“Puspaga harus menjadi ruang aman bagi keluarga untuk belajar, berkonsultasi, dan mendapatkan dukungan psikologis maupun edukatif. Standardisasi diperlukan agar setiap Puspaga memiliki kualitas layanan yang setara dan berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan standardisasi tidak hanya mencakup aspek administratif, tetapi juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang menjalankan layanan.
“Ada banyak macam dan metode yang bisa diterapkan dalam rangka penyuluhan,” imbuhnya.
Prof. Sowiyah berharap melalui pelatihan ini, Puspaga di Provinsi Lampung dapat menjadi barometer nasional dan terus memperluas layanan.
“Salah satu catatan saya, Puspaga Pinggungan Sebuai dapat meningkatkan promosi dan mendekatkan diri ke masyarakat. Melalui melalui media, sekolah dan kegiatan-kegiatan edukatif dengan mengutamakan pencegahan dan menciptakan ruang aman bagi keluarga,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti pada seremonial, tetapi harus diikuti dengan langkah nyata di lapangan.
Melalui kegiatan penguatan ini, diharapkan Puspaga di seluruh daerah dapat semakin optimal dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat edukasi keluarga, penguatan pengasuhan, serta promosi nilai-nilai kesetaraan dan perlindungan anak. (Amd)











