Kasus Tewasnya Pelajar SMPN di Bandar Lampung, Pengamat: Wujud Negara Tak Mampu Lindungi Warga

Kamis, 19 Desember 2024 - 19:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, (dinamik.id) — Pelajar SMPN 25 Bandar Lampung, Fredi Saputra, ditemukan tewas dengan luka bacok setelah diserang oleh sekelompok pemuda bersenjata tajam. Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Dr. Harun 1, Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung pada Rabu (18/12/2024) dini hari.

Menanggapi kejadian tersebut, Pengamat Pendidikan sekaligus Ketua Harian IKA FKIP UNILA,Gino Vanollie menyatakan keprihatinannya. Menurutnya, insiden ini menunjukkan ketidakmampuan negara dalam melindungi warganya.

“Tidak seharusnya anak anak kita, remaja kita, pemuda kita menjadi korban dari tindakan konyol nan biadab karena ketidak mampuan negara melindungi warganya,” ujar Gino pada Kamis (19/12/2024)

Gino menambahkan bahwa kekerasan dan kebrutalan yang terus berulang di kalangan anak muda hingga memakan korban jiwa menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat.

“Para pemimpin disemua tingkatan menjadi yang terdepan untuk memimpin perang melawan kekerasan. Karena menurutnya, pemimpin daerah baik gubernur, bupati dan walikota punya semua kekuatan dan instrumen untuk digerakkan mengatasi persoalan yang ada,” tegasnya.

Baca Juga :  Ratusan Wartawan Media PRL 2023 Belum Terima Kompensasi Kerjasama Publikasi

Gino menekankan pentingnya penanganan yang komprehensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan dasar analisis yang valid dan solutif. Ia juga menyarankan pembentukan Satgas Anti Kekerasan yang didukung anggaran memadai untuk menjalankan fungsinya secara maksimal.

“Kekerasan yang makin akut ini harus ditangani secara serius. Jika dibiarkan, hal ini akan memperkuat citra negatif bagi daerah dan menjadi penghambat dalam upaya kita menjadikan Lampung lebih maju,” tambahnya

Baca Juga :  Polres Mesuji Buru Kedua Pelaku Aksi Penembakan di Wiralaga Mesuji

Ia juga mengkritik gaya kerja para pemimpin daerah yang dianggap sektoral dan temporer.

“Pemimpin daerah jangan lagi berpangku tangan, bekerja secara sektoral dan temporer, anget anget tai ayam. Baru bergerak tatkala korban sudah berjatuhan,” tegasnya.

Gino menegaskan bahwa seluruh elemen masyarakat harus bersatu untuk mengatasi kekerasan ini demi masa depan Lampung yang lebih baik. Dukungan dari pemerintah, aparat, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi generasi muda. (Amd)

Berita Terkait

Kuasa Hukum Sebut Laporan Balik Suami Amelia Upaya Kriminalisasi
Mahasiswa FEB Unila Demo Imbas Tewasnya Rekan Diduga Akibat Tindak Kekerasan
Dugaan Kasus Pelecehan di Kantor Balai Besar TNBBS, LBH DLN Dorong Kementerian untuk Lakukan Evaluasi
Sengketa Rektor Unmal, Kuasa Hukum Sebut Akta Yayasan Cacat Hukum
Konflik Internal Universitas Malahayati Memuncak, Mahasiswa Gelar Aksi Damai
LBH DLN Siap Kawal Proses Hukum Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di TNBBS Tanggamus
Kasus Penembakan Polisi di Way Kanan, Wahrul : Proses Hukum Harus Transparan

Berita Terkait

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 13:09 WIB

Kuasa Hukum Sebut Laporan Balik Suami Amelia Upaya Kriminalisasi

Jumat, 8 Agustus 2025 - 09:38 WIB

Kamis, 29 Mei 2025 - 20:39 WIB

Mahasiswa FEB Unila Demo Imbas Tewasnya Rekan Diduga Akibat Tindak Kekerasan

Kamis, 29 Mei 2025 - 15:04 WIB

Dugaan Kasus Pelecehan di Kantor Balai Besar TNBBS, LBH DLN Dorong Kementerian untuk Lakukan Evaluasi

Senin, 7 April 2025 - 23:32 WIB

Sengketa Rektor Unmal, Kuasa Hukum Sebut Akta Yayasan Cacat Hukum

Berita Terbaru

Berita

Kasus KDRT Lampura, Korban Mengadu ke Propam

Senin, 15 Sep 2025 - 12:21 WIB

Bandar Lampung

Jemaah Sholat Jumat Perdana di Masjid Raya Al-Bakrie Membludak

Jumat, 12 Sep 2025 - 12:49 WIB