Bandar Lampung – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar belum membuat keputusan mengenai siapa yang akan mereka usung sebagai calon Wali Kota Bandar Lampung dalam Pilkada serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
Keputusan tersebut belum diambil dan terungkap dalam Rapat Pleno Diperluas yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bandar Lampung, Yuhadi, yang diadakan di aula Golkar, Sabtu, 27 Juli 2024.
Beberapa kader Partai Golkar mempertanyakan siapa calon Wali Kota Bandar Lampung yang akan diusung oleh partai. Hal ini disebabkan oleh tersebarnya informasi mengenai Bakal Calon Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, yang telah bertemu dengan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar, Ahmad Doly Kurnia Tanjung, beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi tersebut, Yuhadi menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari DPP Partai Golkar terkait calon yang akan diusung untuk Pilkada Wali Kota Bandar Lampung.
Sementara itu, DPP Partai Golkar telah mengeluarkan surat instruksi kepada Ketua DPD Partai Golkar, Arinal Djunaidi, untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Lampung. Ia juga diinstruksikan untuk mencari partai koalisi dan calon wakil gubernur.
“Kita tunggu keputusan DPP Golkar mengenai calon wali kota. Yang jelas, semua pengurus dan kader, mulai dari DPD, pimpinan kecamatan, hingga pimpinan kelurahan harus siap mendukung siapapun yang direkomendasikan oleh DPP Golkar,” ujar Yuhadi.
Meskipun belum ada keputusan dari DPP mengenai calon wali kota dan gubernur Lampung, DPD Golkar Bandar Lampung melalui rapat pleno diperluas menginstruksikan seluruh pimpinan kecamatan dan kelurahan untuk mempersiapkan diri.
Yuhadi berencana untuk mengunjungi 20 Pimpinan Kecamatan (PK) di Bandar Lampung guna melakukan konsolidasi dengan pengurus kecamatan dan kelurahan.
Rapat Pleno Diperluas ini dihadiri oleh anggota Fraksi Golkar, anggota DPRD terpilih, pengurus DPD, serta organisasi sayap yang mendirikan dan didirikan oleh Golkar, seperti MKGR, SOKSI, HWK, AMPG, KPPG, AMPI, dan Pengajian Al Hidayah.