Kriminolog: Wakil Rakyat Harus Memaafkan Rakyatnya

Minggu, 20 Februari 2022 - 21:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kriminolog Universitas Lampung (Unila) Pairulsyah.

Kriminolog Universitas Lampung (Unila) Pairulsyah.

Bandar Lampung (dinamik.id)–Kriminolog Universitas Lampung (Unila) Pairulsyah angkat bicara terkait hiruk pikuk ramainya pemberitaan dugaan pelecehan seksual.

Sejumlah pihak masih terus memberikan komentar, sementara Ferni Ardila (FA) telah meminta maaf atas kegaduhan pemberitaan yang melibatkan dirinya.

“Dalam konflik ini, kembali kepada mereka yang menjadi sumber keributan. Dari sini sebetulnya kan mereka udah saling memaafkan. Ferni bilang tak ada pelecehan. Dalam konteks ini kita harus berlapang dada, bahwa kedua pihak saling mengetahui dan menyadari tidak ada yang terjadi,” ujar Dosen Sosiolog Unila itu, Minggu, 20 Februari 2022.

ADVERTISEMENT

addgoogle

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terkait adanya pernyataan yang menyebut Wakil Ketua DPRD Lampung Fauzan Sibron paling dirugikan, menurutnya juga tidak. Pairulsyah menjelaskan dalam konteks sosiologi ada yang namanya hukum adat, hukum positif, dan hukum agama.

Baca Juga :  Bawaslu dan PWI Lampung Sinergi Awasi dan Sukseskan Pemilu 2024

“Dalam kearifan lokal saat ini, bahkan Kapolri pun sempat dalam pemberitaan memaafkan seorang yang mencuri lantaran untuk membiayai persalinan anaknya. Tidak semua bersandar dalam meja hijau, karena dalam masyarakat ada hukum adat. Nah di Lampung ada piil pesenggiri, yang di dalamnya ada nengah nyepur, juluk adek, sakai sembayan, nemui nyimah,” jelas dia.

Ia mengingatkan bila sebelum adanya hukum positif itu ada hukum adat. Oleh sebab itu, kearifan lokal menurutnya harus digali. “Konsep ini ketika tidak ada tuntut menuntut udah benar. Kalau Fauzan dia itu tokoh. Nah dalam tokoh ada rasa kemanusiaan, rasa menyadari bahwa semuanya adalah rakyat di Lampung. Kalau dia tidak melakukan penuntutan ya itu hak dia. Kita tak boleh berasumsi,” kata Pairulsyah.

Baca Juga :  Ini Pandangan Aktivis Lampung atas Terpilihnya MTA Sebagai DKPP

Lebih lanjut, dalam adat Lampung menurutnya juga ada konsep ‘Mawarei’ (bersaudaralah). Konsep ‘Mawarei’ ini terjadi karena adanya hubungan baik dan terjadinya keributan.

“Dalam konsep hukum adat ini sudah jelas, selesaikan lah segalanya dengan kebijaksanaan, kasih sayang, penuh tanggungjawab. Apa lagi saat ini kita sedang dalam kesusahan. Sebagai wakil rakyat, Fauzan lebih baik fokus membantu pemerintah dalam mewujudkan Lampung berjaya, daripada sibuk melaporkan balik Ferni yang sudah meminta maaf atas kesalahan informasi yang berkembang. Selesaikan lah secara arif dan bijaksana,” tuturnya. (Bay)

Berita Terkait

SIWO PWI Lampung Gelar Turnamen Biliar Antarwartawan
Pansus LHP BPK DPRD Lampung Soroti Gagal Bayar dan Tindak Lanjut Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan
Dishub Tubaba Ajukan Pengadaan Kendaraan Roda 2 dan 4 Tahun 2025
Silaturahmi Pemimpin Daerah Lampung, Muzani : Pemimpin Tidak Mencuri Uang Rakyat
Langkah Baru PB KOPRI dan AISNU Jabar untuk Pendidikan Bebas Kekerasan Seksual
HUT ke-52 PDI Perjuangan, Sudin Ajak Kader Kerja Keras
Sah! 9 Komisariat Akui Hasil Konfercab HMI Bandar Lampung Ke-XLIII
Anggota Panja Haji H Aprozi Alam Laporkan Penurunan Biaya Haji 1446 H ke Presiden Prabowo di Istana
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Januari 2025 - 18:48 WIB

SIWO PWI Lampung Gelar Turnamen Biliar Antarwartawan

Selasa, 14 Januari 2025 - 15:24 WIB

Pansus LHP BPK DPRD Lampung Soroti Gagal Bayar dan Tindak Lanjut Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan

Senin, 13 Januari 2025 - 13:24 WIB

Dishub Tubaba Ajukan Pengadaan Kendaraan Roda 2 dan 4 Tahun 2025

Minggu, 12 Januari 2025 - 23:03 WIB

Silaturahmi Pemimpin Daerah Lampung, Muzani : Pemimpin Tidak Mencuri Uang Rakyat

Sabtu, 11 Januari 2025 - 21:10 WIB

Langkah Baru PB KOPRI dan AISNU Jabar untuk Pendidikan Bebas Kekerasan Seksual

Berita Terbaru

Pendidikan

Ini Daftar Pejabat Baru yang Dilantik Rektor Unila

Rabu, 15 Jan 2025 - 15:43 WIB