Unila (dinamik.id) – Provinsi Lampung menjadi pelopor budidaya udang air tawar di Indonesia. Hal ini ditandai dengan panen perdana pilot project yang dilakukan di Agropark PKK Pemprov Lampung, Lampung Selatan, pada hari Rabu, 5 Juli 2023.
Panen perdana ini dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., didampingi Dekan FP, Menteri Pertanian periode 2004-2009 Anton Apriyantono, Direktur PT. Budidaya Udang Air Tawar Rudi Antoni, ketua PKK Pemprov Lampung, serta sejumlah pejabat dan tokoh lainnya.
Budidaya udang air tawar merupakan potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung. Maka itu kegiatan yang diinisiasi Gubernur Lampung ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan budidaya udang air tawar tidak hanya di lima balai, namun akan diperluas serta mampu dibudidayakan skala rumah tangga dan masyarakat Lampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada momen itu pula Gubernur Lampung berharap kepada Rektor agar Unila dapat memberikan dukungan dengan melakukan riset maupun inovasi ilmiah untuk mengembangkan komoditas ini lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi keberhasilan budidaya udang air tawar di Provinsi Lampung.
Rektor Unila Prof. Lusmeilia menyatakan, udang vaname air tawar merupakan salah satu komoditas yang dapat dikembangkan dan dibudidayakan di Provinsi Lampung secara perseorangan, baik skala kecil maupun besar. Panen perdana udang vaname air tawar ini merupakan pilot project untuk memberikan percontohan kepada masyarakat luas tentang budidaya udang yang potensial.
Ia juga menyebutkan, udang vaname air tawar ini memiliki kandungan non-kolesterol tinggi, namun perlu dibuktikan secara ilmiah mengenai keabsahan hal tersebut untuk menguji kandungan kimia udang dan mengetahui manfaatnya bagi kesehatan. “Sebagai salah satu perguruan tinggi yang peduli dengan kesehatan masyarakat, Unila ambil bagian dalam pengembangan riset udang air tawar dan analisis kandungan kimianya,” ujarnya.
Panen perdana udang air tawar ini diharapkan dapat menjadi contoh dan motivasi bagi masyarakat Lampung untuk mengembangkan budidaya udang air tawar secara mandiri dan berkelanjutan.
Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., mengatakan, udang vaname memiliki kadar garam yang cukup tinggi. Namun, varietas udang vaname air tawar menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat yang tidak ingin mengonsumsi garam berlebih.
Salah satu inovasi yang akan dilanjutkan dengan riset dari Unila adalah udang vaname air tawar yang memiliki kadar garam jauh di bawah rata-rata. Inovasi ini merupakan hal baru dan bermutu baik bagi kesehatan masyarakat.
“Udang vaname air tawar ini sangat menarik untuk dikembangkan karena dapat dibudidayakan masyarakat di mana saja, tidak hanya di wilayah pesisir. Selain itu, udang ini memiliki mutu yang baik bagi kesehatan masyarakat.”
Irwan Sukri Banuwa berharap, dengan melanjutkan penelitian budidaya udang vaname, bukan hanya masyarakat di wilayah pesisir yang dapat membudidayakan tetapi juga di daerah yang jauh dari laut. Budidaya udang vaname memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan sektor perikanan di Indonesia. (Naz)