TULANG BAWANG BARAT (Dinamik.Id)–Sebanyak 150 seniman lokal akan memeriahkan kegiatan Tubaba Art Festival (TAF) yang ke-6 yang diselenggarakan oleh Yayasan Sekolah Seni Kabupaten Tulangbawang Barat Lampung, yang akan digelar pada Tanggal 4 hingga 6 November 2022 mendatang.
Kegiatan ini dikatakan oleh Direkrut Sekolah Seni Tubaba dalam Konferensi Pers yang dilaksanakan di Cafe Kota Budaya Uluan Nugrik, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT) Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kamis (3/11/2022).
Menurut keterangan, Semi, para seniman lokal ini merupakan anak- anak Tubabar yang memang telah dilatih dan dididik oleh Yayasan Sekolah Seni Tulangbawang Barat.
“Untuk Sub tema tahun ini adalah “Terrace of Awareness” berarti bahwa pelataran teras yang dibayangkan sebagai ruang terdepan dari sebuah rumah, tempat dimana aktivitas perkenalan, perjumpaan bermula dan bercengkrama dalam perayaan kesenian,” terangnya
Dijelaskan Semi, karya anak-anak ini cukup punya nilai dalam festival, salah satunya adalah satu seri pameran yang berjudul perjalanan karet. Ini merupakan hasil riset anak-anak Tubaba anak-anak remaja usia belasan tahun.
“Ini merupakan pameran seni rupa anak yang memamerkan karya Perjalanan Karet. Ini sebuah karya seni rupa lintas media yang berdasarkan riset kehidupan sehari-hari masyarakat petani karet di Tubaba,” paparnya
Selain itu, kata Seno, teater anak adalah karya yang durasi penciptaannya paling panjang dalam festival ini, bocah-bocah berusia 6-15 tahun berlatih hampir satu tahun demi mementaskan lakon “Bunian”.
“Bunian, sebuah lakon pendidikan karakter yang memunculkan watak hantu baik yang mengajarkan respek, sopan santun, solidaritas dan kecintaan terhadap lingkungan. Teater ini ramai dengan tarian, musik dan permainan aktor-aktornya yang natural,” ujarnya
Semi menambahkan, masih banyak beberapa penampilan kesenian, workshop dan lokakarya di antaranya adalah pameran keramik di Studio Tanoh Nugrik, peluncuran buku antologi puisi-cerpen siswa-siswi Tubaba, pertunjukan musik dari Jogja Kembali, sebuah kelompok musik Hibrida yang digawangi mahasiswa, mahasiswi Tubaba yang sedang menempuh pendidikan seni musik di kota Yogyakarta, pemutaran film karya komunitas, dan beberapa lokakarya lainnya.
Untuk pertunjukan akan tersebar di berbagai venue, Kota Budaya Uluan Nughik, Tiyuh-tiyuh, Studio Tanoh Nughik, Bioskop Bekas Sinar Jaya, Sesat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai dan Pasar Pulung Kencana.
“Beberapa karya berupaya membuat terobosan estetika, karya tari Site Specific akan dipentaskan di pasar ikonik besutan Andra Matin Pasar Pulung Kencana. Para penari
memungut berbagai tanda yang terhampar dari ruang dan fenomena pasar, lantas
dipresentasikan melalui vocabulari gerak hasil temuan mereka sendiri,” bebernya (Rosid)