Bandar Lampung (dinamik.id) — Salah satu penyair terkemuka Indonesia, Afrizal Malna, memberikan materi dalam Workshop Videopuisi Alihwahana Sastra yang diadakan oleh Lampung Literature dan Badan Bahasa Kemendikbud RI. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari di Hotel Kurnia 2 ini diikuti oleh 15 pemenang lomba cipta videopuisi tahap 1.
Penanggung jawab program, Iskandar Gb mengungkapkan bahwa kehadiran Afrizal sangat signifikan terhadap pemahaman peserta terkait proses penciptaan Videopuisi.
“Kami senang bang Afrizal bisa hadir. Beliau tokoh besar khususnya di ranah puisi dan seni media baru. Bersama 3 narasumber lainnya, cukup banyak pengetahuan baru tentang videopuisi yang peserta dapat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Iskandar GB menambahkan, kegiatan ini berjalan lancar dengan dialog yang baik antara Afrizal dan peserta. Hal itu menunjukkan bahwa videopuisi bukan seni yang sulit, tetapi juga tidak mudah.
Sementara itu, Afrizal Malna, saat diwawancarai menegaskan pentingnya workshop ini. Ia memberikan apresiasi dan catatan pada karya-karya peserta.
“Usai bertemu peserta dan melihat karya-karya mereka, saya jadi makin tertarik. Sudah keren, tapi perlu banyak perbaikan. Misalnya, peserta masih terkunci dengan menganggap videopuisi harus berupa film dan ilustratif. Padahal, tidak. Inilah yang menjadikan workshop ini sangat penting,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa akar videopuisi berasal dari video-art, yang muncul sebagai perlawanan terhadap dominasi televisi, dan membuka banyak peluang untuk eksperimen dalam puisi.
“Genre ini kemudian membuka banyak peluang bagi eksperimentasi, salah satunya pada puisi,” tambahnya.
Afrizal mengakui bahwa program alih wahana seperti ini masih jarang di Indonesia, khususnya di Lampung. Ia berharap program ini dapat diperluas ke depan, misalnya dengan mengadakan Festival Teknologi Puisi.
“Kita perlu memperbanyak kemungkinan baru bagi kerja kreatif kita, menyegarkan pemahaman kita tentang apa itu seni, apa itu videopuisi,” pungkasnya. (Amd)