Kisah Mitra Binaan PTPN VII Raup Pundi-Pundi Rupiah dari Plisket dan Magot

Sabtu, 5 Agustus 2023 - 18:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDAR LAMPUNG (dinamik.id)–Tahun 1991, Siswoyo memulai masa produktifnya. Menyadari ijazahnya tak cukup kuat untuk mengantar kepada pekerjaan kantoran, ia melangkah peruntungan rezekinya dengan jualan gorden.

Tetangganya berbagi pekerjaan itu dengan keliling lorong-lorong gang di Bandar Lampung untuk menjual aneka kain penutup pintu-jendela itu.

“Awalnya saya diajak dagang hordeng (gorden) keliling. Sampai tiga tahun. Setelah saya paham betul model bisnisnya, saya beranikan bikin sendiri dan jual sendiri. Usaha saya semakin maju dan pesanan mulai banyak. Lalu, saya mengajukan pinjaman dari PTPN VII dan dapat Rp15 juta. Sejak saat itu Alhamdulillah bisnis saya lancar,” kata kata Siswoyo akhir Juli lalu.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Niat dan tekad bulat belajar dan memberi nilai tambah kepada suatu karya diyakini Siswoyo akan menjadi keunggulan dalam bekerja. Dia mengatakan, dengan kemampuan menjahit sendiri, membuat plisket sendiri, dan pengetahuan cara pemasaran, ia tak perlu lagi keliling kampung untuk memasarkan produknya.

Baca Juga :  Kolaborasi, PHE OSES Ajak PWI Lampung Berkunjung ke Kepulauan Seribu

Dari ruang keluarga, ruang tamu, hingga terasnya kemudian menjadi rumah produksi yang memasok aneka jenis gorden kepada toko-toko dan reseller lainnya.

“Kuncinya menjaga kualitas bahan sesuai pesanan dan mutu pekerjaan. Kalau itu bisa kita pertahankan, insyaalloh usaha kita akan langgeng,” kata dia.

Keberhasilan usaha Siswoyo tak terlepas dari ketersediaan modal usaha. Mendengar ada program Mitra Binaan dari PTPN VII, ia memberanikan diri membuat proposal pinjaman sebagai mitra binaan.

“Alhamdulillah sampai saat ini PTPN VII masih perhatian kepada kami pelaku usaha kecil. Saya dapat pinjaman lagi Rp25 juta untuk pengembangan usaha. Kami sangat terbantu karena pinjaman tidak berbunga, hanya ada biaya administrasi, dan masa pengembaliannya tidak mengikat (longgar),” kata dia.

Baca Juga :  UMKM Pangan Jadi Agen Perubahan Bentuk Generasi Emas Bangsa

Seiring waktu, usaha Siswoyo terus berkembang. Produk yang dia hasilkan tidak hanya beredar di Bandar Lampung, tetapi sampai memasok toko-toko di luar kota. Omsetnya juga terus bertambah, terlebih menjelang Lebaran dan hari besar lainnya.

“Saya sangat bersyukur menjadi mitra binaan PTPN VII. Selain mendapat pinjaman modal usaha, kami juga mendapat pelatihan manajemen dan seluk-beluk usaha. Pada beberapa even kami juga diajak bergabung untuk memasarkan produk. Saya juga bertambah relasi dari para karyawan PTPN VII,” tambah Siswoyo.

Siswoyo mengakui, saat terjadi pandemi virus corona, omsetnya menurun tajam. Dalam beberapa bulan sempat tidak ada pesanan. Namun, seiring membaiknya kondisi perekonomian, kini mulai lancar kembali.

Tentang produk yang dihasilkan, Siswoyo membuka harga mulai dari harga Rp65 ribu hingga 90 ribu per meter. Untuk gorden jenis plisket ada tambahan harga dari Rp35 ribu – Rp 45 ribu per meter. Sedangkan untuk jenis gorden smokring harganya bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk ukuran 1 m x 1,4 meter.

Baca Juga :  PTPN I Reg 7 Kirim Bantuan Banjir Bandang Tanggamus

Tempat usaha yang berlokasi di Jl Danau Towoti Gang Inabah No 161 Kedaton ini, saat ini tidak hanya menjadi produksi gorden saja.

Siswoyo juga membuat taplak meja, sarung bantal kursi, dan lain lain dengan bahan baku kain sisa potongan dari konveksi. Artinya, kainnya masih baru tetapi sisa potongan. Alhamdulillah, dengan memanfaatkan kain limbah bisa menambah pendapatan.”kata dia.

Meski sudah spesialis gorden, Siswoyo tetap mencari prospek lain. Kini, bersama anaknya, ia mengembangkan budidaya magot. Magot yang dihasilkan dijual untuk pakan ternak di daerah Kemiling dan Natar. (Naz)

Berita Terkait

SGC Berkomitmen Sejahterakan Petani Lampung, Purwati Lee: Kemitraan Tanggungjawab Kita
BRI News Fest 2025, Ajang Prestisius Jurnalis Indonesia Berhadiah Ratusan Juta dan Beasiswa S2
SGC Jaga Kemitraan dan Berbagi Ilmu Cara Menanam Tebu yang Baik dengan Petani
Sugar Group Companies Bangun Sinergi dengan Petani Tubaba Melalui Kemitraan Tebu Jangka Panjang
SGC Masifkan Sosialisasi Program Kemitraan, Sulis: Tebu Harapan Petani Lampung
Perkuat Hilirisasi, PTPN I Regional 2 Segera Replanting 14.000 Hektare
Purwati Lee: Saya Berharap Tebu Masa Depan Petani Lampung
Wabup Lamteng dan SGC Sosialisasikan Kemitraan Tebu Petani di Rumbia

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 22:12 WIB

SGC Berkomitmen Sejahterakan Petani Lampung, Purwati Lee: Kemitraan Tanggungjawab Kita

Kamis, 13 November 2025 - 19:13 WIB

BRI News Fest 2025, Ajang Prestisius Jurnalis Indonesia Berhadiah Ratusan Juta dan Beasiswa S2

Selasa, 4 November 2025 - 20:04 WIB

SGC Jaga Kemitraan dan Berbagi Ilmu Cara Menanam Tebu yang Baik dengan Petani

Senin, 3 November 2025 - 18:23 WIB

Sugar Group Companies Bangun Sinergi dengan Petani Tubaba Melalui Kemitraan Tebu Jangka Panjang

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:33 WIB

SGC Masifkan Sosialisasi Program Kemitraan, Sulis: Tebu Harapan Petani Lampung

Berita Terbaru

Pemerintahan

Sekda Prana Putra Melantik 94 Pejabat Administrator Pemkab Tubaba

Selasa, 25 Nov 2025 - 17:04 WIB

DPRD Bandar Lampung

Wiwik Anggraini Sosialisasikan Nilai-Nilai Pancasila di Sepang Jaya

Selasa, 25 Nov 2025 - 12:51 WIB

DPRD Bandar Lampung

Dedi Yuginta: Orang Tua dan Guru Perlu Bentengi Anak di Era Digitalisasi

Selasa, 25 Nov 2025 - 12:48 WIB