EO Optik Modern Sarankan Pemprov Tak Asal Pilih Penyelenggara PRL

Bandar Lampung (dinamik.id) – CEO Event Organizer (EO) Optik Modern Karyadi menyarankan Pemerintah Provinsi Lampung mengevaluasi gelaran Pekan Raya Lampung 2023. Menurutnya, Pemprov jangan asal pilih penyelenggara PRL agar gelaran rutin tahunanan itu benar-benar berkesan dan menjadi pemasukan yang besar untuk daerah.

Ia menyebut ke depan EO yang menyelenggarakan PRL harus lah yang telah berpengalaman dan memiliki track record yang baik.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikannya saat diwawancarai awak media, Selasa, 24 Oktober 2023.

“Pemprov Lampung harus jeli dan lebih selektif ke depan dalam memilih Event Organizer untuk menggelar event sebesar itu,” ujarnya.

Selain itu juga, ia menjelaskan bahwa hal itu menjadi perhatian yang serius karena acara besar yang harus direncanakan sebaik mungkin.

“Penanganan nya pun tentu harus menjadi perhatian karena wilayah yang diakomodir adalah semua kabupaten/kota se Provinsi Lampung,” tuturnya.

Diketahui hajat akbar PRL 2023 dalam nilai transaksi capaiannya jauh dari target.

Nilai transaksi Pekan Raya Lampung (PRL) 2023 lagi-lagi jauh panggang dari target. Dimana dari target Rp100 miliar hanya terealisasi berkisar Rp1,1-Rp1,5 miliar perhari selama 16 hari atau sekitar Rp24 miliar, tepatnya 6-21 Oktober 2023.

Dari capaian target ini, Pemprov Lampung hanya mendapat retribusi sekitar 10%. Jika asumsi nilai transaksi Rp24 miliar, maka Pemprov hanya mendapat sekitar Rp2,4 miliar saja.

Dikutip dari antaranews, Ketua Apindo Lampung Ary Meizari kegiatan yang diselenggarakan dilaksanakan di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim ditarget dikunjungi 500 orang.

“Dalam kegiatan Pekan Raya Lampung ini ditargetkan dalam 16 hari jumlah pengunjung ditargetkan mencapai 500 ribu orang,” katanya.

Menurut dia, seluruh pengunjung akan menggunakan gelang khusus dengan barcode agar lebih menjaga ketertiban, sekaligus untuk menerapkan sistem digital di dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya, semua pedagang kaki lima (PKL) yang berada di lokasi juga akan diedukasi untuk menggunakan sistem pembayaran digital, agar nilai transaksi dalam kegiatan itu terukur.

“Tahun lalu tidak terukur untuk nilai transaksi. Sebab masih menerapkan pembayaran tunai. Dan tahun ini dengan target pengunjung 500 ribu orang, estimasi nilai transaksi paling sedikit mencapai Rp100 miliar,” tambahnya.

Dibandingkan dengan Bandar Lampung expo yang mampu meraup Rp2 miliar perhari selama tujuh hari di lapangan Enggal, Bandar Lampung.

Ketimpangan pendapatan ini tentu mengundang asumsi dan pertanyaan dari berbagai pihak. Celakanya, menurut sumber Pemkot, gelaran PRL Lampung 2023 ini juga belum membayar pajak hiburan kepada Pemkot Bandar Lampung sekitar ratusan juta rupiah.

“Nilai pajak hiburan 25% dari tiket yang terjual. Ini belum disetorkan ke BPPRD Kota Bandar Lampung. Walaupun Pemkot sudah melayangkan surat tagihan pajak berkisar Rp547 juta lebih,” ujar salahsatu pejabat Pemkot Bandar Lampung, Senin, 23 Oktober 2023.

Kendati demikian, dalam sambutannya Sekdaprov Fahrizal Darminto mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan terlibat dalam aktifitas penyelenggaraan Pekan Raya Lampung 2023 sehingga dapat berjalan dengan sukses dan lancar.

“Alhamdulillah, penyelenggaraan Pekan Raya Lampung selama 16 hari telah berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya, Sabtu (21/10/2023) malam.

Sebelumnya,Sekretaris Apindo Lampung yang juga Penanggung Jawab Lampung Fair 2022, Yanuar Irawan, menyampaikan dalam 15 hari gelaran Lampung Fair 2022 terjadi nilai transaksi hanya Rp20 miliyar dengan jumlah pengunjung hanya 300 ribu.

“Namun perlu saya sampaikan dengan persiapan yang hanya 20 hari, secara umum gelaran Lampung Fair 2022 ini berhasil,” ujar Yanuar dalam laporan pelaksanaan penutupan Lampung Fair 2022, Senin (14/11/2022) lalu.

Yanuar sangat menyadari jika selama pelaksanaannya gelaran Lampung Fair 2022 banyak kritik dan saran dalam bentuk pemberitaan di media massa.

Namun, hal itu dijadikan sebuah motivasi pihak penyelenggara untuk berbuat lebih baik lagi. “Semakin berita tidak sedap, makin semangat kita untuk lebih baik lagi,” terus Yanuar.

Kendati demikian, Yanuar merasa bangga dengan gelaran Lampung Fair 2022 yang dianggap telah memberikan ruang kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dari 500 stand yang disediakan penyelenggara, 70 persen disampaikan Yanuar diisi UMKM. (Naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *