Bandar Lampung (dinamik.id) — Dalam sebuah acara yang diadakan Pengurus Cabang PMII Bandar Lampung, Syahrudin Putera, Ketua Majelis Pembina PMII Bandar Lampung, menekankan beberapa poin penting mengenai peran dan tanggung jawab organisasi mahasiswa ini dalam mencetak kader yang berkualitas.
Dalam sekolah instruktur yang digelar tiga hari sejak Jumat hingga Minggu (10/9/2024), di Pondok Pesantren Ishalul Ulum, Kemiling, Bandar Lampung itu, Syahrudin Putera memberikan pengarahan dengan menekankan pentingnya PMII sebagai organisasi kader berhaluan Aswaja untuk mencetak kader yang memiliki kompetensi teknis dan manajerial.
Menurut dia, PMII tidak hanya sekadar sebuah wadah, tetapi harus menjadi tempat di mana kader-kader dapat mengasah kemampuan mereka dalam berbagai aspek untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Syahrudin menegaskan bahwa eksistensi PMII yang berpegang pada prinsip zikir, fikir, dan amal sholeh harus didasari oleh kompetensi yang nyata dan bukan sekadar sensasi belaka.
“Kita harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil didasari oleh pengetahuan dan keahlian yang mendalam, bukan hanya untuk menarik perhatian,” ujarnya.
Syahrudin juga menggarisbawahi bahwa PMII diharapkan dapat menjadi “inkubator” untuk melahirkan talenta-talenta muda yang terdidik dan siap menghadapi bonus demografi Indonesia. Dengan mempersiapkan kader yang berkualitas, PMII diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PMII telah menyediakan berbagai instrumen pendidikan yang meliputi Mapaba, PKD, PKL, dan Sekolah Instruktur. Instrumen-instrumen ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pengembangan yang komprehensif bagi kader-kader PMII.
Syahrudin juga menekankan pentingnya menjaga tingkat kritis di PMII. Dia mengatakan bahwa PMII harus terus memposisikan diri sebagai organisasi mahasiswa yang eksklusif, mampu beradaptasi, bersifat toleran, dan tidak anti-keberagaman.
“Kritikalitas dan toleransi harus tetap menjadi bagian integral dari karakter PMII,” tambahnya.
Dalam menghadapi berbagai fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, PMII diharapkan dapat menyikapi dengan sikap kritis yang didasari oleh kajian akademik, terukur, dan ilmiah.
Syahrudin berpendapat bahwa pemahaman yang mendalam dan kajian yang akurat akan membantu PMII dalam memberikan kontribusi yang berarti terhadap masyarakat.
Mantan sekda Lampung Timur ini, mengingatkan bahwa proses yang benar di PMII merupakan bagian penting dalam mempersiapkan masa depan yang cerah.
“Hasil yang baik tidak akan pernah mengkhianati proses,” katanya, menekankan bahwa dedikasi dan usaha yang dilakukan dalam setiap langkah organisasi akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Sekolah Instruktur, yang digagas PC PMII Bandarlampung ini diikuti 40 peserta dari berbagai daerah di Lampung maupun di luar Provinsi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kader-kader PMII dalam menghadapi tantangan masa depan.(Naz)