Harga Komoditas Naik, Mendagri Instruksikan Kepala Daerah segera Kendalikan Inflasi

Rabu, 23 Juli 2025 - 19:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mendagri Muhammad Tito Karnavian.

Mendagri Muhammad Tito Karnavian.

Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menginstruksikan kepala daerah segera mengambil tindakan cepat untuk menstabilkan/mengendalikan harga, khususnya di daerah-daerah yang saat ini mencatatkan angka inflasi tinggi.

Berdasarkan data Mendagri, daerah yang mengalami kenaikan harga komoditas utama pada minggu ketiga Juli 2025 meningkat dibandingkan minggu kedua. Misalnya, kenaikan harga bawang merah yang sebelumnya terjadi di 260 daerah, kini menjadi 277 daerah.

Selain itu, komoditas cabai rawit dari 250 daerah bertambah menjadi 258 daerah. Sementara itu, beras mencatat lonjakan paling signifikan, dari 178 daerah menjadi 205 daerah yang mengalami kenaikan harga. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat ketiga komoditas tersebut berkontribusi besar terhadap laju inflasi di berbagai wilayah.

“Tolong data ini betul-betul dipakai dan jadi warning untuk daerah-daerah yang (inflasinya) di atas 3 (persen), tolong segera untuk melakukan rapat, jangan diam. Para kepala daerah minimal segera, segera memimpin rapat dengan dinas-dinasnya, dengan BPS (Badan Pusat Statistik), kemudian dengan para asosiasi pedagang di daerahnya masing-masing,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Mendagri mengingatkan seluruh pihak bahwa Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian khusus terhadap inflasi daerah. Bahkan, dalam sebulan, Presiden bisa dua kali menanyakan langsung kepada Mendagri soal situasi inflasi terkini, komoditas penyumbangnya, serta wilayah-wilayah yang terdampak. Presiden meminta laporan, terutama untuk komoditas utama seperti beras.

Menurut Tito, fokus utama pengendalian inflasi harus diarahkan pada kebutuhan pokok rakyat. Ia menyoroti komoditas beras sebagai prioritas nomor satu karena menyangkut konsumsi harian masyarakat.

Baca Juga :  Kadin Lampung Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bandar Lampung

“Harga beras ini menjadi atensi nomor satu Bapak Presiden, karena ini memang komoditas yang perlu diamankan. Di negara ini yang paling penting ada dua, satu adalah komoditas beras karena itu lahirnya Bulog untuk mengatur masalah beras. Yang kedua adalah BBM, Bahan Bakar Minyak terutama, karena kalau dua itu naik dampaknya langsung ke masyarakat bawah,” tegasnya.

Ia mengaitkan langkah pengendalian inflasi ini dengan momen peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih oleh Presiden di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Dalam peluncuran tersebut, Presiden menyebut produksi beras di Indonesia luar biasa. Namun, ironisnya, harga beras naik karena adanya praktik curang pengoplosan.

Baca Juga :  Temuai Masa Aksi, Ketua DPRD Lampung Akan Sampaikan Aspirasi Ke DPR RI

“Kemarin di Klaten bahwa Bapak-Ibu mungkin nonton, juga bisa buka beritanya, sekarang headline semua pagi ini, yang isinya adalah ya ada bahasanya disebut dengan vampir. Artinya menghisap darah rakyat. Bayangkan rakyat harusnya ditolong dengan pangan saat ini yang berlimpah, tapi harganya naik karena praktik oplosan,” tegasnya.

Ia menyebut praktik semacam itu sebagai bentuk penghisapan terhadap rakyat, bahkan dalam situasi pangan berlimpah. Hal ini diperparah oleh ketimpangan distribusi di daerah terpencil atau yang tertutup secara geografis seperti Papua Tengah maupun beberapa wilayah di Sulawesi yang dekat dengan sentra produksi, namun tetap mengalami harga tinggi. (INT)

Berita Terkait

BGN Nonaktifkan Sementara 56 SPPG, 2 di Antaranya di Lampung
Presiden Prabowo Minta Kasus Keracunan MBG Tak Dipolitisasi
PWI Pusat Resmi Tempati Lantai 4 Gedung Dewan Pers
Resmi Dilantik, Ahmad Mughis Nahkodai Hipmi Syari’ah Lampung
Ketua PWI Tubaba Jadi Narasumber LDKS OSIS SMP Karya Bhakti Panaragan
Penggunaan Sirine dan Strobo Dievaluasi, Kakorlantas: Sirine Kalau Mendesak!
Habis Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Terbitlah “Hasan Nasbi’ Komisaris Pertamina
Giri Akbar Apresiasi MBG Lampung Tertinggi Nasional: 1,3 Juta Warga Telah Menikmati Makan Bergizi Gratis

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:27 WIB

BGN Nonaktifkan Sementara 56 SPPG, 2 di Antaranya di Lampung

Sabtu, 27 September 2025 - 19:01 WIB

Presiden Prabowo Minta Kasus Keracunan MBG Tak Dipolitisasi

Kamis, 25 September 2025 - 20:38 WIB

PWI Pusat Resmi Tempati Lantai 4 Gedung Dewan Pers

Rabu, 24 September 2025 - 13:14 WIB

Resmi Dilantik, Ahmad Mughis Nahkodai Hipmi Syari’ah Lampung

Senin, 22 September 2025 - 16:33 WIB

Ketua PWI Tubaba Jadi Narasumber LDKS OSIS SMP Karya Bhakti Panaragan

Berita Terbaru

DPRD Provinsi

Wakil Ketua DPRD Lampung Desak Bentuk Tim Pengawas MBG

Kamis, 2 Okt 2025 - 16:44 WIB

Ekonomi dan Kreatif

Petani Tuba Antusias Ikut Program Kemitraan Tebu SGC

Kamis, 2 Okt 2025 - 13:28 WIB