KSO Sucofindo Gelar Diskusi Terbatas Bahas Polemik Harga Singkong dan Impor Tapioka

Senin, 2 Juni 2025 - 17:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, (dinamik.id) — KSO Sucofindo – Surveyor Indonesia menggelar diskusi terbatas bersama Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI), Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia (PPTTI) Lampung dan Anggota DPRD Lampung Komisi II Fauzi Heri, di Lembah Batu Kota Bandar Lampung pada Senin, 2 Juni 2025.

Kasubag Pengembangan Usaha KSO Sucofindo, Mohamed Naser, menjelaskan, diskusi ini bertujuan untuk menggali informasi serta pemahaman bersama terkait kondisi di lapangan persoalan singkong yang menjadi polemik khususnya di Lampung.

Baca Juga :  Kober Gelar Pameran Puisi Berbahasa Lampung

“Diskusi ini bagian dari riset kami untuk mengkaji isu nasional sebagai kajian internal. Kami ingin menganalisis seperti apa kondisi di lapangan,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Naser menambahkan, dalam diskusi tersebut pihaknya ingin menganalisis seperti apa kondisi impor tapioka yang berdampak langsung pada harga singkong lokal. Ia menekankan pentingnya perlindungan bagi petani singkong.

“Kami berdiskusi terkait impor tapioka, diperlukan intrumen atau regulasi yang jelas untuk mengaturnya. Agar tidak bebas masuk,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bupati Tanggamus Dewi Handjani Sebagai Inspektur Upacara Hari Pahlawan 10 November 2022

Sementara itu, dari perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Lampung, Meri, menyampaikan keprihatinannya atas lemahnya tindak lanjut dari berbagai pihak terhadap instruksi pemerintah maupun surat edaran Gubernur Lampung terkait pengendalian harga singkong.

“Banyak perusahaan tidak mengikuti instruksi dari Menteri Pertanian. Sampai saat ini belum ada solusi nyata. Bahkan Gubernur sudah mengeluarkan surat instruksi, tapi hanya 1-2 pabrik yang benar-benar mengeksekusi. Akibatnya, petani bertumburan dan mulai menyalahkan demo sebagai penyebab,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pengabaian dari kalangan pengusaha berpotensi memicu gejolak di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Mendidik dalam Kekacauan: Politik Anggaran dan Masa Depan Anak Bangsa

“Ini bisa menjadi api dalam sekam. Pemerintah sudah jelas mengatur, tapi realitanya tidak diindahkan,” tegas Meri.

Dia berharap agar pemerintah mengambil langkah strategis untuk membatasi impor tepung tapioka melalui kebijakan Larangan Terbatas (Lartas). Hal ini dianggap penting demi melindungi industri dalam negeri dan menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

“Kita berharap adanya lartas singkong agar harga singkong menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Amd)

Berita Terkait

KNPI Lampung Akan Gelar Musda November, Ini Rangkaiannya!
GUSDURian Lampung Bawa Gagasan Rumah Ibadah Hijau dan Ruang Dialogis ke TUNAS 2025 Jakarta
Kadisdikbud Lampung Akan Buka Lomba Baca Puisi Esai
Mahasiswa Bukan Penonton: Fatikhatul Khoiriyah Serukan Peran Nyata di Tengah Bangsa
Mengenal MACI: Ruang Informasi Publik yang Edukatif dan Terpercaya
Prof Abdul Haris: PMII Benteng Moral dan Intelektual Bangsa
PKN PMII ke-19 Tahun 2025, Soroti Disiplin Intelektualisme dan Disiplin Moral Kader
AMHTN-SI Gelar Diskusi Publik Bahas RUU KUHAP yang Dinilai Berpotensi Langgar HAM

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 12:14 WIB

KNPI Lampung Akan Gelar Musda November, Ini Rangkaiannya!

Kamis, 28 Agustus 2025 - 13:12 WIB

GUSDURian Lampung Bawa Gagasan Rumah Ibadah Hijau dan Ruang Dialogis ke TUNAS 2025 Jakarta

Selasa, 12 Agustus 2025 - 16:28 WIB

Kadisdikbud Lampung Akan Buka Lomba Baca Puisi Esai

Senin, 11 Agustus 2025 - 16:43 WIB

Mahasiswa Bukan Penonton: Fatikhatul Khoiriyah Serukan Peran Nyata di Tengah Bangsa

Jumat, 8 Agustus 2025 - 10:03 WIB

Mengenal MACI: Ruang Informasi Publik yang Edukatif dan Terpercaya

Berita Terbaru