Hilirisasi Produk Tahunan Kelapa Sawit untuk Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan

Senin, 5 Juni 2023 - 17:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung (dinamik.id) — Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan sosialisasi terkait hilirisasi produk tahunan kelapa sawit kepada masyarakat petani sawit di Lampung, Selasa, 18 April 2023.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman mengungkapkan, saat Pandemi Covid-19 Indonesia menjadi
produsen nomor satu. Hal tersebut memberikan kontribusi pendapatan negara yang sangat tinggi dari ekspor.

Selain itu, permintaan sawit dari berbagai negara di eropa juga mengalami peningkatan. Hal tersebut karena banyak masyarakat Eropa yang beralih ke minyak sawit dampak penutupan jalur distribusi minyak sayidin.

“Permintaan sawit Indonesia semakin tinggi, maka kebun sawit selayaknya dijaga, karena sawit akan semakin tinggi semakin dibutuhkan masyarakat
global,” ungkapnya.

Ia mengatakan, BPDPKS membuka diri
untuk masyarakat untuk memberikan bantuan dalam bentuk kelompok tani. Masyarakat bisa mengusulkan bantuan untuk melakukan pengembangan ataupun peremajaan sawit.

Sementara itu, Plt Kadis Pertanian Provinsi Lampung, Yuliastuti menyarankan agar para petani bisa menjual hasil perkebunan kepada pabrik.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemampuan Pengurus DWP Kabupaten Mesuji Gelar Pelatihan Table Manner Tahun 2023

Sebab dengan hasil pajak penjualan CPO dari pabrik juga ditujukan untuk pengembangan perkebunan sawit salah satunya melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Program PSR ini sangat baru di Pringsewu karena memang tidak ada target kita dari 2019. Namun untuk tahun 2019-2023 hampir 4.000 hektar sudah recount text meski ada kendala terkait peraturan pada 2022.

“Kemarin di bulan Februari ada beberapa hal persyaratan yang agak dilonggarkan salah ini bisa mempercepat mempercepat usulan-usulan bapak semua,” jelasnya.

Kemudian, Ketua DPD Aksindo Lampung Selatan, Zainal Mursalin menuturkan, kesulitan petani sawit adalah pada pembibitan. Sehingga ia berharap para petani sawit bisa mendapatkan bantuan bibit dengan harga murah.

Baca Juga :  Nestlé Indonesia Menyambut PWI Lampung di Pabrik Nestlé Panjang

Menurutnya, untuk modal awal petani sawit membutuhkan biaya yang besar. Sementara masa investasi perkebunan sawit mencapai 25 tahun.

“Keluh-keluhan sebenarnya petani rasakan yaitu sangat membutuhkan pendampingan dari anggota dewan dan mendapat dampingan dari Provinsi juga mendapat bimbingan dari BPDPKS sehingga petani bisa bertani itu benar-benar menikmati proses panennya,” tuturnya.(*)

Berita Terkait

SGC Jaga Kemitraan dan Berbagi Ilmu Cara Menanam Tebu yang Baik dengan Petani
Sugar Group Companies Bangun Sinergi dengan Petani Tubaba Melalui Kemitraan Tebu Jangka Panjang
SGC Masifkan Sosialisasi Program Kemitraan, Sulis: Tebu Harapan Petani Lampung
Perkuat Hilirisasi, PTPN I Regional 2 Segera Replanting 14.000 Hektare
Purwati Lee: Saya Berharap Tebu Masa Depan Petani Lampung
Wabup Lamteng dan SGC Sosialisasikan Kemitraan Tebu Petani di Rumbia
Lampung Makin Dilirik Investor Global, Pabrik Penyulingan Minyak Diresmikan
PTPN I Guncang TEI 2025: Produk Hilir Diburu Puluhan Buyer Global

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 20:04 WIB

SGC Jaga Kemitraan dan Berbagi Ilmu Cara Menanam Tebu yang Baik dengan Petani

Senin, 3 November 2025 - 18:23 WIB

Sugar Group Companies Bangun Sinergi dengan Petani Tubaba Melalui Kemitraan Tebu Jangka Panjang

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:33 WIB

SGC Masifkan Sosialisasi Program Kemitraan, Sulis: Tebu Harapan Petani Lampung

Jumat, 24 Oktober 2025 - 14:43 WIB

Perkuat Hilirisasi, PTPN I Regional 2 Segera Replanting 14.000 Hektare

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Purwati Lee: Saya Berharap Tebu Masa Depan Petani Lampung

Berita Terbaru