Bandar Lampung, (dinamik.id) — Ketua Komisi II DPRD Lampung, Ahmad Basuki mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi guna menjaga kestabilan harga sembako, Sabtu (21/12/2024).
Pasalnya, menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, harga bahan pokok di pasar tradisional mulai menunjukkan tren kenaikan.
“Pemda harus segera mengambil langkah untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil selama Nataru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lonjakan harga biasanya terjadi, dan kita harus mampu menghadapinya dengan baik. Pantau terus situasi pasar. Salah satu langkah yang perlu disiapkan adalah operasi pasar, jika diperlukan,” kata Politisi PKB yang akrab disapa Abas ini.
Ia juga menyampaikan, Komisi II DPRD Lampung terus berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memantau kondisi pasar tradisional, serta memastikan pasokan bahan pokok tidak terhambat.
“Kami bekerja sama dengan dinas terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di pasar, serta memastikan distribusinya tidak terganggu. Secara real-time harus terpantau dan diinformasikan ke masyarakat agar tidak ada kekhawatiran dan panic buying yang merugikan,” ujar Abas.
Abbas mengungkapkan, faktor cuaca atau hambatan distribusi dapat memengaruhi harga bahan pokok. Oleh karena itu, pihaknya terus memastikan kelancaran pasokan agar lonjakan harga tidak terjadi.
Disinggung terkait kemungkinan adanya permainan harga yang dapat merugikan masyarakat. Ia tidak menampik praktik kotor yang sering muncul dalam momentum seperti ini. Namun ia menegaskan bahwa hal ini harus diantisipasi dengan baik.
Abas menambahkan bahwa dalam sektor perdagangan bahan pokok sering kali ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum tertentu untuk menimbun barang dan menaikkan harga.
“Spekulan-spekulan yang biasanya biasanya memainkan momentum-momentum tertentu. Dalam dunia perdagangan bahan pokok, setiap rupiah pasti ada pemainnya. Jika ada oknum yang sengaja menimbun barang untuk menaikkan harga, itu adalah ranah penegak hukum, dalam hal ini kepolisian, untuk menanganinya,” tegas Abbas.
Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara semua pihak, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat, untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok.
“Stabilitas harga bahan pokok adalah tanggung jawab bersama. Semua stakeholder harus bekerja sama untuk mencegah terjadinya praktik-praktik yang merugikan masyarakat,” pungkasnya
Komisi II DPRD Lampung berharap dengan kolaborasi semua pihak, harga bahan pokok dapat tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat selama periode Nataru.
Sebagai informasi, spekulan adalah pelaku pasar yang berfokus pada pergerakan harga jangka pendek dari aset keuangan, seperti saham, komoditas, mata uang, dan derivatif. (Amd)
Penulis : Mufid
Editor : Eka