BANDAR LAMPUNG (dinamik.id)–Sebanyak 15 pengurus PWI Lampung mendapat kesempatan untuk berkunjung ke PT Nestlé Indonesia Pabrik Panjang, Bandar Lampung, Rabu, 15 Juni 2022.
Profesional, higienis, modern, berkualitas, mengutamakan keselamatan pekerja dan kesejahteraan petani ternyata menjadi kunci sukses 51 tahun PT Nestlé Indonesia berkiprah di Nusantara.
Pagi itu sekitar pukul 07.00, rombongan dengan nuansa putih-putih, dipimpin Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah bergerak dari kantor PWI menuju PT Nestlé Pabrik Panjang, Bandar Lampung. Dua kendaraan minibus disiapkan pihak perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setibanya di PT Nestlé Pabrik Panjang, rombongan PWI Lampung disambut senyuman Manager Head of Human Resources Bernard H Simanjuntak dan empat petugas pengamanan.
Satu persatu pengurus PWI Lampung melakukan pemeriksaan aplikasi Pedulilindungi. Ternyata perusahaan menerapkan protokol kesehatan secara ketat meski pandemi Covid-19 mulai mereda.
Bukan hanya tamu, seluruh karyawan yang masuk wajib memeriksa suhu menggunakan Pronos (alat pengukur suhu dan absensi otomatis karyawan).
Rombongan juga diwajibkan menunjukkan KTP dan mengisi kuesioner rekam jejak perjalanan dan kesehatan.
Dalam percakapan pembuka, Bernard atau yang akrab disapa bang Boy menjelaskan bila PT Nestlé Pabrik Panjang berdiri sejak 1979 memiliki luasan sekitar 8,4 hektare. Pabrik tampak rapih dan bersih disertai papan informasi dan rambu-rambu tertib perusahaan.
Setibanya di dalam kantor, pengurus PWI Lampung disambut Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia Siti Sufintri Rahayu, Factory Manager Pabrik Nestlé Panjang Norman Tri Handono, Business Executive Officer, Food PT Nestlé Indonesia Dindin Suzaridian, dan jajaran.
Norman menjelaskan di Nestlé Pabrik Panjang memiliki sejumlah moto kerja yakni safety commitment, safety start with me, zero accident think before act.
Sementara, Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia Siti Sufintri Rahayu mengatakan pihaknya berkomitmen untuk bermitra dengan media.
“Nestlé sudah 51 tahun di Indonesia, tujuan kami menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Ia pun bersyukur selama pandemi Covid-19, pabrik dapat beroperasi dengan kapasitas penuh 100%. Siti Sufintri juga memaparkan Nestlé cares Covid-19 melakukan vaksinasi dan membagikan APD, membagikan 4 juta produk Milo UHT untuk 4000 sekolah dasar di 50 kota seluruh Indonesia.
“Investasi Nestlé sejak 1971, pada 2019 investasi 100 juta Dollar AS perluasan kapasitas 3 pabrik, 2021 investasi 220 juta dolar AS, pengembangan susu segar, Nestlé pembeli susu terbesar 110 juta dollar AS setiap tahun, dengan mitra 26 ribu peternak. Menuju net zero emisi karbon pada 2050, 100% kemasan dapat didaur ulang dan mengurangi 1/3 resin plastik baru pada 2025,” terang dia.
Nestle mendukung anak lebih sehat dengan membantu 50 juta anak secara global menjalani hidup lebih sehat pada 2030.
Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah menuturkan suatu kehormatan bagi PWI mendapat kesempatan untuk berkunjung ke PT Nestlé Pabrik Panjang.
“Nestle merupakan saudara yang telah menjalin hubungan sejak lama dengan PWI. PT Nestlé merupakan objek vital yang tentunya juga menjadi kewajiban pers untuk turut menjaga objek vital demi kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Wira mengakui bila PT Nestlé Indonesia
sangat modern dan sangat hebat. Menurutnya amat pantas bila produk Nestlé sangat akrab di telinga dan di hati masyarakat Lampung khususnya. “Kami berharap PWI dan Nestlé dapat terus berkolaborasi, sebagaimana yang juga dilakukan di pusat.”
Quality Control
Setelah itu, jajaran pengurus PWI Lampung juga mendapat kesempatan untuk menyaksikan testing quality control produk Nestlé seperti testing green coffee bean sebelum diekspor, testing produk minuman Nestle dan bumbu penyedap Maggi. Nestlé Pabrik Panjang saat ini menjadi pusat produksi bumbu penyedap Maggi.
Tak berhenti di situ saja, rombongan PWI Lampung juga diajak ke Edufarm atau kebun percontohan Nestlé di Negeri Agung, Talang Padang, Tanggamus. Di mana terdapat berbagai tanaman kopi yang dapat dilihat proses penanaman dan pemanenannya.
Kebun percontohan ini merupakan salah satu dukungan Nestlé Indonesia terhadap para petani kopi lokal untuk menerapkan good agricultural practices. Kebun multilocation trial in Indonesia ini menjadi tempat penelitian agar produksi kopi meningkat.
Head of Crop Agriculture PT Nestlé Indonesia Junda Aulia memaparkan sejumlah penelitian yang sedang dilakukan pihaknya dalam rangka membantu pemerintah untuk peningkatan produksi kopi di Tanah Air.
“Dari penelitian ini kita berharap produksi kopi ke depannya bisa 2-4 ton perhektare seperti di Vietnam,” ujarnya. (Eka)