TULANGBAWANG BARAT (dinamik.id) —
Dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tersebut berimbas kepada sejumlah bahan pokok yang juga mengalami kenaikan.
Seperti yang terjadi di pasar tradisional Panaragan Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, Jumat (6/9/2022).
Salah satu pedagang sembako, Sum (40), saat dikonfirmasi, mengungkap bahwa, ada beberapa komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan harga dari sebelumnya seperti, cabai merah besar yang naik dari harga semula Rp40.000 naik menjadi Rp85.000 per kg.
Cabai merah keriting yang mengalami kenaikan sebesar Rp15.000 dari yang semula Rp70.000 per kg, kini menjadi Rp85.000 per kg dan Cabai rawit merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp60.000 per kg dari yang semula Rp45.000 per kg.
Lanjut dia, memang terdapat pula beberapa komoditas yang harga masih dibilang stabil nya stabil, seperti bawang putih, bawang merah, beras premium, beras medium dan gula pasir. Namun dikhawatirkan ini juga akan mengalami kenaikan harga Kedepannya.
“Untuk itu, kami berharap Pemerintah segera dapat melakukan sejumlah upaya untuk meredam lonjakan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, karena pastinya dampak dari kenaikan harga BBM ini cukup besar dirasakan oleh masyarakat baik para pedagang maupun kalangan warga kecil lainnya,” tuturnya.
Hal ini tentunya dipicu dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yang telah diumumkan oleh pemerintah pusat. Sehingga Bahan kebutuhan pokok pun mengalami kenaikan.
Diketahui, Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar yang telah diumumkan Presiden Jokowi beserta jajarannya pada Sabtu 03 September 2022.
Dimana, harga pertalite yang semula Rp7.650 per liter, kini naik dan digenapkan menjadi Rp10.000 per liter. Harga Solar pun naik menjadi Rp.6.800 per liter dari yang semula Rp5.150 per liter sedangkan pertamax semula Rp. 12.500 kini menjadi Rp.14.500. (RID/RED)