Bandar Lampung, (dinamik.id) — Korps HMI Wati (Kohati) UIN Raden Intan Lampung berhasil menggelar acara Buka Bersama dan Kajian bertema “Muslimah Berperan, Bukan Baperan” di Aula KNPI Provinsi Lampung, tepatnya di Gedung Pemuda DPD KNPI Provinsi, Jl. ZA. Pagar Alam Gg. Semangka No.25A, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung.
Acara yang berlangsung penuh semangat ini dihadiri oleh pengurus cabang dari Bandar Lampung serta muslimah dari berbagai latar belakang, yang datang dengan niat mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kualitas diri di bulan suci Ramadan. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata komitmen untuk saling mendukung dalam kebaikan.
Tema yang diusung bertujuan untuk mengingatkan setiap muslimah agar tidak mudah terjebak dalam emosi berlebihan. Melainkan, mereka diharapkan lebih fokus untuk berperan aktif dan memberi kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat.
Ketua Panitia acara, yang juga mewakili Ketua Umum Kohati Sesirkum UIN, dalam sambutannya dengan penuh kebanggaan mengungkapkan bahwa acara ini lebih dari sekadar buka puasa bersama.
“Kegiatan ini dimulai dengan tausiyah yang menguatkan iman, dilanjutkan dengan diskusi yang memperkaya ilmu,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tema “Muslimah Berperan, Bukan Baperan” dipilih untuk mengingatkan para muslimah agar selalu menjaga sikap dan perasaan.
“Seorang muslimah harus mampu mengendalikan dirinya, agar perannya dalam kehidupan ini dapat optimal, tanpa terhalang oleh perasaan yang berlebihan,” tambahnya.
Ketua Panitia berharap kegiatan ini memberi manfaat yang luar biasa bagi setiap peserta. “Semoga acara ini bukan hanya memperdalam ilmu agama, tetapi juga menguatkan ikatan ukhuwah yang telah terbina,” ujarnya, penuh harap.
Acara ini tidak hanya menawarkan ilmu, namun juga kebersamaan yang hangat. Menu buka puasa yang disajikan pun turut mempererat tali persaudaraan di antara para peserta.
Sesi kajian yang disampaikan oleh pemateri, Yunda Vandan Wiliyanti, M.Si, menjadi inti acara ini. Dalam ceramahnya, Yunda menekankan pentingnya muslimah untuk menjaga emosi dan memperkuat peran mereka dalam kehidupan sosial.
“Muslimah seharusnya bukan hanya mengutamakan perasaan, tetapi harus berperan aktif dalam memberikan manfaat bagi keluarga, masyarakat, dan umat Islam secara keseluruhan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Materi yang disampaikan sangat relevan dengan tema acara, memberikan wawasan mendalam dan mengajak setiap peserta untuk merenung tentang bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi positif di tengah masyarakat. (Ang)