TULANG BAWANG (dinamik.id)-Program Kemitraan Tebu antara Sugar Group Companies (SGC) dan petani semakin gencar disosialisasikan. Kampung Gedung Bandar Rahayu, Gedung Meneng, Tulang Bawang menjadi titik ke-11 sosialisasi kemitraan.
Dalam sosialisasi tersebut hadir Camat Gedung Meneng, Andi Irawan, Kepala Kampung Bandar Gedung Rahayu, Robet Mahardika, Kepala Kampung Gedung Tapa Ilir, Yudi Saputra dan sejumlah unsur Forum Pimpinan Kecamatan.
Petinggi SGC, Purwati Lee saat sosialisasi di Balai Kampung Gedung Bandar Rahayu, Rabu (22/10/2025) menjelaskan, program ini bertujuan membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan juga masyarakat Lampung Tengah yang ekonominya terpuruk akibat anjloknya harga singkong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dengan harga singkong yang terpuruk, kami membantu rakyat Lampung yang selama ini menanam singkong atau tanaman lainnya, mengganti dengan menanam tebu. Saya berharap tebu menjadi masa depan petani,” kata Purwati Lee yang biasa dianggapi Ibu Lee ini.
Keuntungan dari kemitraan tebu bersama SGC ini pembayarannya cepat. Menurut Ibu Lee, menanam tebu itu mudah asal merawatnya dilakukan secara serius. Menanam tebu ibarat memelihara istri cantik, harus dirawat dan dijaga sepanjang hari, jangan ditinggal-tinggal. Kalau sering ditinggal bisa saja nanti diambil orang.
“Perlu TLC, tender loving care, perlu lebih perhatian. Kalau singkong bisa ditanam lalu ditinggal, kalau tebu tidak bisa,” katanya.
Perwakilan SGC, Sulis Prapto menjelaskan, sosialisasi kemitraan akan terus dilakukan. Seminggu minimal di 2 titik. Tidak hanya di Tulang Bawang saja, tapi juga kabupaten-kabupaten lain di provinsi Lampung.
Disambut Antusias
Program sosialisasi di Balai Kamoung Gedung Bandar Rahayu tersebut, disambut antusias petani. Mereka yang datang bukan hanya warga sekitar, tapi ada juga yang dari Kecamatan Dente Teladas.
Arifin Daud, 65 tahun, warga Brata Sena, Dente Teladas langsung mendaftar begitu acara sosialisasi berakhir. Dia menyiapkan 6 hektare lahannya untuk ikut kemitraan dengan SGC.
“Saya langsung daftar karena harga yang ditawarkan dalam kemitraan ini sangat menarik. Pasti hasilnya menyenangkan,” kata Arifin.
Lahan yang disiapkan untuk bermitra dengan tebu dengan SGC sebelumnya ditanami sawit, tapi ludes terbakar. Pernah A juga ditanami singkong, tetapi karena harga singkong terus turun.
“Saya berharap dengan ikut kemitraan tebu ini, hasilnya bisa mengangkat perekonomiannya dan kesejahteraannya makin meningkat.” (Pin)