PRINGSEWU (dinamik.id) — Pejabat Bupati Pringsewu yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Pringsewu Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Drs Syamsir Kasim MM menghadiri sekaligus membuka kegiatan Lokakarya dan Pelatihan Vokasi Program KOTAKU Tahun 2022 di Aula Balai Pertemuan Hotel Urban Pringsewu Senin (12/9/2022)
Dalam sambutannya Syamsir Kasim mengatakan, bahwa Program kota tanpa kumuh kotaku (KOTAKU) sudah berjalan 8 tahun sejak tahun 2015. Berbagai tempat infrastruktur sudah dibangun di kecamatan Pringsewu dan Ambarawa sesuai SK Kumuh Bupati tahun 2014 dan pembaharuan SK kumuh Bupati tahun 2020.
Program KOTAKU pada tahun 2015 dimulai di Pekon Jati agung Kecamatan Ambarawa dengan program penataan lingkungan pemukiman berbasis masyarakat (PPLBK ) berlanjut dengan kegiatan kolaborasi infrastruktur dan business Development Center (BDC) pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan skala lingkungan pada tahun 2017 – 2019, serta kegiatan skala kawasan, padat karya dan infrastruktur livelihood/PPKM pada tahun 2020/2021.”Inilah tantangan utama sebenarnya dalam penanganan masalah kekumuhan, yaitu membangun budaya hidup bersih oleh masyarakat di lingkungan masing-masing pekonnya,” katanya.
Menurutnya, hasil sertifikasi kegiatan oleh Dinas PUPR Pringsewu bersama konsultan, kualitas infrastruktur yang dihasilkan sudah memadai. Namun kesadaran untuk memelihara pasca konstruksi harus terus dimaksimalkan sehingga kualitas bangunan bisa bertahan lama.
“Sangat disayangkan jika hasilnya tidak maksimal dan “lifetime” atau masa pakai infrastrukturnya kurang dari 5 tahun. Padahal alokasi investasi infrastruktur dan pendukungnya melalui program kotaku cukup besar setiap tahunnya, rata-rata 1 miliar per kelurahan,” ujarnya.
Sementara Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Lampung (BPPWL) Maria Doeni Isa ST, MM meminta kepada para peserta pelatihan untuk dapat proaktif dalam mengikuti kegiatan ini.
Pasalnya, pelatihan ini diadakan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan peserta dalam penataan dan pemeliharaan insfratruktur yang sudah dibangun oleh Pemerintah daerah maupun pusat yang menggunakan anggaran APBD dan APBN.
“Untuk meningkatkan kapasitas dibidang operasional/pemanfaatan dan pemeliharaan (O&P), maka BPPWL menggelar pelatihan selama empat hari mulai tanggal 12 – 15 September 2022,” katanya.
Selain faktor kualitas konstruksi yang dihasilkan bertahan lama, lanjut Maria, faktor-faktor lain yang mempengaruhi berkelanjutan fungsi suatu insfratruktur agar melampaui dari umur rencana adalah pengelolaan dan pemeliharaan secara kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta stakeholder lainnya dalam memelihara bangunan tersebut.
“Pelatihan ini untuk penguatan restrukturisasi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP), dalam pemeliharaan insfratruktur yang telah dibangun oleh program KOTAKU skala kawasan serta rencana strategis pemanfaatan dan pemeliharaan insfratruktur tersebut,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Pringsewu Sudiono, Sagang Nainggolan, Amroni, Homsi Wastobir, Kadis LH Nur Fajri, Kepala Bappeda Pringsewu Akhmad Fadholi, Kadis PUPR Pringsewu Imam S.R.
Hadir juga Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Pengelola TPS3R/TPST, Kelompok Sadar Kebersihan (Pokdarsih), kelompok sadar wisata (Pokdarwis), kelompok pengelola usaha (KPU), kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) dan tokoh masyarakat. (pon)