Irfan Setiawan : Pancasila Harga Mati, Globalisasi Jangan Gerus Budaya

Selasa, 22 November 2022 - 15:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDAR LAMPUNG (dinamik.id)-Pancasila harga mati sebagai dasar negara Indonesia. Karena Pancasila adalah rujukan semua paham dan aliran serta agama dan dasar dari undangan-Undang di negara Indonesia

Selain itu pula dalam rumusannya, setiap anak bangsa wajib berketuhanan dan memiliki keyakinan sesuai dengan lima agama yang sah diakui di Indonesia.

Demikian, intisari penjelasan dalam acara sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) Anggota DPRD Kota Bandar Lampung Irpan Setiawan, di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Selasa, 22 November 2022.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut irpan yang juga anggota fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kota Bandar Lampung, bahwa sosialisasi tersebut dilakukan sudah menjadi tugas pihaknya dalam memberikan pemahaman kembali tentang ideologi Pancasila, mengingat perkembangan jaman yang sudah semakin pesat.

Baca Juga :  KPU Lampung Gelar Rapat Pleno Terkait Pembatalan Pencalonan Wahdi-Qomaru Zaman

“Dikhawatirkan akibat era globalisasi ini, nilai-nilai budaya bangsa terkikis. Oleh sebab itu, anggota legislatif kembali turun menyuarakan dan memberikan pemahaman kembali ke masyarakat,” ujar Irpan Setiawan.

Sementara, narasumber tokoh dari DPC PDI-Perjuangan Tunas Budi Lukito, memaparkan tentang nilai-nilai yang terkandung di dalam silakan Pancasila. Untuk silakan pertama ketuhanan. Maknanya adalah seluruh anak bangsa harus bertuhan, dimana dalam hal ini setiap manusia diberikan hak untuk memilih agama yang sah ada lima di Indonesia.

Selanjutnya, sila ke-dua Kemanusiaan artinya kita harus memanusiakan manusia, dimana setiap manusia harus menghargai dan menghormati sesama.

“Namun, seiring dengan kemajuan jaman, ditambah banyaknya muncul budaya asing, banyak yang kurang elok di pandang bahkan banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma Pancasila. Budaya toleransi antar manusia harus kita terapkan sikap adil dan beradap, etika kita sebagai warga ada sopan santun, etika, budi pekerti dan lain-lainnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Kafe Ambruk di Bukit Balak, Rezki Wirmandi Soroti Standar Keamanan

Sila Persatuan Indonesia bahwa jelas NKRI dibentuk oleh berbagai macam suku budaya adat istiadat dan agama, Indonesia ada bukan dibentuk suatu kelompok semata. Namun berdasarkan keragaman yang menjadi satu Indonesia.

Sila ke-empat Kerakyatan, yakni pendiri NKRI ini membentuk negara tidak mau rakyat Indonesia bersitegang, gontok-gontokan, makanya sesuatu masalah dilakukan secara musyawarah mufakat, demikian juga untuk merumuskan tatanan negara. Demikian juga untuk memilih wakil rakyat di parlemen dipilih oleh rakyat dan untuk rakyat.

Keadilan sosial, bagaimana Masyarakat adil, tapi disini sifatnya tentatif. Tetapi, adil yang dimaksud adalah adil dalam pembangunan negara dan memberikan kesejateran bagi rakyat.

Baca Juga :  Wiyadi Ajak Masyarakat Jadikan Pancasila Pedoman Hidup Berbangsa

Narasumber lain, Kusaeri Suwandi yang juga sebagai penasehat hukum menjelaskan bahwa asal-usul pancasila dari bahasa Sanskerta yaitu Panca dan sila, artinya lima dasar yang menjadi dasar negara Indonesia.

Kajian pancasila sendiri adalah suatu cita-cita dari masyarakat Indonesia, nilai pancasila secara substansial sudah berlaku juga sejak jauh sebelum NKRI berdiri, sila lima pancasila sudah ada dan selalu timbul sejak jaman kerjaan dahulu kala.

Berdirinya NKRI dari berbagai suku adat agama dan lain-lain jadi harapan bersama untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah tidak diragukan lagi, Pancasila jadi rujukan utama bagi seluruh paham dan aliaran serta agama yang ada di Indonesia. (Naz)

 

Berita Terkait

Munir Abdul Haris Serap Aspirasi Guru dan Serukan Perang terhadap Narkoba di Lampung Tengah
Banyak Pabrik Tapioka Tutup Pasca Pergub Tata Niaga Singkong Berlaku
FPKB DPRD Lampung Dorong Generasi Muda Jadikan Ruang Digital Sebagai Medan Perjuangan Modern
Syukron Muchtar Bantu Lansia Tinggal di Rumah Bekas Kandang Ayam
DPRD Lampung Dorong Pemerintah Pastikan Pasar bagi Kedelai Lokal
Pemprov dan DPRD Lampung Sepakati Pinjaman Rp1 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan
DPRD Lampung Minta Pemkab dan Pemkot Sosialisasikan Perpanjangan Pemutihan Pajak
Peringati Sumpah Pemuda, Sudin Ajak Generasi Muda Jaga Persatuan dan Idealisme

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 14:30 WIB

Munir Abdul Haris Serap Aspirasi Guru dan Serukan Perang terhadap Narkoba di Lampung Tengah

Rabu, 12 November 2025 - 14:26 WIB

Banyak Pabrik Tapioka Tutup Pasca Pergub Tata Niaga Singkong Berlaku

Senin, 10 November 2025 - 14:54 WIB

FPKB DPRD Lampung Dorong Generasi Muda Jadikan Ruang Digital Sebagai Medan Perjuangan Modern

Jumat, 7 November 2025 - 22:27 WIB

Syukron Muchtar Bantu Lansia Tinggal di Rumah Bekas Kandang Ayam

Selasa, 4 November 2025 - 14:08 WIB

DPRD Lampung Dorong Pemerintah Pastikan Pasar bagi Kedelai Lokal

Berita Terbaru