PRINGSEWU (dinamik.id) – Sebagai salah satu unsur relawan kebencanaan dibawah Kementerian Sosial RI, Tagana Kabupaten Pringsewu Lampung hadir dan mengikuti Apel Kesiapsiagaan Bencana Tingkat Kabupaten Pringsewu yang dilaksanakan oleh Polres Pringsewu Polda Lampung dengan Agenda Apel Siaga dan Gelar Peralatan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di wilayah Kabupaten Pringsewu, di Halaman Mapolres Pringsewu Senin (10/10/2022).
Pada pelaksanaan Apel kali ini, dihadiri dan diikuti oleh Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), Unsur TNI, Polri,Taruna Siaga Bencana (Tagana), Satuan Tugas Penanggulangan Bencana, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan,PCS Pringsewu, PMI, Senkom Mitra Polri serta pihak terkait lainnya.
Hadir dalam kegiatan Apel, Penjabat Bupati Pringsewu yang diwakili Asisten 3 Hasan Basri, SE, MM, Dandim 0424 Tanggamus Letkol Arm Micha Arruan, Kepala BPBD Edi Sumber Pamungkas, Kepala Badan Kesbangpol Sukarman, Kadishub Bambang Suharmanu, Kadis Ketahanan pangan Ir Iskandar Muda dan para Pejabat Utama Polres Pringsewu dan Danramil Pringsewu Kapten Inf Rachmat.
Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi pada arahanya mengatakan bahwa Bencana Alam dapat terjadi kapan saja dan dimana saja dan sebagai langkah antisipasi perlu kesiapsiagaan dari seluruh unsur Pentahelix, mulai dari Pemerintah, Jajaran TNI-Polri, BPBD serta Unsur Relawan lainnya.
“kita semua harus benar benar memastikan kesiapsiagaan satuan tugas, kesiapan sarana dan peralatan, ketersediaan bahan pangan serta kebutuhan dasar yang diperlukan dalam mengantisipasi terjadinya bencana,” ungkap AKBP Rio saat ditemui awak media usai memimpin Apel di Mapolres setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beliau menjelaskan bahwa berdasarkan peringatan yang disampaikan BMKG, curah hujan tinggi terjadi dibeberapa wilayah Indonesia sejak awal Oktober 2022 ini, dan untuk wilayah Sumatera khusunya Pringsewu diprediksi curah hujan dengan kategori menengah.
“Untuk diketahui bahwa diKabupaten Pringsewu sendiri diketahui rawan terjadinya bencana seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor,” jelasnya.
Rio menambahkan apel siaga diselenggarakan dengan tujuan agar ada sinergi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan resiko terjadinya bencana alam.
“Apel siaga ini juga digelar dalam rangka meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi musim penghujan serta memberikan pemahaman penanganan bencana kepada para Pemangku Kepentingan dan Relawan serta unsur Pentahelix lain,” ungkapnya.
Masih dilokasi Apel Siaga, Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu Edi Sumber Pamungkas yang didampingi Pahrurrozi Kabid PKS dan Agus Purnomo Analis Kebencanaan Ahli Muda serta Joko Supriyono Korwil Tagana pringsewu mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumya, di Kabupaten Pringsewu telah terjadi beberapa kali bencana alam seperti Bencana Banjir diiwilayah Kecamatan Pardasuka dan Bencana Angin Puting Beliung di diwilayah Kecamatan Adiluwih dan Kecamatan Gadingrejo.
Dalam menghadapi kemungkinan datangnya bencana tersebut pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana dan juga personel yang berpiket 24 Jam.
“Kami juga telah siagakan personel hingga ditingkat Kecamatan dan Pekon sehingga sewaktu waktu datang musibah maka akan dapat segera tertangani,” jelasnya.
Edi juga meminta masyarakat segera melapor ke BPBD apabila terjadi bencana didaerahnya. Laporan itu bisa langsung datang ke Posko BPBD atau melalui sambungan telepon di (0729) 21108. “Agar bisa dilakukan Respontime sehingga tidak sampai terjadi adanya korban jiwa,” terangnya.
Usai memimpin Apel, Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi bersama Unsur Forkopimda melakukan pengechekan langsung sarana dan peralatan penunjang penanganan bencana yang dimiliki oleh Jajaran Kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Apel kesiapsiagaan bencana ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup sesuai fungsi dan peran masing-masing guna menunjang tugas dan pengabdian kepada masyarakat selain itu juga untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan bencana di wilayahnya. (Pon)